Tepis Isu Meninggal, Presiden Turkmenistan Berkendara Keliling 'Gerbang Neraka'

Presiden Turkmenistan menepis isu meninggal dengan berkendara mengelilingi kawah api 'Gerbang Neraka'.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 07 Agu 2019, 14:27 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 14:27 WIB
Kawah api Darzava di Turkmenistan, yang umum dikenal sebagai Gerbang Neraka (AFP Photo)
Kawah api Darzava di Turkmenistan, yang umum dikenal sebagai Gerbang Neraka (AFP Photo)

Liputan6.com, Ashgabat - Setelah diisukan meninggal sejak beberapa pekan lalu, presiden Turkmenistan dilaporkan masih hidup, dan bahkan melakukan aksi mengemudi di sekitar lubang api alami yang dijuluki "Gerbang Neraka", lapor kantor berita resmi negara itu.

Pada bulan Juli, masyarakat Turkmenistan dibuat bertanya-tanya seputar kesehatan Gurbanguly Berdymukhamedov (62), yang menghilang dari pandangan publik selama beberapa pekan.

Tidak adanya kabar jelas tentang keberadaan sang presiden, membuat sebagian rakyat Turkmenistan berspekulasi Berdymukhamedov telah meninggal, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Rabu (7/8/2019).

Spekulasi itu kemudian terdengar hingga media Rusia, setelah seorang analis yang meminta syarat anonim, mengatakan kepada stasiun radio Moskow bahwa meninggalnya Berdymukhamedov dikonfirmasi oleh rekanan pengusaha di Turkmenistan.

Kantor berita AFP menyebut kedutaan besar Turkmenistan di Rusia membantah laporan itu, dan menuding rumor itu sebagai "tipuan mutlak".

Terakhir kali, Berdymukhamedov muncul sekilas di sebuah siaran televisi negara, yang menunjukkan dia sedang meninjau sebuah terminal bus baru di luar ibu kota Ashgabat.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kembali Muncul Tanpa Keterangan Jelas

Ubah Konstitusi, Presiden Turkmenistan jadi Pemimpin Seumur Hidup
Ubah Konstitusi, Presiden Turkmenistan jadi Pemimpin Seumur Hidup (TASS)

Pada Minggu 4 Agustus, lembaga penyiaran nasional setempat, Watan Habarlary, mewartakan rincian lebih lanjut tentang kegiatan terbaru Berdymukhamedov. Namun, tidak diketahui kapan siaran tersebut direkam.

Dalam laporan 25 menit, Berdymukhamedov terlihat mengendarai kuda, memainkn alat musik, dan mencetak tiga pukulan dalam sebuah permainan bowling, yang disambut tepuk tangan meriah dari para pembantu politiknya yang mengenakan baju olahraga serasi.

Dalam siaran itu, diperlihatkan pula kegiatan Berdymukhamedov menyetir sebuah mobil SUV, dan berpacu melalui Gurun Karakum, sebelum kemudian memutari beberapa kali tepian Kawah Darvaza yang berjuluk "Gerbang Neraka", karena diselimuti api abadi.

Sementara itu, tidak ada yang tahu pasti tentang sejarah kemunculan Gerbang Neraka, namun kawah api itu dikatakan telah terbentuk sejak 1971, ketika ahli geologi Soviet mencari minyak, dan menyadari bahwa mereka telah menemukan sebuah gua gas alam.

Mereka menyalakan apinya guna menghindari risiko tersebarnya gas metana yang membahayakan kehidupan manusia.

 

Dituding Otoriter

Ilustrasi negara Turkmenistan (AP/Alexander Vershinin)
Ilustrasi negara Turkmenistan (AP/Alexander Vershinin)

Sebagai bagian dari Uni Soviet hingga akhir 1991, negara kaya minyak dan gas itu dipimpin oleh Berdymukhamedov sejak kepergian pendahulunya --yang juga otoriter-- pada 2006 silam.

Lembaga pemerhati hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW), menuduh Berdymukhamedov --biasa dijuluki Arkadag, atau pelindung-- dan rekan-rekannya mengendalikan semua aspek kehidupan publik di Turkmenistan.

Outlet media asing hanya memiliki sedikit akses ke Turkmenistan, kebebasan beragama dan berpolitik dikekang, dan tidak ada kelompok pemantau independen yang diizinkan di negara tersebut, tulis HRW.

Kondisi tersebut menjadikan Turkmenistan berada di posisi terbawah dalam sejumlah indeks hak asasi manusia, termasuk Indeks Kebebasan Pers Dunia dan Indeks Persepsi Korupsi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya