Hilang Saat Banjir Jepang, Kuda Ini Ditemukan Nangkring di Atap Rumah

Seekor kuda mini yang dinyatakan hilang di tengah bencana banjir Jepang ditemukan nangkring di atap rumah

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 11 Jul 2018, 20:32 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 20:32 WIB
Seekor kuda mini yang dinyatakan hilang di tengah bencana banjir Jepang ditemukan nangkring di atap rumah
Seekor kuda mini yang dinyatakan hilang di tengah bencana banjir Jepang ditemukan nangkring di atap rumah (AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Banjir yang kini melanda Jepang adalah yang terburuk dalam beberapa dekade. Ribuan rumah terendam air, aliran listrik putus, lebih dari 8 juta manusia dievakuasi, korban nyawa pun berjatuhan hingga melampaui angka 179 jiwa. Sementara, 70 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Pemandangan menyedihkan terlihat di Prefektur Okayama, Hiroshima, dan Yamaguchi. Rumah-rumah dan kendaraan yang hancur, juga para pengungsi yang terpaksa makan ramen instan karena tak ada lagi bahan makanan yang tersisa di supermarket.

Namun, di tengah duka dan bencana sekalipun, muncul kisah-kisah yang menghibur.

Ini salah satunya: seekor kuda mini yang dinyatakan hilang di tengah bencana banjir ternyata ditemukan dalam kondisi hidup. Ia dijumpai berada di atap sebuah rumah.

Leaf, nama kuda tersebut, biasa digunakan untuk terapi hewan di fasilitas perawatan lansia Life Town Mabi di Mabicho, di Distrik Kakehashi, Jepang

Kuda berusia sembilan tahun itu dilaporkan hilang pada Jumat 6 Juli 2018, saat banjir menerjang wilayah tersebut. Ia raib bersama seekor anak kuda jantan bernama Earth.

Kala itu, para staf terpaksa melepas dua kuda tersebut di tengah hujan deras yang membuat semua penghuni rumah perawatan lansia dievakuasi.

Awalnya Leaf, yang diambil dari sebuah peternakan di Osaka, disangka mati. Namun, salah satu pegawai di Life Town Mabi, Mari Tanimoto, menolak untuk menyerah.

Pria 49 tahun tersebut adalah staf yang selama ini merawat Leaf dan anaknya.

Ia yakin, kuda tersebut mungkin berhasil selamat dengan berenang ke tempat yang lebih tinggi, demikian dimuat The Asahi Shimbun, seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (11/7/2018).

Setelah banjir surut, Tanimoto kemudian berkeliling ke area pegunungan, untuk mencari Leaf dan anaknya yang baru berusia 1 tahun.

Ternyata, keyakinannya terbukti.

Pada Senin 9 Juli 2018, tim penyelamat dari Peace Winds Japan menyaksikan penampakan aneh ketika sedang dalam perjalanan menuju sebuah sekolah yang difungsikan sebagai penampungan sementara para pengungsi.

Terlihat seekor kuda kecil, belepotan lumpur, sedang berdiri di atap sebuah rumah yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari Life Town.

Entah bagaimana, kuda itu berhasil bertahan hidup, hanya dengan luka kecil di salah satu kakinya. Kisahnya yang ajaib memukau Jepang.

 

Saksikan video menarik terkait banjir Jepang berikut ini:

Misteri

Menengok Lokasi Pengungsian Korban Banjir Jepang
Seorang pengungsi sedang menelepon di lokasi pengungsian di Mabi, Prefektur Okayama, Jepang, Rabu (11/7). Pemerintah Jepang menyatakan banjir disertai tanah longsor telah menewaskan 179 orang. (Martin BUREAU/AFP)

Saat mengetahui kondisi Leaf, Manimoto lega bukan kepalang. "Awalnya, saya sungguh khawatir terhadap Leaf karena saat itu saya tak bisa menemukannya," kata dia, sambil membelai wajah hewan tersebut. 

Koleganya, Masayuki Yoshida (48) mengaku, semua orang kecuali Tanimoto yakin, nyawa Leaf sudah tamat.

"Kupikir dia sudah mati. Tapi untungnya ia ditemukan selamat di atap sebuah rumah," kata Yoshida.

"Leaf sangat dicintai. Sekitar 40 hingga 50 orang mengunjunginya akhir pekan untuk memberinya makan. Kondisinya pun membaik tiga gari ini."

Sementara itu, bagaimana Leaf bisa nangkring di atap rumah hingga kini masih misterius.

Kepada media Jepang, Asahi Shimbun, sejumlah warga lokal mengaku tak habis pikir. Apalagi, ketinggian air tak cukup tinggi untuk membawa kuda itu ke atap.

 

Sayangnya, Earth, sang kuda kecil masih dinyatakan hilang.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya