Liputan6.com, Texas - Berjam-jam setelah Presiden Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif terkait larangan masuk 7 negara muslim ke AS, sebuah masjid di Texas terbakar.
Seorang pekerja di toko serba ada yang tak jauh dari masjid, melihat asap dan api dari Islamic Center of Victoria pada Sabtu 28 Januari 2017 pada pukul 02.00 waktu setempat. Tim pemadam kebakaran butuh waktu empat jam untuk menaklukkan api.
Baca Juga
Dikutip dari Associated Press pada Minggu (29/1/2017), kubah masjid itu jatuh dan hancur.
Advertisement
"Kompleks masjid keseluruhannya nyaris hancur," kata Shahid Hashmi, presiden dari pusat komunitas masjid itu.
Menurut Hashmi, sebelum kebakaran, salah seorang imam mengecek pantauan kamera keamanan masjid itu. Menurutnya, salah satu alarm tak berfungsi, dan pintu-pintu tak terkunci.
Imam itu lantas bergegas ke masjid, namun setibanya di lokasi, ia kaget karena sudah melihat sejumlah tim pemadam kebakaran memadamkan api.
"Api itu sungguh besar," kata Hashmi.
Sebelum insiden masjid terbakar, seminggu lalu seseorang mendobrak masuk ke masjid dan mencuri sejumlah barang elektronik termasuk laptop.
Komandan Pemadam Kebakaran, Tom Legler meminta bantuan dari Texas Fire Marshal's Office and Federal Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives untuk menelisik sebab kebakaran.
Pihaknya mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang sebab kebakaran.
"Kami tak mendapat informasi apa pun terkait penyebab kebakaran. Saya yakin butuh beberapa hari kami mendapatkan jawabannya," lanjut Hashmi lagi.
Sejauh ini tak ada laporan korban luka.
Hashmi, yang telah tinggal di Victoria selama 32 tahun mengatakan, "Ketika 9/11 terjadi, Muslim dan non-Muslim, kita semua berkumpul. Tentu saja, kami akan membangun kembali. "
Masjid ini dibangun pada tahun 2000, dan telah menikmati dukungan dari kota yang berada sekitar 115 mil barat daya dari Houston.
Hashmi telah menerima tawaran tempat tinggal sementara bagi jemaah untuk beribadah dan laman GoFundMe telah mengumpulkan sumbangan sebesar US$ 165 ribu.
Selain kasus pendobrakan pekan lalu, masjid ini pernah jadi korban vandalisme Juli 2013, setelah seorang pria mengecat kata 'H8' atau 'benci' di luar gedung.
Council on American-Islamic Relations di Texas mengatakan akan memantau penyelidikan api Victoria.
"Karena telah tumbuh fanatisme anti-Muslim di negara kita, dan karena lonjakan baru-baru ini dalam insiden kebencian menargetkan lembaga dan individu Islam, kami mendesak penyidik ​​untuk menjaga kemungkinan motif bias untuk kebakaran ini dalam pikiran," kata Direktur Eksekutif CAIR-Houston kata Mustafaa Carroll.
Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif, larangan masuk non-AS dari 7 negara muslim. Warga Irak, Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia atau Yaman dilarang masuk ke Amerika Serikat.
Perintah Eksekutif Donald Trump itu termasuk penduduk legal tetap --pemegang kartu hijau-- dan pemegang visa dari tujuh negara. Mereka tidak bisa kembali ke AS selama 90 hari.