Singapura, Malaysia dan Australia Siap Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

Singapura, Malaysia dan Australia menyatakan siap membantu Indonesia melakukan penanganan pasca-bencana tsunami Selat Sunda.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 25 Des 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2018, 16:00 WIB
Usai Tsunami Selat Sunda, Warga Mulai Pulang Selamatkan Harta Benda
Pemandangan kehancuran usai tsunami menerjang Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12). Pascatsunami Selat Sunda, warga pulang untuk mencari barang berharga miliknya. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Singapura, Malaysia dan Australia --tiga negara tetangga dekat Indonesia-- menyatakan siap membantu pemerintah RI melakukan penanganan pasca-bencana tsunami Selat Sunda yang melanda pada 22 Desember 2018.

Mercy Relief, organisasi non-pemerintah kemanusiaan asal Singapura, mengatakan akan mengirimkan tim penilai dan penanggulangan bencana ke Provinsi Lampung dan Provinsi Banten, di mana tsunami telah melanda daerah pesisir di sekitar Selat Sunda antara pulau Sumatera dan Jawa.

"Mercy Relief akan bekerja sangat erat dengan mitra lokal di Indonesia untuk memastikan kebutuhan mendesak masyarakat. Tim akan terus memantau situasi untuk menentukan tahap selanjutnya dari bantuan bencana," demikian pernyataan tertulis dari Mercy Relief yang dilansir Reliefweb International, Selasa (25/12/2018).

"Tim akan melakukan perjalanan pada Rabu (26/12) untuk memberikan tahap pertama dari distribusi bantuan darurat dan kebutuhan mendesak masyarakat, termasuk makanan, air, selimut, perlengkapan kebersihan, dan layanan medis."

Mercy Relief juga akan meluncurkan banding penggalangan dana publik di Singapura dari 24 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019 --informasi lengkap penggalangan dana dapat diakses di www.mercyrelief.org

Malaysia dan Australia

Sementara itu, badan penanggulangan bencana nasional Malaysia (Nadma) juga siap membantu dalam upaya pencarian dan penyelamatan pasca-bencana tsunami Selat Sunda.

"Kedutaan Malaysia di Jakarta juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri RI terkait apa yang bisa dibantu oleh Nadma Malaysia," ujar lembaga itu dalam sebuah pernyataan tertulis, dilansir oleh Bernama News Agency.

Nadma juga mengatakan telah menjalin komunikasi dengan BNPB, badan bantuan humaniter ASEAN AHA Centre, dan badan PBB UNOCHA.

Sedangkan, pemerintah Australia, melalui Kementerian Luar Negeri-nya juga telah menyatakan bersiaga untuk memberikan bantuan penanganan pasca-bencana tsunami Selat Sunda, seandainya dibutuhkan oleh pemerintah RI.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan: "Ini merupakan pukulan telak bagi Indonesia. Ini datang menyusul apa yang terjadi di Sulawesi dan seperti biasa, kami siap mendukung pemerintah Indonesia dengan hal-hal ini, seandainya kami dibutuhkan," demikian seperti dikutip dari News.com.au.

"Belum ada permintaan bantuan dari Indonesia. Saya tidak mengantisipasi apa pun pada kesempatan ini. Tetapi jika mereka membutuhkan, maka jelas kami akan bekerja dengan pemerintah Indonesia sesuai permintaan mereka," tambah Morrison.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belasungkawa Menteri Inggris Atas Musibah Tsunami Selat Sunda

Bangunan rusak akibat tsunami di Selat Sunda (foto: BNPB)
Bangunan rusak akibat tsunami di Selat Sunda (foto: BNPB)

Bencana tsunami Selan Sunda juga menuai keprihatinan Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Penny Mordaunt MP. Melalui akun Twitter resminya, dia menyampaikan belasungkawa untuk para korban.

Dalam unggahan duka cita tersebut, akun @PennyMordaunt juga menyampaikan bahwa mereka siap membantu Indonesia yang tengah dilanda musibah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya