Liputan6.com, Singapura City - Singapore Airlines (SIA) menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang memperkenalkan penerbangan dengan bahan bakar biofuel olahan dari minyak goreng bekas atau jelantah.
Biofuel itu akan digabungkan dengan bahan bakar jet, dalam rangkaian 12 penerbangan rute non-stop Singapura-San Francisco yang dioperasikan oleh operator tersebut.
Baca Juga
"Ini sejalan dengan komitmen jangka panjang kami mengurangi emisi karbon sambil memperbaiki efisiensi operasi maskapai," jelas CEO SIA Goh Choon Phong seperti dikutip dari Asian Correspondent, Selasa (16/5/2017).
Advertisement
"Kami sekarang ingin berusaha keras memulai prakarsa ini untuk membantu mempromosikan penggunaan biofuel secara operasional dan komersial."
Penerbangan SIA berbahan bakar biofuel dari minyak goreng bekas merupakan bagian dari kemitraan, antara maskapai penerbangan dan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Sekaligus yang pertama dari rangkaian 12 penerbangan "green package" atau ramah lingkungan dalam periode lebih dari tiga bulan.
Ini bukan kali pertama SIA dan CAAS bekerja sama dalam beberapa tahun terakhir, mengenai beberapa inisiatif pengurangan emisi karbon dalam penerbangan internasional.
Sebelumnya pada Januari 2010, kedua organisasi itu berpartisipasi dalam program Asia and Pacific Initiative to Reduce Emissions (ASPIRE 2), yang menghasilkan penghematan bahan bakar sebesar enam persen.
Menurut siaran pers Singapore Airlines, penerbangan bertenaga biofuel juga akan meningkatkan kesadaran akan bahan bakar ramah lingkungan di dunia penerbangan.
Sekaligus, cara itu akan memberikan wawasan berharga bagi industri penerbangan mengenai ekonomi, kebutuhan logistik dan kinerja biofuel.