Liputan6.com, Panama City - Pada 115 tahun lalu, tepatnya 3 November 1903, merupakan tanggal bersejarah bagi Panama --sebuah negara yang terletak di Amerika Tengah. Sebab, hari itu adalah hari di mana Panama resmi menyatakan diri sebagai negara yang merdeka.
Sejak lepas dari koloni Spanyol di Amerika pada 28 November 1821, Panama kemudian bergabung dengan Kolombia Raya, yang kala itu dipimpin oleh Simon Bolivar --panglima militer perjuangan kemerdekaan Amerika Selatan.
Baca Juga
Demikian seperti dilansir dari History.com, Sabtu (3/11/2018).
Advertisement
Dengan dukungan dari pemerintah Amerika Serikat (AS), Panama ujung-ujungnya mengeluarkan deklarasi kemerdekaan atas Kolombia Raya.
Revolusi ini direkayasa oleh faksi Panama yang didukung oleh Panama Canal Company --sebuah perusahaan Prancis-AS yang terobsesi untuk menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik menggunakan jalur air, yang melintasi Tanah Genting Panama.
Pada tahun 1903, Perjanjian Hay-Herran ditandatangani antara AS dan Kolombia, sehingga memberikan kuasa kepada AS atas penggunaan Tanah Genting Panama.
Senat AS meratifikasi perjanjian itu, tetapi Senat Kolombia --yang takut kehilangan kedaulatan-- menolak dengan tegas.
Menanggapi penolakan tersebut, Presiden AS kala itu, Theodore Roosevelt, memberikan persetujuan diam-diam untuk menjalankan pemberontakan yang dilakukan oleh nasionalis Panama. Aksi ini dimulai pada 3 November 1903 dan diketuai oleh Manuel Amador Guerrero.
Manuver politik dan kelautan AS membantu sejumlah kecil pemberontak Panama untuk berpisah dari Kolombia, dalam sebuah revolusi yang nyaris tanpa pertumpahan darah.
Di Ciudad de Panama, para pemberontak itu mendeklarasikan Panama sebagai republik yang merdeka, yang kemudian diakui oleh AS pada 6 November.
Sekitar 2 minggu setelahnya, yakni 18 November, sebuah perwakilan dari Panama menandatangani Perjanjian Hay-Bunau Varilla.
Dari situ, Panama memberikan hak kepemilikan eksklusif dan permanen terhadap Zona Terusan Panama kepada AS. Negara adidaya itu diizinkan untuk membangun dan mengatur Terusan Panama.
Perjanjian tersebut memicu banyak kontra, sebab menyangkut permasalahan diplomatik antara AS dan Panama. Warga Panama mengecam, karena Hay-Bunau Varilla dinilai telah melanggar kedaulatan nasional baru negara mereka.
Sebagai gantinya, Panama menerima US$ 10 juta dan anuitas US$ 250.000 selama sembilan tahun setelah merdeka. Perjanjian itu dinegosiasikan oleh Menteri Luar Negeri AS John Hay dan pemilik Perusahaan Terusan Panama.
Kemudian, pada 15 Agustus 1914, Terusan Panama diresmikan, ditandai dengan berlayarnya kapal AS Ancon --sebuah kapal kargo dan penumpang.
Setelah beberapa dekade diwarnai protes dan negosiasi, kontrol Terusan Panama akhirnya diserahkan ke Panama pada Desember 1999.
Peristiwa lain yang juga terjadi pada 3 November adalah perintah pengeboman Pearl Harbor pada tahun 1941.
Selain itu, ada juga Rusia yang meluncurkan anjing pertama ke antariksa pada tahun 1957.
Dan, kebakaran besar yang melanda sebuah hotel di Korea Selatan pada 1974, sehingga menewaskan 88 orang yang sedang asyik berpesta di penginapan tersebut.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini: