Sejumlah Korban Masih Hilang Pasca-Ledakan di Manchester

Pasca-insiden ledakan, sejumlah penonton konser masih belum diketahui keberadaannya.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 24 Mei 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2017, 10:01 WIB
Selamat dari Ledakan, Begini Ekspresi Penggemar Ariana Grande
Seorang penggemar Ariana Grande meninggalkan hotel Park Inn usai ledakan yang terjadi saat konser Ariana Grande di Manchester, Inggris (23/5). Kepolisian memastikan sedikitnya 19 orang tewas dan 50 lainnya terluka dalam ledakan itu. (AP Photo/Rui Vieira)

Liputan6.com, Manchester - Ledakan di konser Ariana Grande di Manchester Arena Senin, 22 Mei 2017 lalu menyisakan kisah tragis. Bukan hanya bagi para keluarga korban tewas maupun para korban luka, tetapi juga para orang tua yang hingga kini belum menemukan anak-anaknya dan masih belum diketahui keberadaannya.

Menurut sejumlah laporan kantor berita dan media, konser tersebut diisi sebagian besar oleh remaja. Tragisnya, beberapa dari total 22 korban tewas dan 59 korban luka akibat ledakan tersebut pun juga masih berusia muda.

Seorang gadis cilik berusia 8 tahun bernama Saffie Rose Roussos merupakan korban termuda yang tewas. Selain itu, remaja berusia 18 tahun bernama Georgina Callander juga ikut meninggal dunia akibat ledakan mematikan tersebut.

Namun, selain korban tewas dan korban luka, insiden tersebut juga membuat sejumlah penonton konser masih belum ditemukan keberadaannya pasca-ledakan.

Mengutip kantor berita BBC pada Rabu (24/5/2017) seorang ibu, Charlotte Campbell, hingga kini belum mengetahui status keberadaan anaknya, Olivia Campbel, yang masih berusia 15 tahun.

"Dia (Olivia Campbell) sedang ada di tempat konser. Dia mengatakan terimakasih kepadaku karena telah mengizinkannya pergi menonton konser. Saat itu ia pergi bersama temannya, Adam. Adam telah ditemukan, tapi Olivia belum," kata Charlotte.

"Aku telah mencoba menghubungi semua orang, termasuk polisi. Tapi telepon genggamnya mati. Ayahnya saat ini sedang mencarinya. Jika ada yang melihatnya, tolong berikan telepon Anda agar Olivia dapat menghubungiku," tambah Charlotte.

Selain itu, Chloe Rutheford (17) dan Liam Curry (19), juga masih hilang. Keduanya merupakan teman dekat dan pergi ke konser bersama.

"Seseorang tolong temukan adikku, aku mengingkannya pulang, mendengar suaranya. Aku berdoa untukmu dan Liam agar kalian berdua baik-baik saja," kata Scott Rutheford, kakak Chloe Rutheford, melalui Twitter.

Menurut pewartaan BBC, sejumlah nama seperti Martyn Hett (29), Eilidh MacLeod (14), Philip Tron (32), Courtney Boyle (19), Angelika dan Marcin Klix, Alison Howe, Lisa Lees, Kelly Brewster, dan Wendy Fawell masih berstatus hilang dan tidak diketahui keberadaannya oleh masing-masing keluarga.

Akan tetapi, beberapa korban yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang telah ditemukan.

"Laura MacIntyre telah ditemukan. Ia hidup, dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit akibat luka serius," kata ayah Laura, seperti yang dikutip BBC.

Hingga kini, Kepolisian Manchester telah menangkap satu orang berusia 23 tahun yang terduga terlibat dalam ledakan saat konser Ariana Grande pada Senin malam, 22 Mei 2017, waktu setempat. Polisi juga telah menetapkan tersangka bomber bunuh diri bernama Salman Ramadan Abedi berusia 22 tahun.

Pasca-peristiwa tragis itu, Ariana Grande memutuskan untuk menunda rangkaian tur konsernya di Britania Raya. Menurut awal rencana, bintang pop remaja asal Amerika Serikat itu akan bertolak ke O2 Arena, London, pada 25 Mei 2017 dan Greater London Arena pada 26 Mei 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya