Belasungkawa Presiden Xi Jinping atas Bencana Tsunami Selat Sunda

Atas nama pemerintah China, Xi Jinping menyampaikan belasungkawa mendalam untuk para keluarga korban tsunami Selat Sunda.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Des 2018, 13:07 WIB
Diterbitkan 25 Des 2018, 13:07 WIB
Presiden China Tiba di Hong Kong
Presiden China Xi Jinping seusai berbicara kepada awak media di Bandara Internasional Hong Kong, Kamis (29/6). Selama sepekan terakhir, Kepolisian Hong Kong sudah melakukan berbagai antisipasi terkait kunjungan Presiden Xi Jinping. (AP Photo/Kin Cheung)

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping pada Senin 24 Desember 2018 menyampaikan pesan belasungkawa kepada Presiden RI Joko Widodo atas tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung.

Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (25/12/2018), dalam pesannya, Xi mengatakan bahwa ia terkejut dengan berita tsunami yang menyebabkan banyak korban serta kerugian finansial.

Atas nama pemerintah China, Xi menyampaikan belasungkawa mendalam untuk para keluarga yang ditinggalkan. Selain itu ia juga mendoakan agar masyarakat yang mengalami luka-luka dapat segera pulih.

"Indonesia adalah sahabat China yang ramah," kata Xi.

Dalam pernyataannya, Xi juga meyakinkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia akan kuat dan rakyat Indonesia akan dapat mengatasi segala kesulitan.

Ucapan Belasungkawa dari Tokoh Dunia

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menyampaikan keprihatinannya untuk para korban tsunami Selat Sunda. Ungkapan doa dan belasungkawa itu disampaikan olehnya pada Minggu 23 Desember 2018 malam waktu New York.

"Kehancuran yang tak terbayangkan dari bencana tsunami di Indonesia. Lebih dari 200 orang meninggal dan hampir seribu orang terluka...Kami berdoa untuk kesembuhan dan pemulihan para korban. Amerika ada bersama Anda!" tulis Trump melalui akun Twitter miliknya yang dikutip dari Fox News.

Tsunami tiba-tiba menghantam pesisir pantai Selat Sunda pada Sabtu malam 22 Desember 2018 dan diduga terkait erupsi Gunung Anak Krakatau.

Paus Fransiskus juga menyampaikan doanya bagi mereka yang tewas dalam musibah tsunami. Dalam ucapan yang disampaikan di Vatikan pada hari Minggu, ia mengatakan bahwa dirinya selalu mendoakan para korban.

Paus juga mengimbau agar orang-orang menunjukkan solidaritas, dan bagi masyarakat internasional untuk memberikan dukungan kepada para korban dan orang-orang yang mereka cintai.

Kardinal Timothy Dolan dari New York juga di antara mereka yang mengirim doa bagi korban terdampak tsunami Selat Sunda. Kepada para jemaatnya pada hari Minggu, ia mengajak untuk mendoakan para korban tsunami.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bencana Mematikan Lainnya

Usai Tsunami Selat Sunda, Warga Mulai Pulang Selamatkan Harta Benda
Warga membawa perkakas dari bangunan rumahnya yang rusak akibat terjangan tsunami di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12). Pascatsunami Selat Sunda, warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Tsunami yang mematikan ini adalah yang kedua kalinya menghantam Indonesia tahun ini. Sebelumnya menewaskan lebih dari 2.500 orang pada bulan September di Sulawesi -- disertai dengan gempa bumi yang kuat yang memberi peringatan kepada penduduk sebelum gelombang besar tsunami datang.

Sementara tsunami pada hari Sabtu, tanah bahkan tidak bergetar sedikit pun. Tak ada peringatan sebelum gelombang tsunami menerjang.

Sejauh ini upaya bantuan sedang dilakukan untuk membantu mereka yang ada di daerah terdampak tsunami Selat Sunda.

Palang Merah Indonesia dan Federasi Internasional Palang Merah dan Red Crescent Societies (Bulan Sabit Merah) siap memberikan bantuan kepada orang-orang di daerah terdampak tsunami Selat Sunda.

Para ilmuwan menduga, tsunami bisa dipicu oleh tanah longsor -- baik di atas tanah atau di bawah air -- di lereng curam gunung berapi Anak Krakatau. Para ilmuwan juga menduga musibah terjadi akibat gelombang pasang selama bulan purnama. Namun, hingga kini penyebab pasti belum diketahui.

Anak Krakatau terletak di sebuah pulau di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra, yang menghubungkan Samudra Hindia dan Laut Jawa sejatinya telah erupsi sejak Juni lalu. Terakhir dilaporkan sekitar 24 menit sebelum tsunami menghantam pesisir Selat Sunda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya