Liputan6.com, Kairo - Dua orang polisi Mesir dilaporkan tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika ketika sebuah ledakan terjadi di jantung ibu kota Kairo, Senin 18 Februari.
Kementerian Dalam Negeri setempat mengatakan bahwa ledakan itu diduga kuat berasal dari bom yang dibawa oleh seorang militan pemberontak yang sedang dalam penangkapan polisi, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Selasa (19/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pelaku ledakan sedang dalam pengejaran atas tuduhan memiliki keterkaitan dengan serangan terhadap polisi Mesir di Kairo barat, Jumat pekan lalu.
Setelah berhasil ditangkap di distrik bersejarah di sekitar Masjid Al Azhar, salah satu bom milik tersangka meledak dan membuatnya tewas di tempat. Seorang polisi dan seorang petugas penyidik turut dilaporkan kehilangan nyawa di waktu yang sama.
Selain itu, tiga warga sipil dilaporkan terluka, termasuk di antaranya adalah seorang mahasiswa berkebangsaan Thailand.
Daerah di sekitar Masjid Al Azhar dikenal ramai sebagai pasar dan tujuan wisata populer bagi turis yang berkunjung ke Mesir. Tidak ada kerusakan berarti kecuali beberapa serpihan kecil bertebaran di dekat lokasi ledakan.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Buntut Pemberontakan Militan
Televisi pemerintah Mesir menyiarkan foto hitam-putih tersangka, yang diidentifikasi sebagai Al-Hassan Abdullah, pria lokal berusia 37.
Pasukan keamanan Mesir telah melakukan kampanye melawan pemberontakan militan selama setahun terakhir, yang difokuskan di semenanjung Sinai.
Pada Sabtu 16 Februari, militer Mesir mengatakan 15 personelnya tewas dalam bentrokan di Sinai Utara, di mana tujuh orang militan juga tewas.
Adapun serangan di ibu kota Kairo relatif jarang terjadi, meskipun sebuah bom pinggir jalan di Giza menewaskan tiga turis Vietnam dan seorang pemandu Mesir, pada Desember lalu.
Advertisement