Donald Trump: Aku Memiliki Rencana Serius untuk Korut

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melakukan kunjungan kenegaraan ke Eropa, kali ini melawat ke Polandia, jelang G-20.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 06 Jul 2017, 18:58 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 18:58 WIB
Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP)
Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP)

Liputan6.com, Warsawa - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melakukan kunjungan kenegaraan ke Eropa. Pada hari ini, 6 Juli 2017, sang presiden menyambangi Warsawa, Polandia.

Pada kunjungannya ke Warsawa, Polandia, Presiden Trump turut menyampaikan pidato kenegaraan yang menyinggung sejumlah persoalan, salah satunya isu uji coba rudal Korea Utara.

"Sangat memalukan mereka bertindak seperti itu, mereka mengambil sikap yang sangat berbahaya. Dan seseorang akan melakukan sesuatu tentang hal tersebut," kata Presiden Trump saat menyampaikan konferensi pers di Warsawa, bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda, seperti yang dikutip dari The Independent, Kamis (6/7/2017).

Sang presiden ke-45 AS itu juga nampak memiliki rencana serius terhadap Korea Utara. Namun, ia tak mengelaborasi rencana tersebut secara detail.

"Sejauh Korea Utara masih menjadi kekhawatiran utama, aku tidak tahu, kita lihat saja apa yang akan terjadi. Aku memiliki rencana serius terhadap mereka. Namun bukan berarti aku akan melakukannya. Aku tidak ingin menyulut hal tersebut," ujar Presiden Trump.

Kunjungan itu dinilai unik, mengingat saat ini Polandia, seperti AS, turut dipimpin oleh presiden berhaluan konservatif dan memiliki pandangan kontroversial terhadap isu sensitif seperti imigrasi dan pemanasan iklim.

Presiden Polandia Andrzej Duda berasal dari partai berhaluan konservatif, Law and Justice Party. Sejak Presiden Duda menjabat, Polandia juga menjadi salah satu dari empat negara NATO yang menghabiskan 2 persen PDB untuk anggaran pertahanan, seperti Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Trump.

Dalam konferensi pers di Warsawa, Presiden Trump juga berterimakasih kepada para keturunan Polandia-Amerika yang tinggal di Negeri Paman Sam, karena telah banyak 'membantunya' selama Pilpres AS 2016.

"Seperti yang kalian tahu, keturunan Polandia-Amerika banyak menggayung suara untuk saya pada Pilpres 2016, dan aku sangat senang akan hal tersebut," ujar presiden ke-45 AS tersebut.

Selain itu, menurut pewartaan CNN, pidato Trump nampak bernuansa penegasan terhadap haluan politik populisme-konservatif. Mengingat, seperti dirinya, Presiden Duda turut berhaluan politik serupa.

"Aku di sini bukan saja mengunjungi aliansi tua, namun juga sebagai simbolisasi untuk menunjukkan kepada negara lain bahwa kami siap membela kebebasan dan mempertahankan peradaban," ujar suami Melania Trump itu dalam konferensi pers di Warsawa.

Tak hanya menyampaikan pidato, kunjungan Presiden Trump ke Polandia juga menandai transaksi perdagangan persenjataan antara kedua negara.

Menurut Menteri Pertahanan Polandia, Antoni Macierewicz, AS sepakat menjual sejumlah misil Patriot kepada Warsawa. Teken kontrak itu akan dilakukan dalam semalam, sebelum Presiden Trump bertolak untuk menuju agenda lain.


Kunjungan ke Polandia, Jelang G-20 Summit di Hamburg

Pasca-menyampaikan pidato, presiden ke-45 AS tersebut akan menyambangi Three Seas Initiative Summit --pertemuan para pemimpin sejumlah negara Eropa di kawasan Laut Hitam, Baltik, dan Adriatik-- yang akan dilaksanakan di Warsawa. Setelah itu, ia akan bertolak ke Hamburg, Jerman, untuk menghadiri G-20 Summit.

Pada G-20 Summit, Presiden Trump diprediksi akan menghadapi sejumlah isu politik panas yang saat ini tengah ditangani oleh pemerintahannya. Mulai dari isu Korea Utara, relasi bilateral dengan China, Paris Agreement, hingga isu campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016.

Tak hanya Presiden Trump, sejumlah pemimpin negara top akan bertemu dalam G-20 Summit, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden China Xi Jinping, PM India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Erdogan, dan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Saksikan juga video berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya