Liputan6.com, Seoul - Sebuah kapal kargo Korea Selatan, Stellar Daisy, hilang setelah melakukan kontak terakhirnya di Samudra Atlantik bagian selatan, tepatnya sekitar 2.500 km dari pesisir Uruguay.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, sebanyak 22 Awak Buah Kapal (ABK) belum ditemukan.
Baca Juga
Detail Hyundai Palisade 2025 Mulai Diungkap, Ada Versi ICE dan HybridÂ
Kaleidoskop 2024: Deretan Berita Menggemparkan Dunia, Pernikahan Sesama Jenis Menlu Australia hingga Darurat Militer Korsel
Kasus Dugaan Penipuan Paket Wisata ke Korea Selatan oleh Influencer Malaysia, Kerugian Capai Rp1,64 Miliar
Dua orang ABK asal Filipina diselamatkan dari kapal sekoci pada 1 April 2017. Namun kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa perahu lain yang ditemukan di wilayah tersebut dalam keadaan kosong.
Advertisement
"Sebuah operasi pencarian sedang dilanjutkan untuk menemukan 22 orang lainnya," ujar pejabat Kementerian Korea Selatan di Seoul.
Ia menambahkan, delapan ABK yang hilang berkewarganegaraan Korsel dan 14 lainnya merupakan warga Filipina.
Korea Selatan telah meminta bantuan Brasil dan Uruguay untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Stellar Daisy merupakan kapal kargo yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan Korsel, Polaris Shipping, yang berasal dari Busan.
Dikutip dari VOA, Minggu (2/4/2017), kapal pengangkut bijih besi yang berlayar dari Brasil menuju China itu, mengirimkan sinyal darurat kepada operator kapal pada 31 Maret 2017.
Sebuah pesan terakhir yang diterima oleh Polaris dari ABK Stellar Daisy menyebut, kapal miring ke sisi sebelah kiri dan peristiwa itu terjadi dengan sangat cepat.