Liputan6.com, Melbourne - Investigasi baru mengungkap fakta betapa mudahnya hacker (peretas) mencuri informasi pribadi dari telepon genggam dan komputer jinjing (laptop) tamu hotel, tanpa mereka sadari.
Penyelidikan yang dilakukan oleh Today di Amerika Serikat menunjukkan, para hacker dapat mencuri data pribadi Anda menggunakan Wi-Fi palsu sebuah hotel. Penjahat siber dengan mudahnya meretas ponsel Anda dan mencuri data-data penting, seperti informasi kartu kredit.
Baca Juga
Jurnalis investigasi, Jeff Rossen, merekrut seorang ahli keamanan untuk memasang Wi-Fi palsu di Hotel Grand Fiesta Americana di Cancun, Meksiko, demikian The Sun melaporkan.
Advertisement
Keduanya berhasil menipu sejumlah tamu hotel dengan memberikan Wi-Fi palsu itu kepada mereka. Mereka tak sadar jika nama Wi-Fi palsu tersebut mirip dengan aslinya.
Begitu tamu melakukan log-in (masuk ke laman Wi-Fi hotel palsu), peretas bisa memata-matai mereka secara langsung dengan melihat daftar pembelian, rincian penerbangan, dan informasi perbankan.
Rossen juga membeberkan cara gampang untuk menghindari serangan hacker saat Anda bertransaksi menggunakan Wi-Fi hotel melalui ponsel.
Sesegera mungkin, lakukan sign-out (keluar) dan gunakan saja jaringan ponsel Anda. Mungkin akan mengurangi penggunaan data, tapi inilah cara paling aman untuk bertransaksi.
Rossen juga menyarankan agar Anda mengklik "forget this network" (lupakan jaringan ini) setelah mengunjungi hotel tertentu dan hendak bepergian ke tempat lain. Anda juga bisa mematikan fitur "auto-join" Wi-Fi ponsel Anda.
Mengutip News.com.au, Jumat (16/3/2018), seluruh warga Australia diperingatkan selama masa liburan musim panas agar berhati-hati saat memakai jaringan Wi-Fi gratis. Pasalnya, satu kesalahan saja hasilnya bisa sangat fatal.
Akhir tahun lalu, polisi Austria melaporkan, seorang pria memiliki mata uang digital alias bitcoin senilai US$ 155.000 yang dicurinya melalui jaringan Wi-Fi publik.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Internet Tumbang Satu Menit, Hotel di Jepang Minta Maaf
Masih soal internet, budaya malu di masyarakat Jepang kerap membuat negara-negara lain menjadi segan.
Pada November lalu misalnya, manajemen Tsukuba Express sempat meminta maaf karena kereta berangkat dua puluh detik lebih cepat.
Baru-baru ini, surat dari Palace Hotel di Jepang menjadi viral karena berisi permintaan maaf. Penyebabnya adalah koneksi internet yang harus putus selama satu menit pada pukul 4 pagi.
Berikut isi suratnya yang ditulis dalam dua bahasa, Jepang dan Inggris:
Peringatan Interupsi akses Internet di ruang tamu
Kepada Para Tamu,
Sehubungan adanya perawatan penggunaan listrik yang sifatnya Darurat, kami akan melakukan interupsi pada akses internet selama kira-kira satu menit dimulai sejak 4:00. pada Kamis, 14 April.
Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, dan akan sangat mengapresiasi pengertian Anda yang terhormat.
Mohon jangan sungkan untuk mengontak kami apabila kami dapat memberikan bantuan apa pun pada masalah ini.
Advertisement