Acungkan Jari Tengah ke Donald Trump, Wanita Ini Dipecat

Nekat mengacungkan jari tengah ke Donald Trump membuat Juli Briskman harus kehilangan pekerjaannya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 07 Nov 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 11:31 WIB
Aksi Juli Briskman mengacungkan jari tengah ke Donald Trump
Aksi Juli Briskman mengacungkan jari tengah ke Donald Trump (Brendan Smialowski/AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Seorang wanita yang gambarnya viral setelah ia mengacungkan jari tengahnya ke iring-iringan Presiden Donald Trump yang melewatinya saat tengah bersepeda, dipecat dari pekerjaannya.

Wanita bernama Juli Briskman tersebut diketahui tengah bersepeda di Virginia, bulan lalu, sebelum akhirnya rombongan Trump melintas. Ia mengacungkan jari tengahnya ke arah iring-iringan Trump sebagai reaksi atas berbagai kebijakan Presiden ke-45 AS itu. Demikian seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa (7/11/2017).

"Dia (Trump) lewat dan darah saya mulai mendidih. Penerima DACA diusir. Dia menarik iklan untuk pendaftaran terbuka di Obamacare. Hanya sepertiga dari Puerto Rico memiliki akses listrik. Dan dia pergi ke klub golfnya lagi. Saya beberapa kali menyalip iring-iringannya," ujar Briskman kepada Huffington Post.

DACA adalah prosedur yang memungkinkan non warga-negara tertentu tinggal di AS dan bekerja secara legal tanpa takut dideportasi, selama periode dua tahun.

Seorang fotografer yang turut serta dalam rombongan presiden mengabadikan aksi Briskman ketika ia mengacungkan jari tengahnya. Dan dengan cepat, foto tersebut viral. Banyak yang memuji Briskman sebagai pahlawan. Bahkan beberapa di antaranya mengatakan bahwa wanita itu harus mencalonkan diri dalam pemilu 2020.

Briskman telah bekerja sebagai ahli marketing dan komunikasi bagi kontraktor federal yang bermarkas di Virginia, Akima, selama enam bulan. Menurut Briskman akan lebih baik jika ia memberi tahu kantornya bahwa sosok yang membuat heboh di dalam foto tersebut adalah dirinya. Ia pun dipanggil.

"Mereka berkata, 'Kami memisahkan diri dari Anda. Pada dasarnya, Anda tidak dapat berbuat cabul di media sosial'," terang Briskman.

 

Briskman Tidak Sendiri

Lebih lanjut, Briskman menjelaskan bahwa pihak perusahaan tidak senang karena ia menggunakan gambar yang viral tersebut sebagai foto profil di Twitter dan Facebook. Menurut mereka itu melanggar kebijakan media sosial dan merugikan reputasi perusahaan sebagai kontraktor pemerintah.

Briskman bersikeras bahwa di laman media sosialnya ia tidak menyebut tempat ia bekerja dan pada saat kejadian itu terjadi ia tengah menghabiskan waktunya sendiri. Perempuan itu juga menyatakan bahwa seorang karyawan lainnya menuliskan sebuah hinaan terhadap seseorang, namun diizinkan mempertahankan pekerjaannya setelah ia menghapus postingannya dan mendapat teguran.

Setelah meninggalkan klub golfnya dan sebelum melintasi Briskman, iring-iringan Trump melewati seorang pejalan kaki yang memberinya acungan jempol ke bawah. Sementara itu, seorang wanita lain diketahui menunggu rombongan Trump di luar pintu masuk klub golf dengan memegang spanduk bertuliskan "Impeach".

Ketika kabar tentang pemecatan Briskman menyebar luas, banyak pengguna media sosial bertanya mengapa ia harus dihukum atas kebebasan berbicara yang dilindungi di bawah amandemen pertama konstitusi AS.

Meski demikian, Briskman menegaskan bahwa ia tidak menyesali perhatian publik atas dirinya. Bahkan ia senang menjadi simbol dari aksi protes.

"Saya marah tentang kondisi negara kita sekarang. Saya terkejut. Ini merupakan kesempatan bagi saya untuk bersuara," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya