Liputan6.com, Kiev - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis, 29 Agustus 2019 memilih pengacara berusia 35 tahun Oleksiy Goncharuk sebagai perdana menteri saat anggota parlemen yang baru bertemu untuk pertama kalinya.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (30/8/2019) Zelensky, seorang komedian populer memenangkan kursi kepresidenan tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
Ia telah berjanji untuk membawa wajah-wajah baru untuk memimpin Ukraina sejak kemerdekaan pada tahun 1991.
Partai barunya "Servant of the People" memimpin mayoritas di parlemen setelah jajak pendapat bulan lalu.
Goncharuk yang hanya memiliki pengalaman tiga bulan dalam pemerintahan dalam pemerintahan Zelensky, bersumpah untuk "mengakhiri" korupsi selama pidatonya kepada anggota parlemen.
Pemerintah baru menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ekonomi yang mandek hingga perang berkelanjutan dengan separatis yang didukung Rusia.
"Kita memiliki lebih dari 10 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kita menghadapi konflik di kawasan timur, dan di atas semua ini kita juga memiliki masalah korupsi. Kita harus menghentikannya dan kita akan melakukannya," kata Goncharuk.
"Generasi baru telah berkuasa," tambahnya.
Sebelum bergabung dengan administrasi kepresidenan di bulan Mei, Goncharuk memimpin konsultasi yang didanai oleh Uni Eropa untuk meningkatkan iklim bisnis di Ukraina, yang disebut Better Delivery Delivery Office.
Â
Siapa Zelensky?
Zelensky adalah seorang pelawak yang pernah membintangi "Servant of the People." Dalam serial televisi tersebut, yang saat ini juga telah ditayangkan di Netflix, ia berperan sebagai guru sekolah yang beralih profesi menjadi presiden Ukraina.
Dalam kontestasi politik Ukraina, Zelensky digambarkan sebagai orang populis yang tidak memiliki banyak pengalaman politik. Ia sering berkutat pada bisnis, terutama dalam bidang hiburan yang diperkirakan bernilai puluhan juta dollar.
Meski demikian, Zelensky memiliki langkah taktis dalam menanggapi komentar negatif terkait kebijakannya yang dianggap kurang mendalam oleh sebagian pihak. Ia telah memilih beberapa teknokrat sebagai tim penasihatnya.
Di antara teknokrat yang dimaksud adalah mantan menteri keuangan Oleksandr Danylyuk; mantan menteri pengembangan ekonomi dan perdagangan Aivaras Abromavicius; anggota parlemen dan juru kampanye antikorupsi Sergii Leshchenko.
Advertisement