50 Jenazah Dievakuasi dari TKP Kecelakaan di Kelokan Iblis Peru

Lebih dari 200 personel gabungan kepolisian, tentara dan angkatan laut turun tangan untuk membantu proses evakuasi.

oleh Afra Augesti diperbarui 04 Jan 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 17:30 WIB
Kecelakaan Bus di Peru
Kecelakaan bus di Lima, Peru, yang menewaskan 50 orang. (AFP)

Liputan6.com, Lima - Tim SAR Peru pada hari Rabu berhasil mengevakuasi 50 jenazah kecelakaan maut di Lima, Peru. Enam di antaranya merupakan anak-anak.

Saat kejadian nahas itu terjadi, bus sedang melakukan perjalanan dari Huacho -- 130 kilometer (80 mil) utara ibu kota Lima.

Bus mengangkut 56 penumpang, ditambah dua kru. Tragis, ketika ditemukan oleh tim SAR, kondisi bus hancur lebur, terbalik di atas batu di tepi pantai.

Kendaraan roda empat itu terjun bebas ke jurang -- yang terletak di tebing tepi pantai -- sedalam 100 meter (300 kaki) setelah menghantam sebuah truk saat melintasi tikungan tajam, yang kemudian diketahui sebagai "kelokan maut" atau "devil's curve".

"Kami telah menyelesaikan tugas yang memprihatinkan untuk mengevakuasi jenazah-jenazah tersebut. Lima puluh jasad telah diangkut," kata Kepala Dinas Kesehatan Lima, Felic Palomo, kepada stasiun radio RPP, dikutip dari New York Times, Rabu (3/1/2018).

"Mereka telah diidentifikasi oleh keluarga terdekat," imbuhnya.

Polisi Peru mengatakan, upaya untuk mengevakuasi jenazah sempat mengalami gangguan. Akibatnya, penyelamatan pun ditangguhkan pada hari Selasa malam karena air laut pasang dan merendam bangkai bus.

Lebih dari 200 personel gabungan kepolisian, tentara dan angkatan laut turun tangan untuk membantu proses evakuasi.

Satu unit helikopter polisi juga dikerahkan untuk mengangkut jenazah dari dasar jurang. Beberapa personel lainnya menuruni tebing dengan bantuan tali.

Enam orang dikabarkan selamat. Semuanya terluka parah. Seorang penumpang bernama Maximo Jimenez (24) menyelamatkan diri dengan melompat melalui jendela bus.

Dia menderita patah lengan dan langsung melarikan dirinya sendiri ke rumah sakit dengan bantuan taksi.

Kondisi Jalan Sering Berkabut

Kecelakaan Bus di Peru
Kecelakaan bus di Lima, Peru, yang menewaskan 50 orang. (AFP)

Kepala Polisi Lalu Lintas Peru Dino Escudero mengatakan kepada wartawan bahwa untuk mengangkut bangkai bus, pihaknya mengerahkan sebuah truk derek.

Pejabat setempat memerintahkan seluruh personel gabungan untuk melakukan inspeksi. Ia ingin memastikan adanya jenazah yang tertimpa bus.

"Mudah-mudahan tidak akan ada jenazah lain," kata Komandan Polisi Victor Rucoba.

Sementara itu, Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski, menyampaikan rasa belasungkawanya di Twitter.

"Ini merupakan kabar yang menyakitkan, mengetahui ada kecelakaan yang menelan puluhan korban jiwa," tulisnya.

Kolonel Dino Escudero menjelaskan, tragedi mengenaskan itu terjadi di jalan raya pesisir, Pasamayo, sekitar 45 kilometer sebelah utara Lima.

Jalan raya tersebut memang biasa dilalui oleh truk dan bus saja, sementara mobil menempuh rute yang berbeda. Pasamayo merupakan jalan yang "menempel" ke laut dan sering muncul kabut, sehingga meningkatkan kelembapan cuaca dan membuat jalan licin.

Seorang perwakilan Transportes San Martin de Porres -- yang memiliki bus nahas itu -- Luiz Martinez menyampaikan bahwa sopir bus punya banyak pengalaman. Saat mengendarai bus tersebut, ia membawa serta satu orang asistennya. 

Martinez tidak dapat memastikan apakah sopir bus terbunuh atau terluka. Namun ia menambahkan bahwa bus telah menjalani pemeriksaan mekanis sebelum meninggalkan Huacho.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya