Kontrak Yin dan Yang, Kontroversi yang Bikin Aktris Terpopuler di China Menghilang

Kabar menghilangnya aktris China Fan Bing Bing konon disebabkan oleh kontrak yin-yang untuk menghindari pajak besar.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 16 Sep 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2018, 20:40 WIB
Aktris internasional asal China, Fan Bingbing (AP/Alvaro Barrientos)
Aktris internasional asal China, Fan Bingbing (AP/Alvaro Barrientos)

Liputan6.com, Beijing - Fan Bingbing, salah satu aktris China yang bayarannya paling tinggi, telah muncul di film-film Tiongkok dan Barat, termasuk waralaba X-Men yang bernilai jutaan dolar AS.

Di seantero Negeri Tirai Bambu, wajah Fan Bingbing menghiasi ribuan iklan, dan menjadi rujukan utama untuk menjual beragam merek mewah, mulai dari Cartier hingga Louis Vuitton.

Dia juga sering tampil di berbagai acara penghargaan besar dan peragaan busana papan atas, sehingga tidak heran pada 2015, majalah Time menempatkannya sebagai "aktris paling populer" di China, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Minggu (16/9/2018).

Namun bintang film itu belum pernah terlihat di publik lagi sejak awal Juni, ketika --menurut unggahan di akun sosial-medianya yang terverifikasi-- ia disebut pergi mengunjungi rumah sakit anak-anak di Tibet.

Dalam sebuah artikel di media sekuritas negara Securities Daily pada 6 September, yang kemudian dihapus, dikatakan bahwa Fan Bingbing sedang berada "di bawah kontrol pemerintah dan akan menerima penilaian hukum."

Deretan masalah yang dialami Fan Bing Bing --hingga kemudian menghilang dari pantauan publik-- konon bermula ketika salinan kontrak film yang ditandatangani sang aktris bocor ke media sosial China pada akhir Mei.

Menurut tabloid milik negara, Global Times, Fan Bingbing disebut memiliki dua kontrak yang berbeda, satu untuk tujuan pajak dengan nilai 10 juta yuan (setara Rp 21,5 miliar), yang terpisah dengan kontrak pribadi senilai 50 juta yuan, atau setara dengan Rp 107 miliar.

Ini adalah praktik yang dikenal di China sebagai "kontrak yin-yang", suatu bentuk penggelapan pajak di mana kontrak pertama yang lebih kecil dilaporkan kepada pihak berwenang, sementara kontrak kedua yang jauh lebih besar diperlakukan sebagai pendapatan bebas pajak.

Sosok di balik bocornya kontrak Fan Bingbing tersebut, seorang pembawa acara televisi bernama Cui Yongyuan, meminta maaf pada bulan Juni di hadapan publik atas tindakannya tersebut.

Tetapi pada bulan yang sama, Otoritas Perpajakan China mendesak para penyelidik untuk menelusuri dugaan kontrak yin-yang di industri film negara itu.

 

Simak video pilihan berikut:

Tindakan Universial di Industri Film

Bendera China
Ilustrasi (iStock)

Tidak ada pernyataan resmi yang dibuat mengenai keberadaan Fan Bingbing, atau tuduhan kriminal potensial terhadap aktris tersebut.

Namun, di negara di mana para selebritas top menjaga profil publik agar tidak berseberangan dengan kebijakan ketat pemerintah, orang-orang saling menarik kesimpulan mereka sendiri tentang keberadaan sang aktris.

"Jika Anda adalah seorang miliarder, maka Anda tidak bisa menikmati segalanya dengan mudah. Kekayaan Anda akan terus dipantau secara ketat, dan sedikit saja melanggar aturan yang diterapkan oleh Partai Komunis China, maka Anda berada di hadapan pintu masalah yang sangat besar," jelas Fergus Ryan, seorang analis siber dari Australian Strategic Policy Institute.

Pada tahun 2011, seniman paling terkenal di negara itu, Ai Weiwei, ditahan selama hampir tiga bulan, namun keberadaannya tidak diketahui secara pasti.

Dia kemudian dibebaskan setelah menandatangani otoritas pengakuan, yang digambarkan terkait dengan kasus penghindaran pajak.

Sementara itu, pada bulan September, Peking University merilis sebuah laporan tentang peringkat bintang-bintang China dengan beban "tanggung jawab sosial" terhadap negara. Fan Bing Bing menduduki peringkat terakhir, dengan skor 0 dari 100.

Laporan tesebut dipuji sebagai sebagai yang pertama di Negeri Tirai Bambu, dan dipromosikan secara besar-besaran di media pemerintah China.

Seorang produser pemilik sebuah studio besar di China mengatakan bahwa praktik memiliki dua kontrak, salah satunya lebih kecil untuk menghindari pajak besar, adalah "tindakan universal" dalam industri film.

Dia, yang menolak disebut namanya atas alasan sensitivitas politik, mengatakan semua orang khawatir setelah hilangnya Fan Bingbing, terutama karena "hampir setiap kontrak memiliki beberapa ketidakberesan" dan tidak akan menghadapi audit yang serius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya