Liputan6.com, Hong Kong - Kekerasan dan kehancuran meningkat di seluruh Hong Kong. Selama akhir pekan, pengunjuk rasa menargetkan stasiun kereta bawah tanah serta mal-mal setelah memasuki pekan ke-16 demo yang berlangsung hingga Senin 24 September 2019.
Pengunjuk rasa dan aparat kepolisian Hong Kong sempat bentrok di beberapa distrik.
Terakhir diketahui terjadi pelemparan bom molotov dan pembakaran saat pihak berwenang mencoba merespons dengan lemparan gas air mata serta peluru karet, seperti dilansir cnn.com, Selasa (24/9/2019).
Advertisement
Para pengunjuk rasa sebagian besar menghindari pertempuran sengit dengan pihak berwenang. Namun, dengan cepat mundur dan bergerak di sekitar kota Hong Kong.
Objek-objek vital di kota tersebut, seperti pusat bisnis, bahkan tempat rekreasi mendapat imbas dari protes yang terjadi berminggu-minggu di Hong Kong.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menyerang Pusat Bisnis
Awal bulan ini, Annie Wu Suk-ching, putri pendiri dari Maxim, James Tak Wu, membuat marah pengunjuk rasa. Annie secara terbuka mengkritik demonstran dan justru membela polisi yang menangani kerusuhan di Hong Kong.
Di dalam sebuah pusat perbelanjaan di kota utara Hong Kong di Sha Tin, New Town Plaza, pengunjuk rasa menargetkan bisnis milik China. Termasuk yang dimiliki konglomerat makanan dan minuman Maxim's, hingga Starbucks dan Simply Life.
Pada awalnya aksi protes berangsur ringan, tetapi kemudian protes segera menjadi lebih serius. Toko-toko dijaga dan bisnis reguler yang dijaga terganggu, memaksa banyak kios tutup.
Tak hanya sampai situ, menurut South China Morning Post, tong sampah di mal terbalik, air disemprotkan ke lantai mal, serta layar televisi mal pecah. Stasiun kereta bawah tanah yang terhubung juga menjadi sasaran perusakan, memaksa stasiun untuk ditutup.
Kemudian, di luar New Town Plaza, pengunjuk rasa membakar barikade yang dibuat aparat dan melemparkan bendera China ke sungai terdekat dari tempat berlangsungnya unjuk rasa.
Ada adegan kekacauan serupa di mal di tiga distrik lain, dan beberapa stasiun kereta bawah tanah ditutup setelah menjadi sasaran para pemrotes.
Sebagai tanda bagaimana protes itu semakin keras dan di luar kendali, ada juga beberapa serangan terhadap para pengamat yang terlihat selama demonstrasi pada hari Minggu, 22 September 2019.
Advertisement
Eskalasi Tensi Unjuk Rasa
Salah satu protes terburuk terjadi di Yuen Long, tempat para pemrotes melakukan aksi duduk untuk menandai dua bulan sejak serangan di stasiun kereta bawah tanah oleh kelompok triad.
Dua pria yang meneriaki pengunjuk rasa dan terlihat mengancam pengunjuk rasa dengan botol, dipukuli oleh kerumunan. Dua pria tersebut dipukul dengan tongkat bambu, tiang dan kursi besi, sampai akhirnya kedua pria tersebut meninggalkan kerumunan dengan berlumuran darah dan linglung.
Di lokasi lain di Yuen Long, pengunjuk rasa melemparkan bom bensin ke polisi dan membakar barikade, serta merusak stasiun kereta bawah tanah.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan mereka sangat mengutuk perusuh karena berulang kali melemparkan bom bensin ke kendaraan polisi dan petugas. Serta adanya usaha untuk merebut revolver dari polisi.
Seorang komandan polisi senior mengatakan pasukan khawatir bahwa tingkat kekerasan mencapai titik tertinggi. Titik di mana petugas mungkin terpaksa menggunakan amunisi hidup untuk membela diri atau orang lain.
"Petugas kami khawatir bahwa tingkat kekerasan telah mencapai tingkat yang sedemikian rupa sehingga mereka mungkin harus membunuh seseorang atau dibunuh sendiri," kata komandan tersebut.
"Kami telah sangat terkendali tetapi dalam menghadapi kekerasan seperti ini tekanan ini menjadi sangat berbahaya," pungkas komandan tersebut.
Kelompok yang damai dan moderat semakin terpinggirkan dalam beberapa minggu terakhir dan upaya terbatas untuk memerintah dalam kekerasan tidak berhasil. Meskipun tampaknya masih ada banyak dukungan untuk gerakan tersebut.
Sepi Animo Pengunjung
Pada musim akhir panas dengan cuaca yang cerah adalah saat yang baik untuk pelesir ke Disneyland. Taman hiburan tersebut seharusnya sudah penuh pengunjung, tetapi sepi pengunjung.
Kunjungan baru-baru ini ke 'Kerajaan Sihir' Hong Kong mempelihatkan garis-garis kosong dan jalan-jalan yang jarang berpenduduk. Jauh sekali dari kata keramaian dan pengunjung yang penuh sesak.
Antrean untuk naik wahana, yang biasanya memakan waktu setengah jam, menjadi pendek dan cepat. Wahana itu sendiri tidak berada dalam kapasitas penuh pada perjalanan Mad Hatter Tea Cups. Sebagian besar cangkir teh pastel raksasa berputar dengan lembut ke musik yang ceria.
Bahkan pada saat makan siang, pengunjung dapat memilih meja-meja kosong yang tersedia.
Itu adalah pemandangan yang menyedihkan, dan sudah seperti itu sebagian besar musim panas ketika Disneyland menjadi korban dari protes Hong Kong.
Reporter: Hugo Dimas
Advertisement