Utang dan Jadikan Muslim Kambing Hitam Alasan Pelaku Bom Dortmund

Pria itu kini dituduh untuk percobaan pembunuhan yang disebabkan oleh ledakan sehingga melukai seseorang.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 22 Apr 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2017, 12:00 WIB
20170411-Bus Tim Borussia Dortmund Dibom-AP
Awak media mengambil gambar kondisi bus tim Borussia Dortmund yang rusak terkena ledakan bom di Dortmund, Jerman Barat, Selasa (11/4). Dalam insiden itu, Bek Dortmund Marc Bartra mengalami luka di tangan terkena pecahan kaca. (AP Photo/Martin Meissner)

Liputan6.com, Berlin - Polisi menahan seorang warga negara Jerman-Rusia pada Jumat 21 April 2017 pagi. Ia diduga pelaku penyerangan bus tim Borussia Dortmund pada Selasa minggu lalu.

Setelah penyelidikan, diduga motifnya lebih ke masalah keuangan.

Tiga buah ledakan terjadi saat bus yang ditumpangi klub raksasa Jerman itu melintas di sebuah jalan di Schirrmannweg dan Wittbrauckerstrasse, distrik Höchstem, 10 km dari Westfalenstadion, kandang klub asal kota Dortmund tersebut. Borussia Dortmund rencananya akan menjalani laga kandang melawan AS Monaco asal Prancis pada semi final Champions League. Dan, pertandingan harus ditunda hingga Rabu malam, 12 April 2017.

Seorang pemain Borussia Dortmund, Marc Bartra, dan seorang polisi terluka atas serangan itu.

Hasil penyelidikan awal kepolisian Dortmund terhadap kasus ledakan bom bus klub sepakbola Borussia Dortmund berhasil menemukan sepucuk dokumen yang berisi klaim dalang di balik serangan.

Dokumen itu mengutip peristiwa seperti serangan pasar natal Berlin tahun 2016 dan klaim bahwa pesawat jet tempur Jerman terlibat dalam pembunuhan muslim di wilayah yang dikendalikan ISIS.

Dokumen itu dimulai dengan pernyataan 'Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang' dan menyatakan bahwa atlet olahraga, selebritas, bangsa Jeman, dan negara penjajah, masuk dalam target pembunuhan ISIS. Namun, Süddeutsche Zeitung yang mengutip salah satu penyelidik menjelaskan bahwa, kepolisian juga sedang mencari kemungkinan bahwa dokumen itu merupakan bukti jejak palsu yang ditinggalkan oleh pelaku lain.

Kantor berita Jerman lain, DPA, pada Rabu pagi, 12 April 2017 waktu setempat, menyatakan bahwa ada klaim kedua yang dibuat oleh kelompok anti fasis. Kelompok itu mengaku sebagai dalang di balik serangan bom bus Borussia Dortmund. Alasannya karena klub tersebut tak menjaga jarak dengan kelompok populisme sayap kanan.

Terlilit Utang

Namun demikian, penyelidikan lebih lanjut membuat polisi berhasil menangkap seorang pria bernama Sergej W di Tuebingen, 20 km selatan dari kota Stuttgart dan 450 km dari Dortmund. Demikian seperti dikutip dari The Independent, Sabtu (22/4/2017)

Pria itu kini dituduh untuk percobaan pembunuhan yang disebabkan oleh ledakan sehingga melukai seseorang.

Adapun motif pria itu adalah keuangan. Ia rupanya terlilit utang. Oleh sebab itu ia membeli membeli sejumlah besar saham Borussia Dortmund.

Jika tim itu mengalami kecelakaan yang membuat pemainnya terluka sehingga tak bisa bertanding akan membuat harga saham jatuh dan menguntungkannya.

Sergej telah merencanakan perbuatannya termasuk mengkambinghitamkan muslim yang melakukan serangan itu. Pria 28 tahun itu terkonfirmasi memesan hotel yang sama dengan tim dan meletakkan tiga bom di bawah bus itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya