Liputan6.com, Washington DC - Sejak 2014, UFO dikabarkan kerap menyusup ke wilayah udara militer Amerika Serikat beberapa kali per bulan, kata seorang pejabat kepada Washington Post.
Sebagai respons lanjutan dari artikel yang diterbitkan oleh surat kabar tersebut pada Senin kemarin, sumber yang sama menyebut bahwa Angkatan Laut AS (US Navy) tidak akan membagikan informasi lebih rinci kepada publik tentang 'penampakan' itu, meskipun mereka mengklaim sedang merancang prosedur formal untuk mendokumentasikan UFO secara berkelanjutan.
"Ada sejumlah laporan tentang pesawat asing atau objek tidak dikenal yang memasuki kawasan yang dikendalikan oleh militer kami dalam beberapa tahun terakhir," menurut pernyataan dari US Navy yang dirilis ke Politico, sebagaimana dikutip dari Newsweek, Selasa (7/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Angkatan Laut memperbarui dan meresmikan proses di mana laporan tentang dugaan penyerangan tersebut dapat dilakukan kepada pihak berwenang yang melihat (UFO)," lanjut keterangan tersebut.Â
Dalam laporannya, US Navy mengaku beberapa kali menyaksikan penampakan dari benda asing berbentuk bulat yang melayang di langit 'jajahan' mereka, yang ketika itu secara tak sengaja terlacak oleh kamera inframerah dari kapal tempur mereka --termasuk rekaman soal "Tic-Tac" yang sebelumnya pernah dimuat oleh The New York Times pada tahun 2017.
"Tic-Tac" adalah sebutan untuk 'objek terbang tak dikenal' yang tertangkap oleh radar-visual pesawat tempur AS dari Nimitz Carrier Strike Group pada tahun 2004, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa USS Nimitz UFO.
Selama insiden tersebut, Nimitz Carrier Strike Group melacak beberapa UFO di Semenanjung Baja California, dengan pilot, teknisi radar dan pejabat militer lainnya yang mengkonfirmasi teknologi misterius itu.
"Pada titik tertentu, akhirnya ada beberapa objek yang kami lacak," ujar Petty Officer, Gary Voorhis, yang ditempatkan di atas kapal penjelajah rudal Princeton yang mengawal USS Nimitz. Ia menyampaikan hal tersebut dalam kesaksian yang dijelaskan oleh Issues in Science & Technology.
"Mereka semua (UFO) pada umumnya meluncur di langit dengan kecepatan, sudut dan lintasan yang tak masuk akal dan akhirnya mereka semua menghilang begitu saja dari radar kami," imbuhnya lagi.
Â
Penampakan Lebih Sering Terjadi di Markas Militer AS
Joseph Gradisher, juru bicara kantor Deputy Chief of Naval Operations for Information Warfare, menggambarkan beberapa penampakan UFO yang direkam per bulan untuk The Washington Post, tetapi ia menekankan bahwa informasi lebih lanjut kemungkinan akan tetap diklasifikasikan.
Kongres dapat melihat laporan tersebut dengan statistik luas mengenai jumlah pengamatan dan kesimpulan yang diambil dari investigasi lanjutan.
Di satu sisi, ketika Angkatan Laut AS berencana untuk merahasiakan penampakan UFO dari pandangan publik, politisi yang membantu mendanai program perburuan UFO untuk Pentagon (yang kini sudah ditutup), Advanced Aerospace Threat Identification Program (AATIP), menegaskan bahwa kendaraan alien itu jauh lebih sering memperlihatkan dirinya di kalangan militer daripada yang diungkapkan sebelumnya.
Berbicara dengan afiliasi CBS News, KLAS, di Las Vegas, mantan Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid menggambarkan penampakan UFo yang kerap terlihat di pangkalan militer AS.
"Anda tidak bisa menyembunyikan pandangan mata Anda dan mengatakan hal-hal ini tidak pernah terjadi," tutur Reid. "Kami punya instalasi militer di mana ratusan orang yang ada di sana menyaksikan penampakan ini."
Advertisement
Pemerintah AS Merinci Proyek Rahasia Investigasi UFO, Apa Isinya?
Pada tahun 2017, sebagian besar orang di dunia mengetahui bahwa pemerintah Amerika Serikat memang sedang menyelidiki UFO atau unexplained aerial phenomenon (UAP), secara diam-diam. Ini adalah proyek rahasia negeri adikuasa tersebut.
Antara tahun 2007 dan 2012, Kongres dikabarkan menyalurkan dana sebesar US$ 22 juta dari US$ 600 miliar anggaran pertahanan tahunan ke dalam proyek yang disebut Advanced Aerospace Threat Identification Program itu.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat mendanai penelitian tentang lubang cacing (wormhole), selubung tembus pandang, dan manipulasi dimensi ekstra atas nama proyek tersebut, yang pertama kali dijelaskan pada 2017 oleh New York Times dan Washington Post.
Badan Intelijen Pertahanan (Defense Intelligence Agency) mengeluarkan daftar 38 judul penelitian yang terkait dengan proyek tersebut atas permintaan Freedom of Information Act (FOIA) yang diajukan oleh Steven Aftergood pada 15 Agustus 2018. Ia juga merupakan direktur Project on Government Secrecy yang dimiliki oleh Federation of American Scientists.
Ke-38 judul dalam daftar tersebut memberikan satu dari sekian banyak informasi terbaik dari operasi rahasia Pentagon terkait UFO atau studi tentang "ancaman kedirgantaraan anomali" (anomalous aerospace threats).
Menurut permintaan Aftergood, dokumen yang bertanda "Hanya Untuk Penggunaan Resmi" (For Official Use Only) dikirim ke Kongres pada Januari 2018. Namun, dokumen Pentagon tersebut menunjukkan program itu tak hanya mengejar misteri soal UFO saja.
Departemen Pertahanan belum secara terbuka mengakui keberadaan Advanced Aerospace Threat Identification Program, sampai diungkapkan oleh laporan media. Program ini sebagian besar didanai atas permintaan Harry Reid, pemimpin mayoritas Senat yang menyumbangkan US$ 22 juta tersebut.
"Saya pikir, siapa pun yang melihat judul-judul ini, akan kebingungan dan bertanya-tanya 'apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Badan Intelijen Pertahanan?'," kata Aftergood, seperti dikutip dari situs iflscience, Minggu, 20 Januari 2019.
Bigelow Aerospace di Nevada
Menurut New York Times, sebagian besar anggarannya digunakan untuk Bigelow Aerospace yang berbasis di Nevada, sebuah perusahaan milik teman lama Reid yang fanatik terhadap UFO: Robert Bigelow. Ia juga seorang protagonis dari film dokumenter "Hunt for Skinwalker", yang mengkisahkan tentang ekstraterestrial terkenal milik miliarder ternama di dunia, Skinwalker Ranch.
Petunjuk pertama tentang keberadaan Advanced Aerospace Threat Identification Program dapat dikreditkan kepada Luis Elizondo, seorang pejabat intelijen militer yang mengelola seluruh jenis operasi di Badan Intelijen Pertahanan selama 7 tahun.
Ketika Elizondo mengundurkan diri, dia meminta agar rekaman "pertemuan" UFO dengan jet tempur angkatan udara AS, dibocorkan ke publik --video yang kemudian diterbitkan oleh New York Times dan Washington Post.
Akan tetapi, badan itu mengklaim, Advanced Aerospace Threat Identification Program sudah ditutup karena kurangnya dana, meskipun Elizondo mengatakan pihaknya terus menyelidiki keberadaan UFO.
Dalam ringkasan pengarahan Pentagon pada tahun 2009, direktur program saat itu menyatakan bahwa "apa yang dianggap fiksi ilmiah, kini adalah fakta sains."
Advertisement