Ilmuwan Kaget, Ular Laut Ini Bisa Menyelam di Kedalaman 246 Meter

Seekor ular laut terekam bisa menyelam di zona laut terdalam.

oleh Afra Augesti diperbarui 08 Apr 2019, 16:12 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2019, 16:12 WIB
Ular Laut
INPEX melihat dua ular laut berenang sekitar 246 meter di bawah permukaan laut di lepas pantai Australia. (Foto oleh Ichthys LNG Project)

Liputan6.com, Perth - Ular laut (Hydrophiinae), yang dikenal hidup di perairan tropis nan dangkal, terekam kamera sedang berenang di kedalaman 246,8 meter di 'Twilight Zone' atau Zona Mesopelagic (disphotic) di perairan Australia.

Zona Mesopelagic merupakan zona laut yang hanya mendapatkan sejumlah kecil penerangan sinar matahari. Suhu di sana berkisar dari 5 sampai 4 derajat Celcius.

Video dari ular laut itu, dan seekor ular laut lainnya yang menyelam di kedalaman 239 meter, terekam oleh sebuah perusahaan eksplorasi dan produksi yang beroperasi di Browse Basin di lepas pantai Kimberley: INPEX Australia.

Pihak INPEX lantas memberikan video tersebut kepada para peneliti di University of Adelaide. Ilmuwan kemudian menyimpulkan bahwa kedua ular laut itu kemungkinan berasal dari spesies yang sama.

Menurut situs web adelaide.edu.au yang menerbitkan artikel tentang ular laut pada 2 April 2019, menyebut bahwa ular laut umumnya ditemukan di perairan tropis antara Samudra Hindia dan Pasifik, serta biasanya dikaitkan dengan habitat perairan yang dangkal, seperti terumbu karang dan muara sungai.

"Ular laut diperkirakan hanya menyelam antara (maksimum) 50 hingga 100 meter, karena mereka harus berenang menuju permukaan laut secara teratur untuk menghirup udara," kata Dr Jenna Crowe-Riddell, penulis utama penelitian ini dan lulusan PhD dari Fakultas Ilmu Biologi University of Adelaide, Australia.

"Jadi kami sangat terkejut menemukan mereka bisa menyelam begitu dalam dan lama," lanjutnya.

Menurut Crowe-Riddell, kedalaman laut antara 200 dan 1.000 meter termasuk Zona Mesopelagic, karena hanya sedikit cahaya matahari yang mencapai kedalaman itu.

"Kami telah lama mengetahui bahwa ular laut dapat mengatasi ketakutan menyelam yang dikenal sebagai 'the blends' menggunakan pertukaran gas melalui kulit mereka," Crowe-Riddell menjelaskan. "Tapi saya tidak pernah menduga bahwa kemampuan ini memungkinkan ular laut untuk menyelam ke habitat laut dalam."

Kolaborasi Antara Industri dan Universitas

Ular Laut Belcher
Ular Laut Belcher (Global Biodiversity Information Facility)

Penyelaman ular laut dengan rekor tersebut menimbulkan pertanyaan baru tentang ekologi dan biologi hewan melata itu. Ular laut ini berhasil memecahkan rekor penyelaman ular laut sebelumnya, yakni 133 meter.

"Dalam beberapa rekaman, ular laut ini mencari makanan dengan menjulurkan kepalanya ke dalam lubang di dasar laut berpasir, tetapi kita tidak tahu jenis ikan apa yang mereka makan atau bagaimana mereka merasakan keberadaan mangsanya dalam kegelapan," Crowe-Riddel menjabarkan.

Ular-ular itu difilmkan pada tahun 2014 dan 2017 menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh atau ‘ROV’. Mesin ini bekerja untuk Ichthys LNG Project yang dioperasikan oleh INPEX.

Direktur INPEX di bidang HSEQ (Health, Safety, Environment and Quality), Craig Haymes, menyambut penemuan penting tersebut.

"INPEX dengan bangga mendukung penelitian yang tak ternilai ini, yang menambah pemahaman tentang ular laut dan habitat laut dalam, sebagai bagian dari komitmen kami untuk melindungi lingkungan hidup," aku Haymes.

"Pengamatan ular laut biasanya terbatas pada habitat perairan dangkal yang mudah disurvei. Tetapi temuan baru ini menunjukkan apa yang dapat dicapai melalui kolaborasi antara industri dan universitas," kata penulis lain, Dr Kate Sanders, seorang ARC Future Fellow di University’s School of Biological Sciences.

Diterbitkan dalam jurnal Austral Ecology, penelitian ini merupakan kolaborasi antara University of Adelaide, Ichthys LNG Project yang dioperasikan oleh INPEX, James Cook University di Australia, dan AThe Royal Danish Academy of Fine Arts (KADK) di Denmark.

Ular Paling Berbisa di Dunia

Ular Bandy-Bandy
Bandy-bandy, spesies ular penggali, dianggap berisiko punah karena penambangan. (University of Queensland)

Bisa ular laut sangat kuat karena memiliki kekuatan 60 kali dari bisa ular kobra (bahkan ada ular laut yang kekuatan bisanya mencapai 700 kali ular kobra) dan mengandung enzim-enzim perusak, seperti layaknya jenis-jenis ular elapidae.

Meskipun memiliki racun yang sangat kuat, ular laut jarang menggigit manusia dikarenakan mulutnya yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis ular lainnya.

Biasanya, manusia akan tergigit ular laut di daerah ujung jari. Ular ini tidak dapat menggigit manusia di lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya karena mulutnya yang kecil tersebut.

Kendati demikian, ular laut tetap merupakan ancaman bagi para nelayan dan penyelam karena racunnya yang begitu menyengat.

Pada beberapa kasus gigitan ular laut pada seorang penyelam, korban yang berusaha memegang dan tergigit oleh ular laut dapat mengalami kegagalan fungsi jantung dan meninggal sebelum sempat mencapai permukaan air.

Habitat

Ular Bandy-Bandy
Bandy-bandy, spesies ular penggali, dianggap berisiko punah karena penambangan. (University of Queensland)

Ular laut biasanya hanya hidup di lautan tropis, utamanya di Samudra India bagian tengah dan utara serta bagian barat Samudra Pasifik.

Mayoritas jenis dan populasi terbanyak terdapat di wilayah Benggala, seluruh perairan di Indonesia dan Filipina, perairan Australia utara dan timur, dan perairan Oseania (Indo-Australia), khususnya di wilayah Laut Koral yang memiliki terumbu karang terbesar dan terpanjang di dunia.

Satu jenis ular laut, yaitu ular laut perut kuning (Pelamis platurus), wilayah hidupnya bahkan mencapai hampir seluruh wilayah Samudra Pasifik hingga ke perairan Selandia Baru, perairan Hawaii dan perairan di sepanjang pantai barat Amerika mulai dari perairan sebelah barat Santiago, Chile, lalu ke utara hingga Semenanjung California.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya