PBB: Situasi di Mozambik Usai Topan Kenneth Lebih Parah dari Perkiraan

Situasi di Mozambik utara lebih buruk daripada yang diperkirakan, kata seorang juru bicara PBB, beberapa hari setelah Topan Kenneth meluluhlantakkan negara itu.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 29 Apr 2019, 13:23 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 13:23 WIB
Hantaman badai siklon menyebabkan banjir di banyak wilayah di Mozambik (AFP Photo)
Hantaman badai siklon Kenneth menyebabkan banjir di banyak wilayah di Mozambik (AFP Photo)

Liputan6.com, Maputo - Situasi di Mozambik utara lebih buruk daripada yang diperkirakan, kata seorang juru bicara PBB, beberapa hari setelah Topan Kenneth meluluhlantakkan negara itu.

Topan Kenneth melanda Mozambik pada Kamis 25 April 2019, membawa angin berkecepatan 220 km/jam yang meratakan seluruh desa.

Sekitar 700.000 orang kini dianggap berisiko terdampak bencana di daerah itu karena hujan lebat terus berlanjut, demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (26/4/2019).

Pemba, ibukota regional negara bagian Cabo Delgado, telah mengalami hujan dengan curah lebih dari 2 meter dan banjir.

Juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) Saviano Abreu mengatakan, situasi di kota-kota Macomia dan Quissanga juga sangat kritis, seraya menambahkan bahwa ada juga kekhawatiran untuk pulau Ibo yang mengalami putus akses.

Wilayah itu juga diperkirakan akan diterjang gelombang setinggi hingga 4 meter, dan lembaga bantuan khawatir bahwa hujan akan memperburuk keadaan di Mozambik.

Situasi Terkini

Seorang warga melintasi puing-puing akibat hantaman badai siklon Idai di Mozambik (AFP/Zinyange Auntony)
Seorang warga melintasi puing-puing akibat hantaman badai siklon di Mozambik (AFP/Zinyange Auntony)

Pemba, Cabo Delgado dianggap sebagai rumah bagi sekitar 400.000 warga, dan hujan lebat telah menempatkan banyak orang dalam bahaya.

Tanah longsor menjadi kekhawatiran yang terus meningkat di lingkungan Mahate di kota itu, kata otoritas regional UNOCHA. Sementara di lingkungan Natite, rumah-rumah mulai runtuh.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) dilaporkan mulai membagikan ransum kepada orang-orang yang terdampak, tetapi jalan yang hancur telah memaksa operasi pendistribusian bantuan terhambat untuk menjangkau ke daerah yang paling terpencil.

Sementara laporan lain mengatakan bahwa ribuan rumah di Cabo Delgado telah rata dengan tanah akibat tiupan angin kencang.

Kondisi bisa semakin diperparah dengan keadaan di wilayah itu yang telah dilanda kekerasan militan dalam beberapa bulan terakhir, yang dapat mempersulit operasi kemanusiaan. Ribuan orang juga telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan dari kekerasan di kamp-kamp bagi para pengungsi.

Picu Korban Tewas dan Kerusakan Fisik

Dampak kerusakan badai siklon di Mozambik (AFP PHOTO)
Dampak kerusakan badai siklon di Mozambik (AFP PHOTO)

Setidaknya lima orang tewas akibat topan itu, dan hampir 35.000 rumah rusak parah atau hancur, kata pihak berwenang nasional.

Tim sukarelawan beranggotakan penyelamat dari Brasil menyelamatkan sekitar 350 orang dari bagian kota yang banjir pada Minggu 28 April 2019 lalu.

Pada hari yang sama, juru bicara untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, "sangat sedih" oleh dampak Topan Kenneth di Mozambik.

Badan-badan PBB membantu pihak berwenang setempat, dan Guterres meminta "sumber daya tambahan" dari komunitas internasional "untuk mendanai respons cepat tanggap dalam jangka waktu dekat, menengah dan panjang".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya