John Dingell, Anggota Kongres Terlama AS yang Dijuluki Singa DPR Tutup Usia

John Dingell, Demokrat dari Michigan yang merupakan "singa" di DPR AS selama beberapa dekade mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis 7 Februari 2019, di usia 92 tahun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Feb 2019, 13:49 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 13:49 WIB
Mendiang John Dingell, anggota terlama dari Kongres AS. (AP/Susan Walsh)
Mendiang John Dingell, anggota terlama dari Kongres AS. (AP/Susan Walsh)

Liputan6.com, Washington DC - John Dingell, anggota terlama Kongres Amerika Serikat (AS), dikabarkan meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis 7 Februari 2019, di usia 92 tahun.

"Dengan berat hati, kami mengumumkan meninggalnya John David Dingell, Jr., mantan anggota Kongres Michigan dan anggota terlama dari Kongres Amerika Serikat," kata kantor istrinya, Debbie Dingell, D-Michigan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Jumat (8/2/2019).

"Anggota Kongres John Dingell meninggal dengan tenang hari ini di rumahnya di Dearborn, didampingi sang istri, Deborah. Dia adalah singa dari Kongres Amerika Serikat sekaligus sosok pengasih, ayah, suami, kakek, dan teman. Jasanya kepada orang-orang Michigan Tenggara akan selalu dikenang, juga kecerdasannya, serta pengabdian seumur hidup untuk meningkatkan taraf kehidupan semua orang di muka Bumi ini."

Sosok Demokrat dari Michigan itu adalah singa di DPR Amerika Serikat selama beberapa dekade dan ketua komite lama. Dalam beberapa tahun terakhir, ia menjadi terkenal karena akun Twitter-nya yang kerap berisi kritikan terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump.

"John Dingell adalah seorang legislator besar atas nama rakyat," kata Pemimpin House Majority, Steny Hoyer. Dia menggambarkan Dingell sebagai "advokat tak kenal lelah" yang berjuang untuk udara bersih, air bersih, perlindungan konsumen dan peraturan keuangan selama tiga dekade di Kongres.

Pengabdian John Dingell

Dingell bertugas di Dewan Perwakilan Rakyat selama 59 tahun 22 hari, dari tahun 1955 hingga 2015. Menurut kantor sejarah DPR, ia bertugas di bawah 11 presiden dan memberikan 28.551 suara.

Dia ditempatkan di Komite Energi dan Perdagangan selama hampir 58 tahun, menjadikan Dingell anggota terlama di komite kongres mana pun. Dia mengabdi sebagai ketua komite selama lebih dari 15 tahun.

Dingell, yang distriknya adalah rumah bagi Ford Motor Company, telah lama menjadi pendukung kuat industri otomotif. Kendati demikian ia juga menekankan masalah lingkungan selama bertahun-tahun.

Dia memainkan peran penting dalam membantu mengesahkan undang-undang, seperti Undang-Undang Hak Sipil, Medicare, Undang-undang Air Bersih, Undang-Undang Udara Bersih, Undang-Undang Spesies Terancam Punah dan Undang-Undang Perawatan Terjangkau yang lebih dikenal sebagai Obamacare.

"Saya pikir dia akan mencatat sejarah sebagai salah satu anggota paling berpengaruh di Kongres Amerika Serikat," kata Ketua Kaukus Demokrat Hakeem Jeffries dari New York. "Dan dia juga pengunggah status Twttter yang hebat."

Seiring berkembangnya Twitter, Dingell menjadi kian terkenal karena komentarnya tentang peristiwa terkini melalui twit vokal dan terkadang sering menjadi viral. Berkat hal tersebut, ia memperoleh pengikut lebih dari 250.000, jauh melebihi perolehan para anggota Kongres saat ini.

Presiden Amerika Serikat saat ini, Donald Trump telah menjadi subyek kritiknya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi yang lebih luas lagi, Dingell telah mematahkan apa yang Anda gambarkan sebagai penurunan institusionalisme.

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Terjun Dini ke Dunia Politik

Mendiang John Dingell, anggota terlama dari Kongres AS di kursi roda. (AP)
Mendiang John Dingell, anggota terlama dari Kongres AS di kursi roda. (AP)

John David Dingell Jr. yang lahir pada 8 Juli 1926 di Colorado Springs, Colorado terjun ke dunia politik pada usia dini, ketika terpilih menjadi anggota DPR pada tahun 1932. Dingell muda kemudian menjabat sebagai House page dan mengabdi di Capitol Page School dari 1938 hingga 1943.

"Kami melihat beberapa hal yang agak hebat," kata Dingell dalam wawancara 2012 dengan kantor sejarawan DPR. "Presiden (Franklin D. Roosevelt) menyatakan perang sehari setelah Jepang mengebom Pearl Harbor (8 Desember 1941). Kami melihat Winston Churchill pada tanggal 26 Desember 1941, ketika dia datang untuk berpidato di Kongres."

Ketika berusia 18 tahun, Dingell mendaftar ke Angkatan Darat AS, hampir tiga tahun setelah dia menyaksikan Roosevelt menyampaikan pidatonya yang terkenal "Day of Infamy" kepada Kongres.

Setelah ayahnya meninggal ketika di kantor tahun 1955, Dingell terpilih mengisi kursinya melalui pemilihan khusus pada usia 29 tahun. Dia kemudian terpilih kembali 29 kali sesi kongres, sampai dia memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali pada tahun 2014. Istrinya, Debbie, menggantikannya hingga hari ini.

Layanan Dingell bersama sang ayah dan istrinya, menandai layanan berturut-turut, terpanjang di Kongres untuk satu keluarga: hampir 86 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya