Keramahan PM Mahathir Mohamad Menyalami Anak-Anak Berpakaian Daerah yang Menyambutnya

Setelah selesai upacara kenegaraan, PM Mahathir Mohamad menyambangi deretan anak berpakaian daerah yang mengelu-elukan namanya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Jun 2018, 10:51 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 10:51 WIB
Presiden Jokowi Sambut Kedatangan PM Mahathir Mohamad
Presiden Joko Widodo menyambut PM Malaysia Mahathir Mohamad di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (28/6). Pada Jumat, 29 Juni, Mahathir dijadwalkan ke Istana Negara di Bogor untuk menghadiri jamuan makan siang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bogor - Setibanya di Istana Bogor, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad disambut upacara kenegaraan. Lagu kebangsaan kedua negara pun dikumandangkan.

Mahathir Mohamad sampai di Istana Bogor pada Jumat (29/6/2018) pagi sekitar pukul 10.18 WIB. Pasukan berkuda mengiringi kedatangannya menuju pintu masuk. Di sana, Presiden Jokowi dan Iriana Jokowi telah menanti.

Anak-anak berpakaian daerah yang membawa bendera Malaysia-Indonesia pun menyambut kedatangannya di sisi luar pintu masuk.

Setelah selesai upacara kenegaraan, PM Mahathir Mohamad menyambangi deretan anak-anak tersebut. Ia lalu menyalami mereka yang mengelukan namanya serta mengibarkan miniatur bendera kedua Malaysia-Indonesia yang mereka bawa.

Pantauan Liputan6.com dari tayangan siaran langsung, ia terlihat begitu ramah kepada anak-anak itu.

Kemudian Perdana Menteri masuk ke Istana Bogor, melakukan sesi foto dan mengisi buku tamu, dilanjutkan dengan bercengkerama di bagian dalam bangunan.

Setelah itu, Jokowi mengajak Mahathir Mohamad untuk menyiram pohon meranti di halaman belakang Istana Bogor.

Kunjungan kenegaraan Mahathir Mohamad ke Indonesia dimulai pada 28 hingga 29 Juni 2018. Pada Jumat ini, ia diagendakan melangsungkan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.

Keduanya kemudian dijadwalkan menghadiri jamuan makan siang di Istana Bogor, juga bertukar pandangan tentang regional dan masalah global yang menjadi kepentingan bersama kedua negara.

PM Mahathir bersama delegasi Malaysia telah mendarat di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma pada Kamis, 28 Juni 2018 sekitar pukul 18.00 WIB.

Selain presiden dan ibu negara, Mahathir Mohamad juga disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Polhukam Wiranto, dan beberapa pejabat lain.

Untuk pertama kali sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia memiliki seorang pemimpin oposisi yang disumpah sebagai perdana menteri.

Pelantikan Mahathir merupakan momen penting sekaligus menandai kekalahan pertama koalisi Barisan Nasional dalam 61 tahun sejarah Malaysia.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Isu Penting yang Akan Dibahas

Presiden Jokowi Sambut Kedatangan PM Mahathir Mohamad
PM Malaysia Mahathir Mohamad menyapa awak media saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (28/6). Pada Jumat, 29 Juni, Mahathir dijadwalkan ke Istana Negara di Bogor untuk menghadiri jamuan makan siang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain bertemu dengan Presiden Joko Widodo, PM Malaysia Mahathir Mohamad juga dijadwalkan bertemu dengan warga Malaysia di Jakarta.

Ada sejumlah isu utama yang akan dibahas PM Mahathir dan Jokowi, antara lain peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi, perlindungan warga negara Indonesia, peningkatan kerja sama dalam bidang kelapa sawit dan membahas isu-isu global terkini.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir, mengatakan ada tiga garis besar yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, adalah tentang upaya memperkuat jalinan kerja sama perdagangan yang telah terjalin dengan baik selama puluhan tahun.

"Malaysia adalah mitra dagang terbesar nomor tujuh bagi Indonesia, dan kedua pemimpin akan berupaya menjaga sekaligus meningkat kualitas hubungan tersebut," ujar Tata dalam agenda press briefing hari ini, di kompleks Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat.

Salah satu isu perdagangan yang akan dibahas secara mendalam oleh kedua pemimpin adalah tentang akses ekspor kelapa sawit di tingkat global, khususnya terkait dengan "diskriminasi distribusi" oleh Uni Eropa.

Lebih dari itu, masih menurut Tata, kedua pemimpin negara akan membahas berbagai isu strategis lainnya, seperti perlindungan tenaga kerja asal Indonesia di Negeri Jiran, komitmen perdamaian di kawasan, hingga pelaksanaan good governance.

Tata menuturkan bahwa PM Mahathir Mohammad juga tertarik bertukar pendapat lebih jauh dengan Presiden Jokowi, terkait isu pemberantasan korupsi, pengembangan infrastruktur, dan peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat di masing-masing negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya