Donald Trump dan Kim Jong-un Menuju Lokasi KTT di Hotel Capella Pulau Sentosa

Donald Trump dan Kim Jong-un telah bertolak menuju Hotel Capella, Pulau Sentosa sekitar pukul 08.00 waktu setempat, untuk menghadiri KTT Korea Utara-Amerika Serikat.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 12 Jun 2018, 07:25 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 07:25 WIB
Donald Trump dan Kim Jong-un Menuju Pulau Sentosa
Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan ketika mobilnya meninggalkan hotel Shangri-La, Singapura, Selasa (12/6). Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un akan bertemu dalam KTT Korea Utara-AS di Hotel Capella, Pulau Sentosa. (AP/Gemunu Amarasinghe)

Liputan6.com, Singapura - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah bertolak menuju Hotel Capella, Pulau Sentosa, di mana keduanya akan bertemu dalam KTT Korea Utara-AS yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 09.00 pagi, Selasa 12 Juni 2018.

Donald Trump berangkat lebih dahulu dari Hotel Shangri-La menuju Hotel Capella di Pulau Sentosa sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Pada tayangan live stream di International Media Centre (IMC) KTT Korea Utara-AS, Singapura, terlihat kendaraan limosin Trump meluncur dengan pengawalan ketat dari Kepolisian Singapura dan personel keamanan pribadi sang presiden.

Polisi Singapura memberlakukan juga rekayasa lalu-lintas dengan membarikade sejumlah persimpangan dan menahan laju kendaraan publik, demi membuka jalan bagi iring-iringan yang membawa Donald Trump menuju Pulau Sentosa.

Di sisi lain, konvoi yang membawa Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berangkat dari Hotel St Regis sekitar pukul 08.14. Sama seperti Trump, iring-iringan tersebut meluncur dengan pengawalan ketat.

Iring-iringan mobil yang membawa Presiden AS, Donald Trump meninggalkan Hotel Shangri-La, Singapura, Selasa (12/6). Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un akan bertemu dalam KTT Korea Utara-AS di Hotel Capella, Pulau Sentosa. (AP/Gemunu Amarasinghe)

Terlihat dari live stream di IMC, iring-iringan sang pemimpin Korut berangkat setelah konvoi Presiden Donald Trump tiba di kawasan Pulau Sentosa terlebih dahulu.

Menurut jadwal, pertemuan bersejarah antara Donald Trump dan Kim Jong-un akan dimulai sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kucurkan Dana Rp 278 Miliar

PM Singapura Lee Hsien Loong
PM Singapura Lee Hsien Loong (AFP)

Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyebut biaya penyelenggaraan pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un mencapai sekitar USD 20 juta, atau setara Rp 278 miliar.

Biaya sebesar itu, menurut PM Lee, merupakan kontribusi Singapura untuk upaya menegakkan cita-cita perdamaian internasional yang "sangat serius".

Dikutip dari The Straits Times, Senin 11 Juni 2018, sekitar setengah dari anggaran tersebut digunakan untuk biaya keamanan selama Trump dan Kim Jong-un berada di Singapura.

PM Lee berpendapat bahwa pertemuan bersejarah antara kedua negara memiliki potensi untuk menempatkan perdamaian dalam tingkatan baru di Semenanjung Korea.

"Dari sudut pandang kami, pertemuan itu menetapkan perkembangan isu damai di tahapan baru - yang akan memicu kondusifnya keamanan dan stabilitas kawasan (Semenanjung Korea)," ujar PM Lee.

Pemimpin Singapura itu berbicara di hadapan jurnalis di sela-sela kunjungan ke pusat media internasional di F1 Pit Building.

PM Lee sebelumnya mengunjungi pasukan Angkatan Bersenjata Singapura yang ditempatkan di Palawan Kidz City di Sentosa, dan pos komando Pasukan Nasional.

Ditambahkan oleh PM Lee, bahwa KTT itu adalah operasi yang sangat besar, karena (antara lain) skala jumlah jurnalis yang datang meliput dan tingkat keamanan yang diperlukan, sangat besar.

"Para perwira telah melakukan pekerjaan yang baik dalam keadaan sangat tertekan," katanya, menunjuk pada pemberitahuan singkat yang diberikan untuk mempersiapkan keamanan KTT.

"Tidak mudah untuk menemukan lokasi yang cocok untuk menjadi tuan rumah pertemuan seperti itu, karena kedua belah pihak harus menyetujui tempat yang memenuhi persyaratan mereka, dan secara politik dan diplomatik dapat diterima satu sama lain," lanjut PM Lee.

"Karena itu, ketika kedua belah pihak meminta kami untuk menjadi tuan rumah pertemuan, kami tidak bisa mengatakan tidak," kata PM Lee.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya