Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 100 personel Korps Marinir Amerika Serikat (US Marine Corps) terbang ke Suriah tenggara untuk latihan tembak-menembak, guna mengirim "pesan kuat" ke Rusia untuk tidak melakukan operasi di dekat pangkalan AS di negara Timur Tengah itu, kata dua pejabat Pentagon kepada Fox News.
Marinir dikerahkan melalui helikopter penyerang ke pangkalan militer Al-Tanf, yang terletak di Provinsi Homs, Suriah, yang berbatasan dengan Irak. Latihan itu termasuk serangan udara, didukung oleh serangan artileri.
"Pasukan kami akan menunjukkan kemampuan untuk menyebar dengan cepat, menyerang target dengan pasukan udara dan darat yang terintegrasi dan melakukan eksfiltrasi cepat," kata juru bicara Komando Pusat AS (US Central Command), Kapten William Urban, seperti dikutip dari outlet media Rusia RT, Senin (10/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
US Central Command adalah Komando Angkatan Bersenjata AS yang beroperasi di kawasan Timur Tengah.
Urban menekankan bahwa AS "tidak berusaha untuk melawan Rusia, pemerintah Suriah atau kelompok lain yang mungkin memberikan dukungan kepada Suriah."
Latihan itu diluncurkan setelah Angkatan Darat AS melaporkan bahwa Moskow telah mengeluarkan dua peringatan bahwa mereka berencana untuk melakukan operasi terhadap militan di daerah tersebut.
Penggunaan kata-kata "penyerangan presisi" di salah satu catatan telah "memicu kewaspadaan para komandan AS," CNN melaporkan pada hari Jumat, mengutip korespondennya di Pentagon.
Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa mereka menganggap pos-pos militer AS di Suriah adalah ilegal, karena mereka tidak diizinkan oleh pemerintahan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Simak video pilihan berikut:
Rusia Tuduh AS Bombardir Suriah dengan Senjata Kimia
Militer Rusia menyebut bahwa dua jet tempur F-15 Amerika Serikat telah menjatuhkan bom kimia jenis fosfor putih di Provinsi Deir ez-Zor, Suriah timur pada Sabtu 8 September 2018 --sebuah tudingan yang dibantah oleh Kementerian Pertahanan AS (Pentagon).
Tudingan itu banyak dilansir oleh sejumlah outlet media Rusia yang terafiliasi dengan pemerintah, seperti kantor berita TASS, Sputnik, RIA Novosti, RT dan lainnya, dengan mengutip sumber-sumber pejabat, perwira militer, dan lembaga pemerintah Rusia.
Serangan udara itu menargetkan Desa Hajin, kantung pertahanan terakhir kelompok teroris ISIS di Suriah, mengakibatkan kebakaran di beberapa titik. Namun, belum jelas apakah ada korban manusia yang terdampak.
"Seusai serangan, kebakaran terlihat di beberapa area. Belum ada informasi apakah ada korban manusia usai serangkaian bombardir itu," kata Letnan Jenderal Vladimir Savchenko dari Angkatan Bersenjata Rusia pada hari Minggu 9 September 2018.
Pentagon menolak laporan Rusia bahwa AS menjatuhkan amunisi fosfor putih pada sasaran militer di Deir ez-Zor.
"Pada saat ini, kami belum menerima laporan apapun tentang penggunaan fosfor putih," kata juru bicara Pentagon, Sean Robertson pada hari Minggu 9 September 2018, seperti dikutip dari Voice of America.
"Tak ada satu pun unit militer (AS dan koalisi) yang dilengkapi dengan bom fosfor putih jenis apapun," tambahnya.
Advertisement