Kemesraan Donald Trump dan Putin Bikin Keluarga Korban MH17 Sakit Hati

Kemesraan yang ditunjukkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bikin Anthony Maslin sakit hati. Ia kehilangan ayah dan tiga anak dalam kecelakaan MH17.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 19 Jul 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 07:31 WIB
Putin hadiahi Trump bola Piala Dunia
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan bola ke Presiden AS, Donald Trump pada konferensi pers bersama di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7). Bola itu sebagai penghormatan karena AS akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026. (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Liputan6.com, Canberra - Kemesraan yang ditunjukkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bikin Anthony Maslin sakit hati.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu (18/7/2018), pria asal Australia itu kehilangan ayah dan tiga anaknya dalam tragedi Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh rudal saat melintas di atas langit Ukraina Timur yang bergolak pada 7 Juli 2014.

Ayah Maslin, Nick Norris dan tiga anaknya, Mo, Evie dan Otis masuk dalam daftar 298 orang yang meninggal dunia di tengah penerbangan dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia.

Tim penyelidik pada Mei 2018 menyebut, MH17 jatuh akibat rudal BUK yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak pro-Rusia di Ukraina.

Dalam postingan Facebook yang diunggah pada Selasa lalu, Maslin mengecam ketidaksediaan Donald Trump mengecam Rusia atas penembakan MH17. Ia menuduh sang miliarder nyentrik mengabaikan 'fakta yang tak terbantahkan'.

Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia (16/7) (Pablo Martinez / AP PHOTO via CNN)

"Para penumpang MH17 ditembak jatuh dari langit dan 298 orang tak bersalah terbunuh adalah fakta yang tak terbantahkan," kata Maslin dalam media sosialnya.

"Pesawat itu ditembak rudal Rusia telah terbukti sebagai fakta yang tak terbantahkan."

Ia kemudian menyinggung pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia pada Senin 16 Juli 2018.

"Bahwa pria yang pantatnya baru kau cium (Putin) yang melakukannya, dan terus berbohong tentangnya, adalah fakta yang tak terbantahkan.

Pasangan Maslin, Marite "Rin" Norris juga memosting pernyataan di Facebook.

"Saya merindukan mereka, sangat rindu, lebih dari segalanya," kata dia. "Saya berduka."

Postingan tersebut muncul di tengah kecaman warga Amerika Serikat atas keengganan Donald Trump mengonfrontasi Vladimir Putin terkait dugaan intervensi Rusia atas Pilpres AS 2016.

Di KTT AS-Rusia yang digelar di ibu kota Finlandia itu, Trump menolak untuk mendukung penilaian aparatnya sendiri bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.

Suami Melania Trump itu justru terkesan memihak Putin. Sikapnya memicu gelombang kritik, dari kubu Demokrat maupun Republik.

 

Saksikan video terkait Donald Trump berikut ini:

 

Donald Trump Sama Sekali Tak Singgung MH17

Puing-puing MH17 yang direkonstruksi sempat dipamerkan di Gilze-Rijen, Belanda (AP Photo/Peter Dejong, File)
Puing-puing MH17 yang direkonstruksi sempat dipamerkan di Gilze-Rijen, Belanda (AP Photo/Peter Dejong, File)

Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin berlangsung sehari sebelum peringatan empat tahun tragedi Malaysia Airlines MH17.

Namun, sejauh yang diketahui, sama sekali tak ada pembicaraan tentang MH17.

Sebaliknya, para menteri luar negeri negara-negara G7 mengutuk penembakan tersebut.

"Kami mendukung penuh kerja Joint Investigation Team (JIT), sebuah investigasi kriminal yang dipimpin Belanda, Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina," demikian pernyataan para menlu negara-negara G7.

"Temuan JIT tentang peran Rusia dalam jatuhnya MH17 sangat menarik, signifikan dan sungguh mengusik."

Para menlu G7 juga mendukung langkah Belanda dan Australia yang meminta Rusia untuk mempertanggungjawabkan perannya dalam insiden tersebut. "Dan untuk bekerja sama secara penuh dalam proses untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bagi para korban MH17 dan keluarga mereka."

Ilustrasi MH17 terbakar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

 

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop juga mengeluarkan pernyataan pada Selasa lalu, menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga korban.

Sebanyak 38 korban MH17 adalah warga negara Australia. "Pada 25 Mei 2018, Australia dan Belanda mengumumkan bahwa kami meminta pertanggungjawaban Rusia atas perannya dalam insiden tersebut. Kami berharap, lewat negosiasi dengan Rusia kita bisa membuka dialog seputar situasi yang mengarah pada kematian tragis orang-orang yang tak bersalah itu," tulis Bishop.

Sementara itu, Pemerintah Rusia menolak tuduhan bertanggung jawab atas insiden MH17. Pihak Moskow menuding militer Ukraina menembak pesawat milik maskapai negeri jiran dengan rudal darat ke udara (surface-to-air missile) atau lewat jet tempur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya