Donald Trump Akan Kunjungi Perbatasan Korsel-Korut yang Mencekam?

Pada November 2017, Donald Trump akan melawat ke sejumlah negara Asia. Salah satunya Korea Selatan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Okt 2017, 16:03 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 16:03 WIB
Pasukan Korut dan Korsel saling berhadap-hadapan di Panmunjom, DMZ
Pasukan Korut dan Korsel saling berhadap-hadapan di Panmunjom, DMZ (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan mengunjungi lima negara Asia pada November 2017. Korea Selatan, menjadi salah satu destinasi yang akan disambangi Trump.

Dalam kunjungannya ke Korsel, tidak menutup kemungkinan Trump akan mendatangi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membelah Semenanjung Korea menjadi Utara dan Selatan.

Seperti dikutip dari Telegraph pada Selasa (10/10/2017), pejabat dari Washington dilaporkan telah mengunjungi daerah perbatasan tersebut saat mereka menyusun rencana rinci kunjungan Presiden AS.

Seorang pejabat keamanan Korea Selatan menyatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa sebuah tim pejabat AS "melihat ke sekeliling Panmunjom dan Pos Observasi Ouellette". Panmunjom berlokasi di zona penyangga seluas 4 km antara Utara dan Selatan.

Korut dan Korsel sejatinya tidak pernah menandatangani perjanjian damai yang mengakhir perang 1950-1953. Keduanya hanya menyepakati sebuah gencatan senjata.

Sebelum Trump, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson lebih dulu mengunjungi DMZ. Tillerson datang ke Panmunjom pada Maret lalu, di mana saat itu seorang tentara Korut bahkan sempat memotret Tillerson dalam jarak dekat.

Adapun Barack Obama, Presiden ke-44 AS, mengunjungi Pos Observasi Ouellette pada tahun 2012. Dua tahun kemudian, giliran Hillary Clinton dan Robert Gates yang bersama-sama datang ke Panmunjom.

Tentu, kelak jika terwujud kunjungan Trump akan membawa nuansa berbeda. Bahkan disebut-sebut dapat membuat pejabat keamanan Korsel "sakit kepala". Bagaimana tidak? Presiden AS itu telah berkali-kali mengumbar janji akan menghancurkan Korut jika negara itu mengancam AS.

Selain itu, Trump juga memperingatkan Kim Jong-un bahwa ia akan mengirim "api dan kemarahan" ke Korut menyusul naiknya ketegangan dalam beberapa bulan terakhir.

Pengunjung yang hendak bertandang ke Joint Security Area (JSA) di mana tentara Korut dan Korsel saling berhadap-hadapan harus mengisi sebuah deklarasi bahwa mereka "akan memasuki sebuah kawasan yang tidak bersahabat dan kemungkinan akan cedera atau mati akibat tindakan musuh".

Empat negara lain yang akan dikunjungi Trump dalam lawatan perdananya ke Asia periode 3 hingga 14 November adalah China, Vietnam, Filipina dan Hawaii.

Orang nomor satu AS itu akan menghadiri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 8 hingga 10 November di Danang, Vietnam. Trump juga akan menghadiri KTT ASEAN ke-31 yang dilaksanakan pada 10 hingga 14 November di Clark Field, Pampanga, Filipina.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya