Ditemukan, Ramuan Mujarab untuk Atasi Kebotakan

Tim penelitian yang dipimpin oleh Profesor Kang Yell-choi dari Tonsei University, Korea Selatan berhasil menciptakan biokimia baru.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Nov 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2017, 19:00 WIB
Rambut Rusak dan Kering
Ilustrasi Foto Rambut Rusak, Rontok dan Kering (iStockphoto)

Liputan6.com, Seoul - Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim dari Korea Selatan, berhasil menguji hormon pertumbuhan pada rambut tikus. Pengujian ini menjadi angin segar untuk mengatasi kebotakan. 

Tim penelitian yang dipimpin oleh Profesor Kang Yell-choi dari Tonsei University, Seoul berhasil menciptakan biokimia baru. Hasil penelitian ini kemudian diuji pada seekor tikus selama 28 hari.

Hebatnya, cara tersebut dapat memicu pertumbuhan dan regenerasi rambut.

Dilansir dari laman indy100.com, Jumat (24/11/2017), biokimia yang dihasilkan dengan nama PTD-DBM akan bekerja untuk menghentikan dua protein dalam tubuh.

Dua protein tersebut adalah CXXC-type zine finger protein 5, dan dishevelled protein. Kedua jenis protein inilah yang biasanya menghambat regenerasi folikel dan penyembuhan luka.

Dengan demikian, PTD-DBM akan mencegah pembentukan dua protein ini dan membiarkan regenerasi rambut berlanjut seperti biasa, sehingga kebotakan pun bisa dihindari. 

Selain menggunakan PTD-DBM, Yell-choi mengatakan, ada rahasia lain yang membuat penemuannya dapat bereaksi dengan cepat. Penambahan asam valproik akan membuat tumbuh rambut pada kepala jauh lebih cepat. Jadi kemungkinan mengalami kebotakan pun berkurang. 

"Kami telah menemukan biokimia bernama PTD-DBM untuk menumbuhkan rambut pada kulit kepala," ujar Yell-choi.

"Tentu saja saya berharap bahwa penemuan ini dapat membantu masyarakat yang terkendala atas permasalahan rambut botak. Tak hanya itu, penggunaan biokimia PTD-DBM ini juga berfungsi untuk mengatasi rontok rambut," tambahnya.

Menurut LadBible (sebuah badan penelitian) tengah memeriksa apakah biokimia PTD-DBM memiliki efek samping.

Sebelumnya, LadBible pernah melakukan studi di University of California untuk mengidentifikasi cara baru dalam upaya mengaktifkan sel induk untuk menginduksi pertumbuhan rambut pada manusia yang menderita kebotakan. 

 

Cara Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami

Rambut rontok (alopecia) dapat dialami oleh siapa saja. Meski begitu, Anda harus tetap mengetahui lebih lanjut tentang rambut rontok. Apalagi, rambut rontok yang terus menerus dapat menyebabkan kebotakan. Sebelum mengetahui cara mengatasi rambut rontok, Anda harus tahu terlebih dahulu penyebabnya.

Secara umum, penyebab kerontokan rambut dibagi ke dalam dua sebab, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dilansir dari Mayo Clinic, faktor internal penyebab rambut rontok paling umum adalah faktor hormon yang tidak seimbang. Selain itu, faktor internal lainnya adalah berbagai kondisi medis seperti kelenjar tiroid yang tidak bekerja dengan baik hingga infeksi pada kulit kepala.

Sedangkan faktor eksternal yang menjadi penyebab kerontokan rambut adalah karena gaya rambut yang digunakan, bahan kimia yang digunakan untuk menata rambut dan radikal bebas.

Cara Mengobati

Sebenarnya ada beberapa tindakan medis yang dapat Anda lakukan untuk mengatas kerontokan rambut. Misalnya, melakukan transplantasi rambut. Tetapi tentu saja prosedur ini sangat mahal. Anda bisa mencoba cara lain seperti menggunakan bahan alami.

Di antara bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat adalah lidah buaya. Anda tinggal menggosok gel lidah buaya pada bagian kulit kepala dan mengulanginya selama beberapa minggu. Anda juga dapat meminum teh hijau secara teratur.

Selain itu, gaya hidup Anda pun harus diperhatikan. Anda harus mulai membiasakan diri makan makanan yang bergizi seimbang serta menghindari gaya rambut yang ketat seperti kepang atau ekor kuda.

Itulah cara mengatasi rambut rontok secara alami. Yang paling penting tentu saja tetap menjaga gaya hidup agar tetap sehat, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya