5 Insiden Mengerikan dari Angkasa yang Nyaris Buat Bumi Kiamat

Walau terdengar beruntung, sebenarnya ada beberapa kejadian, baik alamiah maupun yang dimulai oleh manusia, yang nyaris membawa kiamat.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 24 Apr 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2017, 20:24 WIB
20151005-Ilustrasi-Hari-Kiamat
Ilustrasi Hari Kiamat (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Sejauh ini, manusia kerap mengalami peristiwa besar yang nyaris membinasakan mereka. Mulai dari bencana alam, peperangan hingga gangguan dari planet lain. 

Meski dalam beberapa peristiwa manusia mengalami keberuntungan karena luput dari bencana, namun ada beberapa insiden yang nyaris membawa kiamat di Bumi. 

Dikutip dari listverse.com pada Senin (24/4/2017), sejumlah kiamat yang nyaris dilakukan sendiri oleh manusia pernah terjadi dalam sejarah. Misalnya alarm serangan nuklir palsu September 1983 yang menyala di Uni Soviet. Peristiwa itu nyaris memicu perang nuklir. Bisa dibayangkan jika itu benar-benar terjadi. 

Atau, lainnya ketika  krisis rudal di Kuba pada 1959. Saat itu pihak Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom bawah laut untuk memaksa sebuah kapal selam Uni Soviet B-59 muncul ke permukaan. Padahal, kapal itu membawa satu torpedo dengan hulu ledak nuklir. 

Bom tersebut untungnya tidak mengenai kapal selam tersebut. Jika sampai kena, sejarah dunia pasti berubah. 

Demikian juga peristiwa meledaknya pesawat pembom B-52 milik AS di langit dekat Goldsboro, North Carolina, pada Januari 1961 ketika sedang membawa dua bom nuklir Mark 39 yang keseluruhannya mencapai berat 8 megaton.

Selain karena ulah manusia, ada beberpa peristiwa terjadi disebabkan oleh alam yang nyaris menyebabkan kiamat di Bumi. Berikut kisahnya:

 

1. Pengamatan oleh Bonilla

Walau terdengar beruntung, sebenarnya ada beberapa kejadian, baik alamiah maupun yang dimulai oleh manusia, yang nyaris membawa kiamat. (Wikimedia/Jose Bonilla untuk ranah publik)

Pada 12 Agustus 1883, seorang ahli astronomi Meksiko bernama Jose Bonilla mengamati adanya lebih dari 400 benda tak dikenal yang gelap dan tampak kabur melintasi Matahari ketika ilmuwan itu sedang akan mempelajari korona matahari.

Ia tidak mengetahui bahwa benda-benda itu sebenarnya adalah serpihan komet berukuran lebih dari 1 miliar ton yang terbelah dan nyaris menghantam planet Bumi. Ukuran komet itu serupa dengan komet yang memusnahkan dinosaurus.

Serpihan-serpihan komet itu berukuran antara 50 meter hingga 4 kilometer, dan masing-masing jatuh lebih kuat daripada sebuah bom atom. Serpihan-serpihan itu diperkirakan melintas antara 600 hingga 8.000 kilometer jauhnya dari Bumi, suatu ukuran kecil untuk semesta ini.

Setiap segmen memiliki potensi menyebabkan ledakan setara dengan ledakan saat kejadian Tunguska. Menurut para ilmuwan, seandainya terjadi tabrakan, maka kehidupan yang kita kenal di Bumi akan musnah.

2. Kejadian di Tunguska

Walau terdengar beruntung, sebenarnya ada beberapa kejadian, baik alamiah maupun yang dimulai oleh manusia, yang nyaris membawa kiamat. (Wikimedia/ranah publik)

Kejadian di Tunguskan diduga merupakan tabrakan asteroid atau komet kecil yang hancur dekat permukaan Bumi pada 1908. Kejadian itu menyebabkan terpaan udara yang meratakan hutan lebat seluas kira-kira 2.000 kilometer persegi di Tunguska, Rusia.

Tidak ada korban jiwa manusia dalam kejadian tersebut, karena berada di tempat yang jarang penduduk. Tapi, ukuran kejadiannya setara dengan 1000 kali kekuatan bom atom yang diledakan di Hiroshima sehingga menewaskan 160 ribu jiwa.

Seorang saksi mata yang tinggal sekitar 65 kilometer jauhnya, menjelaskan tentang kejadian Tunguska sebagai berikut. "Langit terbelah dan api berkobar luas di hutan."

3. Semburan Massa Korona

Lontaran massa korona atau CME yang terjadi di Matahari (NASA).

Kita mengetahui bahwa dunia tidak berakhir pada 2012 seperti yang diramalkan menurut kalender suku Maya. Namun demikian, kiamat tersebut sebenarnya lebih dekat daripada dugaan kita.

Suatu semburan abnormal plasma matahari terjadi pada Juli tahun tersebut sehingga menyambar orbit Bumi di tempat yang sama seperti kejadian 9 hari sebelumnya.

Seandainya massa semburan itu mencapai Bumi, maka besarlah kerusakan pada perangkat-perangkat elektronik. Kerugiannya bisa mencapai beberapa triliun dolar dan perlu satu dekade untuk benar-benar pulih.

Dalam masa sekarang, ketika kita sangat mengandalkan teknologi, kejadian seperti itu merupakan hal yang sangat mengerikan.

4. 4581 Asclepius

Walau terdengar beruntung, sebenarnya ada beberapa kejadian, baik alamiah maupun yang dimulai oleh manusia, yang nyaris membawa kiamat. (Sumber complex.com)

A581 Asclepius adalah nama yang diberika kepada suatu asteroid yang mendekat hingga sekitar 645 ribu kilometer dan nyaris menghantam Bumi pad Maret 1989. Jarak itu terdengar sangat jauh, tapi, pada 6 jam sebelumnya, planet kita ada di tempat lintasan asteroid tersebut.

Seandainya asteroid itu jadi menghantam Bumi, ledakannya bisa setara dengan detonasi termonuklir berukuran 600-megaton. Sebagai pembanding, perangkat nuklir yang pernah benar-benar diledakkan hanya berukuran 50 megaton dan awan cendawan akibat ledakan 'kecil' mencapai ketinggian 7 kali ketinggian gunun Everest.

5. Nyaris Dimusnahkan oleh Bulan

Ilustasi gerhana Bulan, (Sumber Pixabay/skeeze)

Pada Oktober 1960, suatu radar peringatan dini yang berlokasi di Tanah Hijau mulai mengirimkan peringatan-peringatan bahaya adanya serangan nuklir terhadap Amerika Serikat.

Ketika pihak militer mulai tegang, perincian mengenai serangan hebat itu pun mulai berdatangan. Pihak komando pertahanan North American Aerospace Defense Command (NORAD) mulai bersiaga penuh.

Tapi kemudian seseorang bertanya, "Mengapa Uni Soviet melancarkan serangan ketika pemimpin mereka sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan?"

Laporan-laporan yang masuk pun diperiksa ulang, ternyata ketahuan bahwa terbitnya Bulan menjadi penyebab kesalahpahaman yang hampir mengakhiri dunia tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya