Terkuak, Buah Leci Sebabkan Kematian 100 Bocah di India

Anak-anak yang awalnya sehat tiba-tiba kejang, pingsan, lalu meninggal. Kini misteri penyebabnya terkuak.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 02 Feb 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2017, 11:00 WIB
Terkuak, Penyebab Kematian 100 Bocah di India Utara Tiap Tahunnya
Terkuak, Penyebab Kematian 100 Bocah di India Utara Tiap Tahunnya (Kuni Takahashi for The New York Times)

Liputan6.com, Bihar - Penyebab kematian misterius lebih dari 100 anak di India Utara akhirnya terkuak. Peneliti dari AS dan India mengatakan, maut datang setelah para korban memakan buah leci saat perut kosong.

Lebih dari dua dekade misteri itu menyelimuti kota Muzaffarpur, Bihar. Anak-anak yang awalnya sehat tiba-tiba mengalami kejang dan kehilangan kesadaran.

Kebanyakan kasus mereka berakhir dengan kematian.

Dikutip dari BBC, Kamis (2/2/2017), sebuah penelitian yang dirilis di jurnal medis, The Lancet, menemukan bocah-bocah itu keracunan buah leci.

Kebanyakan korban tewas adalah anak-anak dari keluarga miskin di kawasan penghasil leci. Mereka memakan buah yang jatuh ke tanah.

Leci mengandung racun yang membuat tubuh menghasilkan glukosa. Itu sangat berdampak pada anak-anak yang memiliki kadar gula sangat rendah karena tidak makan malam.

Mereka terbangun, berteriak di malam hari sebelum menderita kejang dan kehilangan kesadaran karena mereka menderita pembengkakan otak akut.

Para ahli meneliti anak yang sakit dirawat di rumah sakit di Muzaffarpur antara Mei dan Juli 2014 menemukan kaitan ke wabah penyakit yang menyebabkan pembengkakan otak dan kejang pada anak-anak di Karibia.

Di Karibia, wabah itu disebabkan oleh buah ackee, yang berisi hypoglycin, toksin yang mencegah tubuh dari membuat glukosa. Tes kemudian menunjukkan bahwa leci juga berisi hypoglycin.

Karena ini, petugas kesehatan memberitahu orangtua untuk memastikan anak-anak mendapat makan malam dan membatasi jumlah leci yang mereka makan.

Anak-anak yang menderita gejala yang terkait dengan wabah harus cepat dirawat karena hipoglikemia, atau gula darah rendah, kata para pejabat.

Jumlah kasus yang dilaporkan hanya 50 kasus per tahun. Padahal, menurut New York Times, lebih dari 100 anak mengalami keracunan leci yang menyebabkan kematian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya