Liputan6.com, Vatikan - Belakangan tengah viral video Paus Fransiskus berusaha menghentikan orang-orang mencium cincinnya. Spekulasi alasan di balik aktivitas itu pun beredar luas.
Pihak Vatikan kemudian mengeluarkan pernyataan pada Kamis 28 Maret 2019, sebagai tanggapan terhadap sebuah video viral yang menunjukkan Paus Argentina itu berulang kali menarik tangannya dari para jemaat.
Baca Juga
Disebutkan bahwa Paus Fransiskus merasa khawatir cincin yang dicium banyak orang itu dapat menyebarkan kuman.
Advertisement
Insiden yang jadi sorotan itu direkam pada Senin 25 Maret, saat kunjungan ke kota bukit, Loreto, Italia, tempat pria berusia 82 tahun itu menyambut puluhan umat paroki.
Saat beberapa orang hanya menundukkan kepala dan menjabat tangannya, yang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk mencium cincinnya. Paus yang tersenyum terlihat menarik kembali tangannya berulang kali.
"Paus mengatakan kepada saya alasan dia tidak mengizinkan orang untuk mencium cincinnya adalah karena kebersihan ... untuk menghindari penularan ketika ada antrean panjang orang," kata juru bicara Vatikan Alessandro Gisotti pada hari Kamis seperti dikutip dari SBS.com.au, Jumat (29/3/2019).
"Secara pribadi, dia suka memeluk orang."
Video viral yang beredar secara online itu kini telah ditonton lebih dari 11 juta kali di platform media sosial Twitter pada Kamis sore.
Adegan di Loreto menuai kritik dari pengamat Katolik konservatif yang juga sering menyerang Paus atas apa yang mereka anggap pendekatannya terlalu liberal terhadap masalah sosial.
Namun, sejak itu muncul tayangan versi pendek dari klip yang lebih panjang, yang menunjukkan Paus dengan sabar membiarkan orang mencium cincinnya terlebih dahulu sebelum antrean bertambah panjang.
Meskipun demikian, insiden viral tersebut telah memicu debat publik tentang kesopanan selama pertemuan paus dan menyapa. Vatikan menyarankan para jemaat untuk tak menekuk lutut di depan Paus Fransiskus yang dikatakan tidak menghargai praktik ini.
Saksikan juga video beriktu ini:
Menuai Kritik
LifeSiteNews, sebuah situs web Katolik konservatif, mengkritik aksi Paus Fransiskus yang menarik tangan saat cincin kepausannya hendak dicium. Situs itu menyebut tindakan sang paus "mengganggu" dalam tajuk artikel yang memuat sejarah panjang cincin yang dikenakan para Paus dan arti pentingnya.
Rorate Caeli, situs web bagi para tradisionalis Katolik, mengomentari momen tersebut. "Paus Fransiskus, Jika Anda tidak ingin menjadi Vikaris Kristus, maka keluarlah dari sana!", demikian komentarnya di Twitter.
Penulis biografi kepausan Austen Ivereigh, seorang pendukung Paus Fransiskus, membalasnya: "Dia memastikan bahwa mereka berhubungan dengannya, tidak memperlakukannya seperti peninggalan suci. Dia adalah Vikaris Kristus, bukan kaisar Romawi."
Pope Francis really doesn't want anyone kissing his ring.This from today, after Mass ... pic.twitter.com/CZUO8ppNfo
— Catholic Sat (@CatholicSat) March 25, 2019
Sementara itu, Imam Jesuit Russell Pollitt mengungkapkan tradisi mencium cincin merupakan warisan monarki. "Sudah saatnya segala kemegahan dihilangkan," tuturnya.
Seorang pakar, Edward Pentin menjelaskan sebenarnya Paus Fransiskus sudah cukup sering melakukannya. Meski tidak terang-terangan seperti di Loreto. Sejumlah pengamat bahkan mengatakan pendahulu Fransiskus, Paus Benediktus XVI dan mendiang Paus Yohanes Paulus II juga tidak suka tangannya dicium.
Cincin Kepausan yang dipakai di jari manis tangan kanan merupakan simbol terkuat otoritas Paus. dan dihancurkan setelah dia meninggal. Sejak dahulu kala, mencium cincin Kepausan seringkali disangkutpautkan dengan nilai politik maupun keagamaan yang cukup signifikan.
Advertisement