Liputan6.com, Putra Jaya - Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, memberi ucapan selamat kepada Joko Widodo atau Jokowi, yang diumumkan oleh KPU sebagai pemenang Pemilihan Presiden Indonesia (Pilpres) 2019.
Ia menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @drwanazizah pada 21 Mei 2019, pukul 10.09 WIB.
Advertisement
Baca Juga
"Saya ingin menyampaikan selamat kepada Jokowi yang telah memenangkan pemilihan presiden dan atas pengangkatannya sebagai Presiden ke-8. Sebagai mitra regional, saya optimistis bahwa hubungan antara kedua negara akan terus diperkuat dan bermanfaat bagi rakyat. Saya juga berdoa agar dia terus diberkati dengan kesehatan yang baik dan kekuatan dalam menghadapi tantangan yang akan datang sebagai seorang pemimpin," katanya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Tahniah @jokowi & @maarufaminews semoga terus sukses memimpin Indonesia 🇮🇩 pic.twitter.com/u8NOAaYl17
— Dr Wan Azizah Ismail (@drwanazizah) May 21, 2019
Komisi Pemilihan Umum Indonesia (KPU) mengumumkan hasil Pilpres pada Selasa dini hari, 21 Mei 2019, pada pukul 01.46 WIB.
Sedangkan proses penghitungan surat suara di 813.350 TPS, telah selesai pada pukul 23.30 WIB, Senin 20 Mei 2019.
Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara, sementara saingan mereka, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memperoleh 68.650.239 suara.
Mayoritas 16,95 juta suara yang diperoleh Jokowi lebih tinggi dari 6,4 juta suara yang ia dapatkan di Pilpres 2014, di mana ia dipasangkan dengan Jusuf Kalla saat mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.
Dunia Soroti Hasil Kemenangan Jokowi
Hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 di 34 provinsi telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pukul 01.46 WIB, Selasa 21 Mei 2019. Pengumuman ini dilakukan usai rapat pleno diskorsing 30 menit.
Dalam keputusannya, KPU menyebut, jumlah suara nasional sebanyak 154.257.601 dan sebagai pemenang Pilpres 2019 adalah Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Pasangan nomor urut dua, 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional," ujar Komisioner KPU, Evi Novita Ginting, Jakarta, Selasa (21/5/2019) dini hari.
Kemenangan petahana Jokowi ternyata juga jadi sorotan sejumlah media asing. Salah satunya media Amerika Serikat, New York Times.
Melalui judul artikel "Joko Wins Re-Election in Indonesia, Defeating Hard-Line Former General", situs berita itu turut menyoroti kemenangan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Presiden Joko Widodo dari Indonesia telah berhasil memenangkan pemilihan umum, menurut penghitungan suara final yang dirilis oleh komisi pemilihan umum pada hari Selasa, meski terjadi sejumlah penolakan terhadap kepemimpinanya...," demikian petikan ulasan The New York Times terkait isu hasil Pemilu yang diumumkan lebih dari sebulan setelah pemungutan suara 17 April.
Sementara itu, media Jepang, Nikkei Asian Review juga mengulas berita tersebut dalam artikel, "Jokowi won vote count in Indonesian election: official result".
Situs tersebut mengulas konfirmasi kemenangan Jokowi dari mantan jenderal Prabowo Subianto yang diumumkan oleh KPU, yang membuka jalan bagi petahana untuk memimpin negara untuk lima tahun ke depan.
Selain itu juga diulas soal kubu Prabowo yang keberetan dengan hasil tersebut.
"Kubu (Prabowo) Subianto sekarang memiliki waktu tiga hari untuk membantah perhitungan resmi itu di pengadilan konstitusi. Timnya mengklaim pemilihan itu penuh dengan penyimpangan seperti penghitungan yang dimodifikasi, daftar pemilih yang tidak sah dan pembakaran surat suara oleh pendukung Widodo," tulis situs berita daring dari Negeri Sakura itu.
Advertisement
Diumumkan Lebih Cepat Akibat Isu Teror
Sementara itu, media Singapura The Straits Times juga mengulas isu kemenangan Jokowi dan Ma'ruf Amin melalui artikel bertajuk "President Jokowi re-elected with 55.5 per cent of votes: Elections commission".
Media tersebut menyebut penghitungan suara resmi itu dirilis sehari lebih cepat dari jadwal, dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di ibu kota Jakarta terhadap rencana demonstrasi protes terhadap hasil di kantor pusat KPU.
Selain itu, situs tersebut juga mengikuti peringatan yang dikeluarkan polisi Indonesia tentang kemungkinan serangan teroris yang setia kepada ISIS, yang mungkin menargetkan polisi serta orang-orang yang menghadiri demonstrasi jalanan.
"Meski begitu, puluhan ribu orang diperkirakan akan memadati jalan-jalan di sekitar KPU di pusat kota Jakarta untuk bergabung dengan sebuah demonstrasi yang direncanakan pada saat Muslim berbuka puasa Ramadan hari Selasa," tulis media tersebut.