Liputan6.com, Maluku - Warga di Ambon digegerkan dengan penemuan bangkai seekor sunfish atau ikan matahari atau ikan mola-mola. Ikan bertubuh jumbo ini ditemukan dalam kondisi sudah mati di Tanjung Marthafons, kawasan Kampung Pisang, Desa Poka, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon pada Minggu kemarin, 31 Maret 2019.
Ikan mola-mola tersebut ditemukan pertama kali oleh nelayan lokal yang bernama Umar, sekitar pukul 13.00 WIT, mengambang di dekat keramba miliknya.
Baca Juga
Advertisement
Awalnya, Umar dan temannya hendak menuju keramba untuk membersihkan sampah-sampah yang tersangkut, namun ia justru mendapati bangkai ikan raksasa itu.
"Ikan ini sudah mati. Pemuda-pemuda mendorongnya ke darat, tapi berat, sehingga mereka tak mampu dan akhirnya hanyut ke sini (keramba). Terdampar ke sini pukul 13.00 WIT," ujar Umar kepada Liputan6.com, Selasa (2/4/2019).
Sebelumnya pada 2015, seorang nelayan dari kampung Lere, kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah, pernah secara tak sengaja menangkap mola-mola dengan panjang 1,7 meter, lebar 1 meter dan berat 1 ton pada Selasa, 28 April 2015.
Agus, nama nelayan yang dimaksud, awalnya mengaku sempat kaget ketika melihat ikan berukuran super besar ini berada di dalam jaring ikannya. Karena penasaran, ia pun menarik jala untuk di angkat dari dalam air.
Bobot badan mola-mola yang amat berat membuat Agus harus dibantu oleh rekan-rekan nelayan lain yang kala itu juga berlayar bersamanya.
Lalu, selain di Ambon dan Palu, di mana lagi pernah ditemukan sunfish atau ikan mola-mola yang terdampar? Berikut 3 di antaranya, yang dirangkum Liputan6.com pada Selasa (2/3/2019).
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Jalur Gaza - Palestina
Pada 2006 silam, seorang nelayan di Gaza, Palestina, pernah menemukan seekor mola-mola sepanjang 3,5 meter dan lebar 1 meter saat memancing di pesisir pantai. Hasil tangkapan pria bernama Maher al Amoudi ini menarik perhatian warga sekitar.
Warga Kota Khan Younis --selatan Jalur Gaza-- tersebut mengaku butuh lima jaring dan mobil untuk menarik ikan berbobot 1,2 ton itu. Amoudi sempat kecewa ketika mengetahui ikan yang oleh warga setempat disebut haleema ini tidak bisa dimakan.
Advertisement
2. California - Amerika Serikat
Mola-mola setinggi 2 meter terdampar di Coal Oil Point Reserve Santa Barbara, California Selatan, pada akhir Februari tahun ini. Setelah dilakukan analisis mendalam, jenis mola-mola itu diketahui adalah Hoodwinker Sunfish (Mola tecta) --spesies yang tidak pernah terlihat sebelumnya di Amerika Utara.
"Ketika gambar-gambar yang jelas bermunculan, saya pikir tidak ada keraguan lagi. Ini benar-benar Hoodwinker," kata seorang ilmuwan kelautan, Marianne Nyegaard, yang menemukan spesies serupa pada tahun 2017. "Saya merasa tak percaya melihatnya dan hampir jatuh dari kursi."
Asal Usul Nama "Hoodwinker"
Nyegaard menghabiskan waktu bertahun-tahun mengejar mola-mola sebelum ia menemukan dan memberi nama ikan itu. Semua kasus ikan besar kebanyakan ditemukan di Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan dan Chile, katanya.
Kecuali satu kali, pada tahun 1890-an, ketika foto dan catatan mendokumentasikan ikan demikian muncul di Belanda.
Para ilmuwan mengatakan ada lima spesies mola-mola air asin, dan mereka berasal dari tempat yang berbeda. Satu di antaranya tinggal di perairan tropis, yang lain menyukai subtropis dan Hoodwinker lebih suka perairan dalam, kata Nyegaard yang bekerja di Divisi Kelautan di Museum Peringatan Perang Auckland di Selandia Baru.
"Inilah sebabnya mengapa sangat menarik mengapa jenis itu muncul di California," katanya. "Kami tahu ada distribusi suhu di sekitar sini dan di lepas pantai Chile, tapi lalu bagaimana cara melintasi khatulistiwa dan muncul di tempat itu? Menarik sekali apa yang membuat ikan ini melintasi khatulistiwa."
Ketika Nyegaard meneliti ikan itu, dia menyadari beberapa spesies mola-mola telah salah diidentifikasi. Satu spesies yang dianggap langka sangat umum, sedangkan ikan lain yang dianggap umum salah diidentifikasi, katanya.
"Itu tidak diketahui karena tidak ada yang benar-benar menyadari itu tampak berbeda. Ada sejarah panjang kebingungan tentang spesies dalam keluarga mola-mola," kata Nyegaard. "Ikan ini telah berhasil untuk tidak terlihat dan tidak diperhatikan oleh semua orang. Dikiranya mola-mola, jadi ikan itu menipu kita semua."
Marianne Nyegaard dari Universitas Murdoch, Australia, menyebutkan bahwa spesies baru ini berhasil lolos dari catatan ilmuwan selama hampir tiga abad dengan 'bersembunyi' dalam sejarah taksonomi sunfish yang berantakan.
Lolosnya Hoodwinker dari sejarah taksonomi sunfish atau ikan matahari sebagian besar karena mereka sangat sulit untuk dilestarikan dan dipelajari, bahkan bagi institusi sekelas museum sejarah alam.
"Itulah sebabnya kami menamainya Mola tecta, berasal dari bahasa Latin tectus, yang berarti menyamar atau tersembunyi," tambah Nyegaard.
3. Sungai Murray - Australia
Dua laki-laki di Australia menemukan makhluk hidup berbentuk aneh ketika menyisir pantai di negara tersebut pada 16 Maret 2019. Ikan bertubuh gemuk besar, tak berekor, dan bermata melotot itu mulanya dikira kayu yang mengapung di air.
Namun ketika kedua orang ini melihatnya dari dekat, mereka menyadari bahwa binatang tersebut adalah sunfish atau ikan matahari atau mola-mola.
Linette Grzelak dan rekannya, Steven Jones, menceritakan kepada Live Science yang dikutip pada Kamis. 21 Maret 2019 bahwa kondisi ikan itu sudah mati saat mereka melihatnya.
"Ikan ini sangat berat, kulitnya terasa keras dan kasar seperti badak," ungkap Jones yang merupakan seorang pengawas pemancing ikan. "Saya beberapa kali melihat hasil temuan para pemancing, biasanya hiu dan anjing laut."
Ikan matahari jarang terlihat muncul di Australia Selatan, termasuk di muara Sungai Murray yang merupakan sungai terpanjang di Negeri Kanguru. Tetapi mereka memiliki jangkauan yang luas. Spesies ini dikenal mampu hidup di seluruh dunia, sebagian besar di perairan beriklim sedang dan tropis.
Meskipun bertubuh besar, mola-mola tidak menyerang manusia. Makanan mereka berupa plankton dan binatang kecil lain di laut, seperti ubur-ubur dan zooplankton, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 2010 dalam jurnal Reviews in Fish Biology and Fisheries.
Selain dimensi mola-mola yang mengesankan, ikan ini dapat dikenali melalui mata mereka yang lebar, seolah selalu melotot, dan sirip tinggi yang kerap disalahartikan sebagai hiu oleh orang-orang --ketika ikan ini menyentuh permukaan laut.
Di samping itu, ikan matahari tidak memiliki ekor yang tampak seperti kebanyakan ikan pada umumnya, para peneliti melaporkan pada 2008 di jurnal PLOS One.
Advertisement