6 Orang Dilaporkan dalam Kecelakaan Dua Pesawat Amfibi di Alaska

Seorang petugas Coast Guard AS, Jon-Paul Rios, melaporkan bahwa kedua pesawat tersebut jatuh di daerah George Inlet, sekitar 40-48 kilometer dari Ketchikan, Alaska.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Mei 2019, 08:03 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 08:03 WIB
Ilustrasi gelombang laut
Ilustrasi gelombang laut (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Alaska - Sekitar enam orang hilang dan 10 lainnya luka-luka akibat kecelakaan dua pesawat amfibi yang terjadi di Tenggara Alaska, Amerika Serikat pada Senin, 13 Mei 2019.

Dikutip dari laman Fox News, Selasa (14/5/2019), Seorang petugas Coast Guard AS, Jon-Paul Rios, melaporkan bahwa kedua pesawat tersebut jatuh di daerah George Inlet, sekitar 40-48 kilometer dari Ketchikan, Alaska.

Menurut saksi mata, salah satu pesawat ada yang membawa 11 orang penumpang termasuk kru, sementara armada yang lain berisikan lima orang.

Rios menambahkan, 10 orang dari kedua pesawat yang terlibat dalam kecelakaan itu kini tengah menjalani perawatan akibat luka-luka.

Sementara sisanya, belum diketahui kondisinya. Selain itu, sekitar enam orang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Tim bentukan telah ditugaskan untuk melakukan operasi pencarian terhadap enak orang tersebut di lokasi kecelakaan.

Lokasi kecelakaan pesawat itu merupakan salah satu lokasi wisata yang terkenal. Posisinya ada di dekat Monumen Nasional Misty Fjords, Alaska.

Meski dua pesawat itu terlibat dalam kecelakaan yang bersamaan, hingga kini belum diketahui apa penyebabnya.

 

Cuaca Buruk

Ilustrasi cuaca
Ilustrasi cuaca (Sumber: Istockphoto)

Hingga kini belum diketahui apa penyebab dari kecelakaan yang bisa terjadi bersamaan tersebut. Namun yang jelas, kondisi cuaca saat insiden terjadi begitu buruk.

Kondisi langit pada hari itu dilaporkan sangat mendung dengan kecepatan angin di atas rata-rata.

Kapal pesiar Royal Princess berangkat dari Vancouver untuk berlayar selama tujuh hari pada hari Sabtu dan dijadwalkan tiba di Anchorage pada 18 Mei.

Namun, Cindy Cicchetti, seorang penumpang di kapal, mengatakan kepada AP bahwa kapal tidak berangkat sesuai jadwal akibat cuaca buruk.

FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional telah menyelidiki tabrakan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya