Liputan6.com, Mayadin - Tujuh belas anak-anak lumpuh akibat polio menyusul merebaknya wabah penyakit di Suriah yang disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) "sangat serius".
Awal bulan ini, agensi tersebut melaporkan terjadi dua kasus polio di wilayah Mayadin di Provinsi Deir al-Zour, yang sebagian besar dikuasai ISIS. Sebanyak 14 kasus baru saat dikonfirmasi di wilayah yang sama, sementara satu lainnya tercatat di Provinsi Raqqa.
Baca Juga
Ini adalah kemunculan kembali polio untuk pertama kalinya di negara yang telah dilanda perang sejak 2014.
Advertisement
Polio adalah penyakit sangat menular yang disebabkan virus dan menyerang manusia, terutama pada anak di bawah usia lima tahun.
Satu dari 200 infeksi menyebabkan kelumpuhan. Di antara yang lumpuh, 5 hingga 10 persennya mengalami kematian, yakni otot pernafasan mereka tak bergerak.
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, sebanyak 17 anak yang mengalami kelumpuhan akut pertama kali menunjukkan gejalanya antara 3 Maret hingga 23 Mei.
Menurut dia, wabah tersebut mengindikasikan kurangnya imunisasi di wilayah Mayadin secara signifikan. Merespons hal tersebut, WHO berencana memvaksinasi 90.000 anak di bawah usia lima tahun di Mayadin dan 320.000 lainnya yang berada di tempat lain di Deir al-Zour.
"Kami sangat khawatir karena jelas kalau sudah ada kasus anak yang lumpuh karena polio, itu sudah merupakan wabah," ujar Jasarevic mengingatkan.
"Jika ada satu anak lumpuh, berarti hampir terdapat 200 kasus yang tak menunjukkan gejala di mana virus itu telah beredar, maka itu adalah hal yang sangat serius."
Jasarevic mengatakan, WHO juga melakukan penilaian kesehatan untuk memastikan apakah virus tersebut tersebar di Raqqa.
Lebih dari 300.000 orang telah kehilangan nyawanya selama konflik yang sudah berlangsung enam tahun di Suriah. Sebelas juta orang lainnya telah mengungsi akibat pertempuran tersebut.