Tak Hanya Lion Air, Hoax Bom juga Pernah Melanda 3 Maskapai Dunia Ini

Seperti Lion Air, berikut ini tiga insiden terkait bom yang terjadi di berbagai belahan dunia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 31 Mei 2018, 10:04 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 10:04 WIB
Ledakan Bom Rakitan
Ilustrasi Foto Bom Rakitan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Insiden lelucon bom pada Lion Air JT 687 rute Bandara Internasional Supadio Pontianak tujuan Jakarta tengah menjadi perbincangan hangat di Tanah Air. Belakangan juga menjadi sorotan dunia.

Dalam sepekan, insiden guyonan terkait bom sudah dua kali menimpa maskapai Lion Air.

Tak hanya di Lion Air Indonesia, insiden terkait bom ternyata juga pernah terjadi di sejumlah negara. Efek yang ditimbulkan pun sama, memicu kepanikan hingga evakuasi massal.

Berikut ini insiden terkait bom yang melanda tiga maskapai penerbangan di dunia, yang Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Rabu (30/5/2018):

1. Gara-Gara Hoax Bom, Penumpang Virgin Airlines Lompat dari Pesawat

Para penumpang pesawat Virgin Airlines dievakuasi gara-gara ada ancaman bom yang ditulis di kertas untuk pembuang muntah. Benda itu ditemukan di area toilet pesawat dan dinyatakan hoax bukan bom.

"Itu hanya ulah seseorang yang sangat konyol," kata juru bicara polisi seperti dikutip dari News.com.au, Selasa, 6 Juni 2017.

"Itu bukan ancaman bom sama sekali. Tak terkait teror, hanya sesuatu yang memprihatinkan dan kami ingin memastikan itu baik-baik saja," jelas pihak kepolisian.

Kendati demikian, seperti pada insiden lelucon bom Lion Air JT 687 rute Bandara Internasional Supadio Pontianak tujuan Jakarta.

para penumpang dilaporkan melompat dari ketinggian lebih dari satu meter ke aspal di Bandara Albury, Australia, pada Selasa pagi sekitar pukul 09.30 waktu setempat--tak lama setelah pesawat turboprop itu mendarat.

Langkah itu dilakukan karena para penumpang kabarnya diberitahu awak kapal untuk meninggalkan bagasi dan melompat sekitar 1,2 meter dari pintu keluar ke aspal.

"Evakuasi, tinggalkan semua barang-barang Anda, melompat keluar jendela...," ujar salah satu pensiunan pekerja di Sydney, Wendy Willett.

Penumpang lain juga mengaku mendengar ada yang meminta evakuasi tersebut. "Tinggalkan bagasi, keluar dan lari, lari, lari."

Namun, seorang juru bicara Virgin Airlines mengatakan kru membantah telah meminta penumpang melompat.

Polisi New South Wales (NSW) mengatakan layanan darurat dihubungi setelah ditemukan catatan ancaman bom di area toilet pesawat. Tak lama kemudian, seorang penumpang di kapal terbang rute penerbangan dari Sydney ke Albury.

Seperti pada insiden lelucon bom di Lion Air, ia kemudian dibawa ke kantor polisi Albury.

Polisi setempat mengucapkan selamat kepada awak kabin dan penumpang atas proses evakuasi cepat.

"Pesawat itu mendarat pukul 09.35 dan dalam waktu lima menit pesawat dan penghuni aman," kata komandan polisi Albury, Inspektur Evan Quarmby.

"Semua penghuni pesawat dievakuasi dengan selamat, sangat efisien, dan harus diberikan selamat pada semua bantuan yang mereka berikan ke polisi pagi ini."

Melalui sebuah pernyataan, Virgin Australia mengatakan bahwa penerbangan VA1174 mendarat dengan selamat.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2. Turkish Airlines Dapat Ancaman Bom

Maskapai Turkish Airlines menyebut larangan laptop pada penerbangan AS dari negara Muslim akan segera berakhir. (AFP)
Maskapai Turkish Airlines. (AFP)

Sementara itu, otoritas Bandara Konrad Adenauer Cologne, Jerman, terpaksa membatalkan satu penerbangan menuju Istanbul setelah menerima laporan ancaman bom.

Sekitar 111 penumpang yang semula telah duduk rapi di maskapai Turkish Airlines digiring keluar oleh pihak keamanan yang ingin memastikan kebenaran tersebut.

Dikutip dari laman Deutsche Welle, Jumat, 15 September 2017, pesawat yang semula direncanakan lepas landas dari Cologne menuju Istanbul tersebut terpaksa dibatalkan setelah pihak maskapai Turkish Airlines menerima telepon dari orang yang tak dikenal.

Penerbangan tersebut dijadwalkan akan berangkat dari Bandara Jerman pada pukul 10.00 waktu setempat, Kamis, 14 September 2017.

Dalam sambungan telepon tersebut, oknum tersebut mengatakan bahwa pesawat yang akan berangkat telah diselipi bom.

Setelah dilakukan penggeledahan, tim keamanan yang dibantu oleh anjing pelacak tak menemukan adanya indikasi bom pada pesawat tersebut.

Hal ini pun langsung disampaikan oleh polisi setempat melalui akun Twitter resminya.

"Tindakan selesai dilakukan, polisi telah memeriksa pesawat yang semula dilaporkan menerima ancaman bom," tulis akun @bpol_nrw.

Pihak berwenang tak memberi informasi tambahan tentang asal-usul panggilan berupa ancaman dari anonim yang tak bertanggung jawab tersebut.

Namun, ujar pihak kepolisian, dari panggilan telepon yang telah diterima terlihat jelas bahwa pelaku menargetkan Turkish Airlines.

Setelah diinvestigasi lebih lanjut dan tak menemukan adanya ancaman bom, Turkish Airlines pun diperbolehkan terbang pada pukul 14.00 waktu Cologne.

3. Suvenir Tema Peledak

Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi bom (iStockPhoto)

Jangan sekali-kali buat lelucon tentang bom dan peledak di bandara. Karena akibatnya bisa fatal.

Seperti yang dialami pasangan pengantin yang satu ini. Mereka mengakibatkan seisi bandara harus dievakuasi. Semua demi satu lelucon, plesetan.

Tidak diketahui nama dan identitas lengkap pasangan yang saat itu baru akan menikah itu. Namun, keduanya memiliki inisial "T", yang jika digabungkan menjadi "T and T", atau "T n T yang berarti bahan peledak".

Sebagai suvenir pernikahan, mereka memilih tema bahan peledak "TNT".

Dari akun Instagram Transportation Security Administration (TSA), ditunjukkan suvenir yang terbuat dari botol bekas garam mandi dan ditambahkan lilin dan sumbu di bagian atasnya.

Ini hanyalah guyonan, tapi pasangan ini sepertinya tidak mempertimbangkan risikonya. Karena tragedi 9/11, bandara sudah melarang penumpang mengatakan apa pun yang berkaitan dengan peledak, seperti "bom". Mereka tiba di Denver International Airport pada 22 September lalu dan kedatangan mereka tidak disambut dengan baik.

Saat petugas pemeriksa menggeledah tas mereka, dan menemukan suvenir, evakuasi dilakukan selama 20 menit, sementara petugas pengamanan bom membuang suvenir tersebut.

Mereka masih beruntung dibolehkan terbang dan menghadiri pernikahan mereka, walau tanpa suvenir.

Hingga kini, apa pun yang berkaitan dengan bom atau peledak dilarang dibawa-bawa atau diungkapkan ketika Anda di bandara.

Tahun 2013 lalu, ada dua pria yang dicekal di bandara akibat menyebut kata "bom", demikian dikutip Gothamist. Usut punya usut, salah satu dari mereka sedang mendefinisikan sandwich yang baru dimakannya. Kata "bom" merupakan slang untuk menyebut sesuatu yang hebat atau menakjubkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya