Moncong Bengkok...Korut Pamerkan Rudal Palsu di Parade Militer?

Korut memamerkan sejumlah persenjataan terbaru dalam parade militer di ibu kota Pyongyang. Nyata atau pura-pura?

oleh Elin Yunita KristantiAlexander Lumbantobing diperbarui 18 Apr 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 09:09 WIB
Rudal palsu Korut
Apapun dugaannya, rudal balistik antar benua yang oleh Pyongyang diakui bisa mencapai jarak ribuan kilometer telah menambah kekhawatiran. (Sumber BBC News)

Liputan6.com, Pyongyang - Parade militer ulang tahun ke-150 pendiri negara, Kim Il-sung jadi ajang pamer Korea Utara. Kekuatan tempur dan sejumlah persenjataan terbaru dipertontonkan di depan rakyat dan sejumlah media asing --yang kemudian mengabarkannya ke seluruh dunia. 

Tak hanya tank yang melaju di atas aspal atau bedil yang disandang pasukan Korut yang berbaris rapi dengan ayunan kaki tinggi dan gagah, tapi juga sejumlah selongsong logam diduga rudal. 

Truk militer diduga membawa rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM). 

Korut pamerkan peralatan militer, termasuk rudal, dalam parade di Pyongyang, Sabtu 15 April 2017 (AP Photo)

Ada juga yang diduga sebagai rudal balistik kapal selam atau submarine-launched ballistic missiles (SLBMs) -- yang bisa dikembangkan membawa hulu ledak nuklir yang mampu mencapai target di seluruh dunia. Korut sedang menunjukkan kedigdayaannya. 

"Kita siap untuk berperang," demikian ucapan sang pemimpin, Kim Jong-un membakar semangat pasukannya. 

Namun, di tengah kekhawatiran dunia menyaksikan unjuk gagah rezim Kim Jong-un itu, ada sejumlah keanehan yang tertangkap kamera. Sampai-sampai sejumlah orang menduga, apa yang ingin ditunjukkan dalam parade militer itu palsu belaka.

Dikutip dari Daily Mail pada Senin (17/4/2017), salah satu ujung roket yang terlihat diarak dalam pawai memiliki bentuk moncong yang tidak biasa, bengkok, mendongak ke langit. Padahal harusnya lurus. 

Fakta itu terkuak ketika jurnalis John Sudworth dari BBC sedang melaporkan secara langsung jalannya parade. Di latar belakang lewat sebuah rudal yang diangkut truk. Tak seperti lainnya, ujung misil itu terlihat mencuat.

"Memangnya Korea Utara mengira mereka bisa membohongi pihak lain dengan rudal-rudal palsu dalam pawai tersebut"," kata salah satu pengguna Twitter.

Seorang netizen lain mengolok-olok militer Korea Utara dan mengatakan bahwa rudal-rudal itu seperti dibuat dari kertas, bukan logam.

Para wartawan yang meliput perayaan Hari Matahari di Korea Utara mendapatkan pengawalan sangat ketat dan publikasi mereka sangat dikendalikan oleh negara.

Setiap wartawan mendapatkan seorang pengawal, sehingga liputan itu harus sesuai dengan yang telah digariskan oleh Kim Jong-un.

Seorang pria melewati layar televisi yang menyiarkan berita peluncuran rudal oleh Korea Utara (Korut), di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Selasa (5/4). Rudal itu ditembakkan dari wilayah timur Korut ke arah Laut Jepang. (JUNG Yeon-Je/AFP)

Lantas, apa kata para ahli? Benarkah rudal Korut palsu?

Chad O’Carroll, managing director NK News menjadi salah satu pihak yang meragukan rudal Korut. "Terlihat sangat meragukan," kata dia seperti dikutip News.com.au.

Analis senior Korea Defence Network, Lee Il-Woo juga berpendapat senada. "Saya menduga, apa yang dipamerkan adalah mock-up agar dunia luar terkesan," kata dia.

Tak hanya sekedar pamer, Korut juga sempat melakukan uji coba misil, meski hasilnya tak sesuai harapan. Rudal itu meledak sesaat setelah diluncurkan.

Diduga, ada peran AS, menyabotase peluncuran tersebut lewat serangan fiber.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, H.R. McMaster mengatakan bahwa uji coba rudal yang selama ini dilakukan Korut dinilai provokatif. Sehingga, AS dan para sekutunya -- dalam hal ini termasuk China -- mempertimbangkan sejumlah opsi.

"Uji coba rudal terbaru sesuai dengan pola perilaku provokatif. tidak stabil, dan gemar mengancam yang jadi bagian dari rezim Korea Utara," kata dia.

Apapun, seberapa digdaya persenjataan Korut, masih misteri. Tetap ada kekhawatiranKoera Utara punya rudal balistik antar benua (intercontinental ballistic missiles, ICBM) -- yang oleh Pyongyang diakui bisa mencapai jarak ribuan kilometer telah menambah kekhawatiran tentang kemungkinan serangan ke Washington, DC, Amerika Serikat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya