Dokumen Rahasia Ini Kuak Plot Hitler Palsukan Kematian dan Kabur?

Sejumlah pihak menduga bahwa Hitler palsukan kematian dan melarikan diri ke Amerika Selatan.

oleh Citra Dewi diperbarui 16 Jan 2017, 18:20 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2017, 18:20 WIB
Adolf Hitler
Sejumlah diktator ternyata pernah menulis buku dan karya tulis lainnya. (Sumber histoty.co.uk)

Liputan6.com, Berlin - Diktator Nazi yang terkenal akan kekejamannya, Adolf Hitler bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri pada 30 April 1945. Di sebuah bunker bawah tanah tempatnya menghembuskan napas terakhir, sang istri, Eva Braun, turut menyusulnya dengan cara menelan pil berisi sianida.

Namun, sejumlah pihak ada yang meragukan kisah kematian Hitler tersebut. Beberapa orang menganggap bahwa kala itu ia masih hidup dan melarikan diri ke tempat lain.

Salah satunya dikemukakan oleh mantan mata-mata CIA, Bob Baer, dan sersan pasukan khusus AS yang terlibat dalam penangkapan Osama bin Laden, Tim Kennedy.

Mereka melakukan penyelidikan dengan mengungkap kemungkinan Hitler melarikan diri. Penyelidikan tersebut akan ditayangkan di acara televisi Hunting Hitler di The History Chanel.

Dengan memilah 14.000 dokumen rahasia, mereka menemukan bahwa ada ada kemungkinan bahwa Hitler sebenarnya tak tewas di dalam bunker.

Sebuah dokumen dari British Intelligence, mengklaim bahwa Adolf Hitler dibawa kabur dari Jerman oleh pilot Luftwaffe, Kapten Peter Baumgart, sehari sebelum diktator itu bunuh diri.

Baer dan Kennedy juga menemukan bukti bahwa pintu keluar kelima dari bunker menuju ke sebuah tempat yang cukup besar yang dapat digunakan pesawat untuk mendarat.

Bekas bunker Hitler

Dokumen lain mengungkap, seorang perwira organisasi keamanan dan militer Nazi atau SS, mengaku melihat Hitler di Denmark, sesaat sebelum ia berganti pesawat ke tujuan akhir.

Sementara itu, di Argentina terdapat sebuah kamp bergaya militer yang diduga digunakan Hitler sebagai tempat tinggal setibanya ia di sana. Menurut Baer, Adolf Hitler memiliki rencana untuk mendirikan Reich ke empat yang berpusat di Amerika Selatan.

Dikutip dari Daily Mail, Senin (16/1/2017), ia menunjuk fakta bahwa 10 ribu anggota Nazi tiba di Argentina setelah Perang Dunia II usai. Selain itu terdapat juga bukti bahwa seorang fisikawan Nazi bekerja di sebuah fasilitas nuklir untuk menguji alat ledak.

Terdapat juga misteri yang menyelimuti bukti penting yang dapat menyimpulkan apakah Hitler dan Braun benar-benar meninggal pada 30 April 1945, yakni rahang bawah yang diklaim milik Hitler dan disimpan oleh Kremlin.

Menurut keterangan Tentara Rusia, jasad Hitler dan Braun dibungkus di dalam selimut dan dibawa ke taman di luar Bunker, diletakkan di lubang bom, disiram dengan bensin, dan kemudian dibakar.

Adolf Hitler dan Eva Braun. (Telegraph)

Pada Mei 1945, tim forensik Rusia menggali apa yang diduga sebagai jasad Hitler. Di sana, hanya tersisa potongan rahang yang cocok dengan catatan gigi milik Hitler.

Sementara itu, jasadnya diyakini telah dikebumikan di Magdeburg, Jerman Timur. Pada 1970, Badan Intelijen Uni Soviet KGB mengaku telah menggali jasad itu, mengkremasinya, dan secara diam-diam menebarnya di sungai.

Bagi Baer, potongan rahang bawah lah yang bisa mengungkap apakah Adolf Hitler benar-benar tewas pada 1945. Namun Rusia belum merilisnya untuk studi forensik.

"Jika kita ingin menyimpulkan cerita ini, saya akan mengambil rahang bawah," ujar Baer.

"Tidak ada yang menduga akan menemukan Hitler dan tidak ada saksi hidup kredibel yang benar-benar melihat dia (di Amerika Selatan). Di sisi lain, ada komunitas Nazi di Argentina yang menolak untuk berbicara," imbuh dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya