Hari Perempuan Sedunia, 5,3 Juta Wanita Unjuk Rasa di Jalanan Spanyol

Sebanyak 5,3 juta perempuan di Spanyol merayakan Hari Perempuan Internasional dengan menggelar unjuk rasa yang berfokus pada isu ketidaksetaraan gender dan diskriminasi seksual.

oleh Citra Dewi diperbarui 09 Mar 2018, 10:02 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 10:02 WIB
Demo Hari Perempuan Internasional Bawa Panci di Spanyol
Demonstran melakukan mogok kerja dengan menggelar protes untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di Pamplona, Spanyol, Kamis (8/3). Sambil turun ke jalan, para wanita tersebut membawa serta panci dan wajan dari rumah. (AP/Alvaro Barrientos)

Liputan6.com, Madrid - Perempuan pekerja di Spanyol merayakan Hari Perempuan Sedunia dengan menggelar unjuk rasa yang berfokus pada isu ketidaksetaraan gender dan diskriminasi seksual.

Unjuk rasa pada 8 Maret 2018 itu juga menuntut terwujudnya masyarakat yang bebas dari penindasan, seksis, eksploitasi, dan kekerasan.

"Kami tidak menerima kondisi kerja yang lebih buruk, atau dibayar lebih sedikit dibanding laki-laki untuk pekerjaan yang sama," ujar koordinator aksi seperti dikutip dari BBC, Jumat (9/3/2018).

Menurut data Eurostat, di Spanyol perempuan dibayar 13 hingga 19 persen lebih sedikit dibanding laki-laki, baik di sektor pemerintahana maupun swasta.

Diperkirakan, sebanyak 5,3 juta perempuan bergabung dalam unjuk rasa Hari Perempuan Sedunia di seluruh Spanyol yang berlangsung selama 24 jam itu. Sementara itu ratusan ribu perempuan turun ke jalan dengan berteriak "jika kami berhenti, dunia akan berhenti".

Mereka yang bergabung dalam unjuk rasa, dilarang untuk berbelanja dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Meski transportasi publik di seluruh Spanyol masih tersedia, layanan penerbangan turut terdampak akibat aksi tersebut.

 

Saksikan video Google Doodle yang turut merayakan Hari Perempuan Sedunia:

 

Mereka yang Berunjuk Rasa

Demo Hari Perempuan Internasional Bawa Panci di Spanyol
Demonstran membawa panci dan wajan saat melakukan mogok kerja dengan menggelar protes untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di Pamplona, Spanyol, Kamis (8/3). Mereka memprotes kekerasan laki-laki terhadap perempuan (AP/Alvaro Barrientos)

Seorang eksekutif di bidang hubungan masyarakat, Ana Reyes, mengatakan bahwa dengan unjuk rasa tersebut, dirinya berharap bahwa perempuan dapat dilihat dan hal itu menurutnya akan membawa perubahan yang nyata.

Sementara itu seorang guru bernama Concha Noverges, mengaku bahwa dirinya belum melihat perubahan nyata meski rezim telah berganti.

"Aku hidup di bawah kediktatoran, aku hidup di bawah demokrasi, dan kami belum merasakan banyak kemajuan," ujar Noverges.

"Masih banyak yang harus dilakukan dan kami, di sektor pendidikan, memiliki peranan besar," imbuh dia.

Bergabung dalam unjuk rasa, sejumlah pemmbawa acara televisi dan penyiar radio turut absen. Aktris Penelope Cruz pun membatalkan kehadirannya dalam sebuah acara dan bergabung dalam aksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya