Kirim Rudal ke Bashar al-Assad, Iran dan China Disanksi AS

AS jatuhkan sanksi pada atase pemerintahan dan firma produsen senjata asal Iran dan China yang menyalurkan misil ke Suriah.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 19 Mei 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 07:48 WIB
Mimpi Iran untuk Mendapatkan Misil S-300 Terkabul?
Rusia akan segera mengirimkan misil s-300 ke Iran dalam waktu dekat (Credit: AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Kementerian Keuangan Amerika Serikat (US Department of Treasury) melalui Office of Foreign Assets Control (OFAC, bidang kontrol aset negara AS) menjatuhkan sanksi terhadap tujuh entitas di Iran dan China karena dilaporkan telah menjual sejumlah sistem misil balistik kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Menurut US Department of Treasury, ketujuh entitas itu dilaporkan membantu memanufaktur dan menyalurkan sistem persenjataan rudal kepada pemerintah Suriah, seperti yang ditulis dalam keterangan pers resmi Kementerian Keuangan AS dan diwartakan oleh UPI, Kamis, (18/5/2017).

Dari pihak Iran, ada tiga nama yang disebut dalam daftar sanksi US Department of Treasury, yakni Morteza Farasatpour, Rahim Ahmadi, dan Matin Sanat Nik Andishan.

Farasatpour merupakan atase pertahanan senior dan koordinator penyaluran senjata Iran kepada Scientific Studies and Research Center (SSRC) Suriah. Sedangkan Ahmadi adalah pejabat pemerintah dan juga direktur Shahid Bakeri Industries Group (SBIG), sebuah firma pemanufaktur senjata mutakhir --seperti misil kendali dan rudal jarak jauh-- dari Iran untuk Suriah.

Aset keduanya yang berada di Amerika Serikat juga akan dibekukakn oleh Kementerian Keuangan AS.

Sementara itu, Matin Sanat Nik Andishan merupakan sebuah perusahaan pengembang sistem misil balistik yang menjalin kerjasama dengan sebuah firma produsen senjata Iran yang terlebih dahulu telah dijatuhi sanksi oleh Kementerian Keuangan AS pada 2005, yakni Shahid Hemmat Industries Group (SHIG).

Sedangkan dari pihak China, nama yang disebut dalam sanksi US Department of Treasury adalah Ruan Runling Network dan tiga rekan bisnisnya. Sama seperti firma lain asal Teheran, Ruan Runling merupakan perusahaan manufaktur senjata yang menjalin bisnis kerjasama dengan perusahaan Iran yang terlebih dahulu telah dijatuhi sanksi oleh Kementerian Keuangan AS.

"Pemerintah AS berkomitmen untuk terus memberikan sanksi terhadap sikap Iran yang kerap melakukan pengembangan persenjataan misil dan rudal untuk al-Assad. Ia (Assad) telah melakukan tindakan brutal di Suriah pada beberapa waktu terakhir," kata Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin seperti yang dikutip UPI.

"Beberapa firma dan atase asal Iran dan China yang menyalurkan senjata ke Suriah juga telah dijatuhi sanksi. AS akan tegas untuk urusan Iran," tambah Mnuchin.

Sejak 17 Mei 2017 lalu, Amerika Serikat menyatakan akan terus menerapkan sanksi terkait program rudal dan misil balistik Iran. Negeri Paman Sam mengecam pemerintah Iran atas catatan hak asasi manusia, program misilnya, dan dukungannya terhadap rezim Assad di Suriah.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya