Liputan6.com, Berlin - Berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945 menyisakan babak baru, yakni munculnya dua blok Barat Amerika Serikat dan Blok Timur Uni Soviet.
Ujung dari pertempuran akbar ini ditandai dengan kemenangan Kubu Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat dan Uni Soviet, serta kalahnya Kubu Poros yang dikomando Jerman dan Jepang.
Advertisement
Baca Juga
Laman History.com mengungkapkan, sejak tahun 1947, terjadi ketegangan sengit antara kedua blok tersebut. Meski tidak sampai perang tempur yang panjang, tapi terjadi beberapa perang mulut di dunia internasional.
Advertisement
Amerika Serikat dan Uni Soviet yang awalnya berteman, kini menjadi berseberangan. Pasca-Perang Dunia II, kedua negara membagi rata wilayah kekuasaan di Jerman, sehingga Jerman Timur menjadi jatah Uni Soviet dan Jerman Barat menjadi milik Amerika Serikat.
Tepat pada 24 Juni 1948 atau 70 tahun silam, Uni Soviet memulai drama perang dingin dengan melakukan blokade di Berlin Barat, Jerman.
AS dan Soviet memiliki cara pandang berbeda dalam membangun Jerman. Bagi AS, Jerman harus dibangun dengan fondasi ideologi yang kuat sebelum seluruh wilayah bersatu, serta dengan pembentukan badan militer yang solid.
Sementara bagi Soviet, untuk membangun Jerman diperlukan kekuatan modal, sumber daya dan industri, sehingga masing-masing dari mereka menerapkan prinsipnya pada wilayah Jerman yang dikuasai.
Langkah Soviet melakukan blokade di Berlin Timur dipicu oleh tindakan AS pada Mei 1946, yang memutuskan untuk menghentikan pengiriman barang reparasi dari zona Negeri Paman Sam ke Soviet.
Kemudian pada Desember di tahun yang sama, AS dan Inggris menyatukan kedua zona. Tak lama, Prancis pun bergabung dengan AS dan Inggris. Soviet menganggap hal ini sebagai sebuah ancaman.
Pada 22 Juni 1948, kubu AS dan Soviet memutuskan untuk melaksanakan negosiasi. Kedua negara ini berniat mencari cara untuk menemukan solusi bersama terkait pemahaman pembangunan Jerman. Namun perundingan gagal, tak menemukan kesepakatan, sehingga Soviet memutuskan untuk melakukan blokade Berlin Barat.
Warga Berlin Barat mulai panik. Mereka khawatir kekurangan pasokan air, makanan dan bantuan medis dari luar.
Menanggapi perlakuan Soviet tersebut, Pemerintah AS marah besar. Presiden AS kala itu, Harry S Truman, mengatakan bahwa tak ada lagi kesempatan untuk berunding. Semua sudah berakhir.
Guna membantu penduduk Berlin Barat, Amerika Serikat menerjunkan pasukan militernya untuk memberikan pasokan makanan. Dunia internasional pun terpantik emosi. Soviet dicemooh karena telah membuat warga Berlin menderita.
AS terus menurunkan prajuritnya. Bukan untuk memancing perang, melainkan sebagai gertakan ke Soviet. Selama masa itu, hanya terjadi pertikaian kecil di perbatasan blokade. Pada akhirnya, 12 Mei 1949, Soviet resmi mengakhiri blokade.
Kendati demikian, AS dan Soviet tetap dalam status perang dingin hingga tahun 1991, sejak Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat dihancurkan pada akhir 1989.
Sejarah lain mencatat, pada 24 Juni 1983, Sally Ride memecahkan sejarah sebagai astronot wanita pertama Amerika Serikat yang sukses kembali ke Bumi dengan selamat.
Selain itu, 24 Juni 1987 tercatat sebagai hari lahir pesepakbola ternama asal Argentina Lionel Messi.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini: