Gempa 6,0 Skala Richter Hantam Barat Daya China, 6 Orang Tewas

Gempa tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan 75 lainnya terluka, demikian disampaikan oleh pejabat dan media pemerintah China.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jun 2019, 07:06 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 07:06 WIB
20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Sichuan - Gempa berkekuatan 6,0 skala Richter melanda provinsi Sichuan, China barat daya pada Senin, 17 Juni 2019.

Gempa tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan 75 lainnya terluka, demikian disampaikan oleh pejabat dan media pemerintah China.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (18/6/2019), tim penyelamat bergegas ke daerah yang dilanda hujan lebat di dekat pusat gempa.

Menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China, gempa terjadi di kedalaman 16 kilometer laut.

Setidaknya ada empat gempa susulan, yang terbesar memiliki kekuatan 5,1, terjadi dalam 40 menit berikutnya.

Survei Geologi AS menyebutkan besarnya gempa utama ada di angka 5,8 skala Richter dan telah membuat kerusakan besar.

Enam orang yang meninggal dan puluhan lain yang mengalami luka ada di kabupaten Changning dan Gongxian, China kata pejabat setempat, menurut Xinhua.

Sebuah hotel yang dekat dengan pusat gempa runtuh, tetapi tidak dijelaskan apakah ada korban dari runtuhnya hotel tersebut.

Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran telah dikirim ke tempat kejadian. Petugas penyelamat juga dikirim sambil membawa 5.000 tenda, 10.000 dipan lipat dan persediaan darurat lainnya.

 

Rentetan Gempa di Wilayah Tersebut

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Video yang beredar di media sosial menunjukkan lampu gantung bergoyang. AFP tidak dapat memverifikasi secara independen keaslian rekaman, namun ini sempat viral di media sosial.

Gempa bumi secara teratur menghantam Sichuan. Gempa berkekuatan 7,9 yang dahsyat menyebabkan 87.000 orang tewas atau hilang pada 2008.

Pada bulan Februari, tiga gempa bumi melanda daerah Rongxian di provinsi itu, menewaskan dua orang dan melukai 12 lainnya.

Pemerintah setempat kemudian menghentikan penambangan shale gas setelah ribuan penduduk memprotes aktivitas itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya