Unjuk Rasa Meluas, Ratusan Penerbangan di Bandara Hong Kong Dibatalkan

Sebanyak lebih dari 200 penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong dibatalkan akibat unjuk rasa yang meluas.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 05 Agu 2019, 12:37 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 12:37 WIB
Ilustrasi Bandara Internasional Hong Kong, atau HKIA (AP Photo)
Ilustrasi Bandara Internasional Hong Kong, atau HKIA (AP Photo)

Liputan6.com, Hong Kong - Ratusan jadwal penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Hong Kong (HKIA) pada Senin (5/8/2019), menyusul terganggunya sebagian besar layanan transportasi kota akibat unjuk rasa lanjutan, yang kini memasuki pekan kelima.

Lebih dari 200 penerbangan di bandara Hong Kong --salah satu yang tersibuk di dunia-- dibatalkan pada Senin pagi, setelah otoritas terkait memperingatkan penumpang tentang kemungkinan gangguan transportasi dari dan menuju HKIA.

Dikutip dari Channel News Asia, ribuan orang terdampar di bandara, dan belum ada kepastian jadwal pengganti dari masing-masing maskapai.

"Penumpang sebaiknya mengecek masing-masing maskapai untuk informasi penerbangan terbaru, dan hanya diizinkan ke bandara hanya jika kursi dan waktu penerbangan mereka telah dikonfirmasi," kata pihak HKIA dalam sebuah pernyataan.

HKIA juga mengatakan mereka berharap pembatalan penerbangan dapat ditekan hingga 35 jadwal sebelum sore waktu setempat.

"Operasi bandara sebagian besar normal pagi ini, sementara tenaga kerja cukup untuk mempertahankan operasi," katanya.

"Bandara akan mulai menerapkan penjadwalan ulang penerbangan pada pukul 12 siang, setelah itu jumlah pergerakan penerbangan yang ditangani akan diturunkan," pungkas pengumuman terkait.

Pusat darurat bandara juga diaktifkan sejak puku 07.00 pagi waktu setempat, untuk mengoordinasikan operasi di antara mitra bisnis bandara Hong Kong.

Gangguan penerbangan terjadi setelah aksi protes yang direncanakan di seluruh Hong Kong oleh para demonstran pro-demokrasi, yang berharap untuk meningkatkan tekanan pada para pemimpin pro-Beijing.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Serikat Pramugari Cathay Pacific Ikut Berdemo

Pesawat Cathay Pacific
Pesawat Cathay Pacific (Foto: cathaypacific.com).

Ada puluhan maskapai penerbangan yang terdampak oleh aksi protes terbaru di Hong Kong itu, di mana sebagian besar dialami oleh Cathay Pacific, layanan terbang andalan setempat.

Media lokal melaporkan bahwa pembatalan yang dilakukan oleh Cathay Pacific tidak menyertakan alasan jelas, yang berujung pada ratusan komplain dari para penumpang.

Namun setelah ditelusuri oleh media setempat, pembatalan tersebut salah satunya disebabkan oleh keterlibatan serikat pramugari Cathay Pacific dalam serangkaian aksi protes terbaru.

"Selama 50 hari terakhir, pemerintah telah mengabaikan tuntutan rakyat dan hanya menggunakan kepolisian untuk mencoba menekan suara, menyebabkan banyak orang Hong Kong putus asa," kata mereka dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.

Sementara itu, layanan kereta bandara HKIA, Airport Express, juga ditangguhkan, bersamaan dengan tertahannya operasional sebagian besar jalur MTR --layanan kereta Hong Kong-- yang mengangkut rata-rata 5 juta penumpang setiap harinya.

Berubah Menjadi Pembangkangan Sipil

Aksi protes warga Hong Kong menolak RUU ekstradisi ke China daratan (AFP Photo)
Aksi protes warga Hong Kong menolak RUU ekstradisi ke China daratan (AFP Photo)

Aksi protes telah berubah menjadi pembangkangan sipil yang lebih bervariasi, setelah demonstrasi besar-besaran gagal untuk mengenyahkan pengaruh Beijing.

Al Jazeera melaporkan bahwa Hong Kong telah menyaksikan dua bulan protes dan bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana dipicu oleh RUU Ekstradisi yang kontroversial.

Namun, aksi protes tersebut dengan cepat berkembang menjadi gerakan yang lebih luas untuk reformasi demokrasi dan menyelamtkan semangat kebebasan kota eks koloni Inggris itu.

Sepanjang akhir pekan, polisi anti huru hara menembakkan gas air mata saat mereka menghadapi unjuk rasa yang kian meluas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya