5 'Antek' ISIS Terkait Penembakan di Kelab Malam Turki Ditahan

Operasi penangkapan jaringan penembak di kelab malam Turki itu diluncurkan di Aegean Izmir dan masih berjalan hingga saat ini.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Jan 2017, 15:31 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 15:31 WIB
20170101-Penembakan-Istanbul--Reuters1
Petugas keamanan berjaga disekitar lokasi terjadinya penembakan di Istanbul, Turki (1/1). Diduga dua orang pria bersenjata memasuki kelab malam Reina, Istanbul dan langsung melancarkan aksi serangan brutal. (Reuters/Osman Orsal)

Liputan6.com, Istanbul - Sedikitnya lima orang yang diduga kuat militan dari kelompok ISIS dan dicurigai terkait penembakan di kelab malam Turki ditahan oleh polisi pada hari Rabu. Demikian disampaikan kantor berita yang dikelola negara itu.

Anadolu Agency yang dikutip dari New York Times Rabu (4/1/2017) memberitakan, operasi itu diluncurkan di kota pelabuhan Aegean Izmir dan masih berjalan hingga saat ini.

Kantor berita swasta Turki, Dogan mengatakan operasi polisi itu menargetkan tiga keluarga yang tiba di Izmir sekitar 20 hari yang lalu dari Konya - sebuah kota di Turki di mana pria bersenjata itu diduga berasal dari sana sebelum melaksanakan aksinya.

Media itu menyebut sebanyak 27 orang, termasuk perempuan dan anak-anak berada dalam tahanan kepolisian Turki.

Menurut Anadolu, setidaknya 14 orang terkait penembakan di kelab malam Turki sudah ditahan. Termasuk dua orang asing yang ditangkap pada Selasa 3 Januari 2017 di terminal internasional Bandara Ataturk Istanbul, setelah polisi memeriksa ponsel dan barang-barang mereka.

Sementara pria bersenjata yang menewaskan 39 orang selama perayaan malam tahun baru itu hingga saat ini belum teridentifikasi dan masih buron. Kendati demikian, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang juga melukai hampir 70 orang.

Sekitar 600 orang tengah berada di kelab malam Reina, ketika pria bersenjata menyerang. Mereka yang tewas dalam serangan itu berasal dari 14 negara, termasuk India, Maroko, Yordania, Kanada, Rusia, Tunisia, Arab Saudi dan Kuwait. Sementara 69 lainnya terluka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya