Gambar Pola Belang Seperti Zebra Pada Sapi Cegah Gigitan Lalat, Ini Alasannya

Peneliti menemukan cara ramah lingkungan untuk menghindari gigitan lalat pada sapi, dengan mengecatnya seperti zebra. Ini penjelasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2019, 10:01 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 10:01 WIB
Sapi
Ilustrasi sapi (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Hari-hari seekor sapi  mengusir lalat yang hinggap pada tubuh dengan mengempaskan kaki ke tanah dan berdengus mungkin akan segera berakhir. Ada cara baru, menurut peneliti, untuk mengusir hama tersebut. 

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam PLOS One, sapi hitam yang dicat agar terlihat seperti zebra, secara signifikan hampir 50% lebih sedikit digigit lalat,

Mengutip dari CNN, Rabu (9/10/2019), sebuah tim peneliti Jepang merekrut enam sapi dan memberi mereka masing-masing pole belang hitam-putih seperti zebra.

Mereka mengambil foto sisi kanan sapi yang dicat dan menghitung jumlah gigitan lalat serta menyaksikan bagaimana sapi bereaksi.

Sementara itu, peneliti menemukan, sapi yang tidak dicat dengan garis hitam-putih, bertahan hingga 110 gigitan dalam 30 menit dan sapi hitam-putih kurang dari 60.

Garis-garis zebra itu ternyata memiliki fungsi lebih dari sekadar nilai estetika, yaitu membantu menangkis penghisap darah. Studi sebelumnya telah membuktikan, polarisasi cahaya dapat merusak persepsi lalat, sehingga mereka tidak dapat mendarat dengan baik, tulis para peneliti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gigitan Lalat Menelan Biaya Miliran Industri Ternak

Ilustrasi Lalat
Foto: Ilustrasi Lalat (sgspestmanagement.ca)

Ketika sapi yang tak berdaya menjadi korban gigitan lalat, hal ini akan berpengaruh juga kepada si pemelihara sapi tersebut.

Gigitan lalat mengganggu penggembalaan, pemberian makan dan tempat tidur sapi. Diperkirakan akan merugikan industri ternak dalam hal kerugian produksi.

Menurut peneliti, karena mereka tidak dapat memukul lalat, sapi mengeluarkan energi yang signifikan untuk menghindarinya. Mereka akan berkumpul atau berdekatan untuk mencegah serangan lalat.

Tindakan mencegah seperti itu dapat meningkatkan risiko stres dan cedera sapi akibat kepanasan.


Solusi yang Ramah Lingkungan

Ilustrasi sapi
Ilustrasi (iStock)

Cat berbahan dasar air akan memudar dalam beberapa hari. Jadi, meskipun ini merupakan solusi yang tidak terlalu invasif dibandingkan dengan label telinga yang mengandung pestisida, cara ini dapat berhasil namun dalam jangka waktu pendek.

Peternak pun perlu mengecet ribuan sapi beberapa kali seminggu untuk hasil terbaik.

Tetapi lebih sedikit gigitan akan meningkatkan kesehatan sapi yang akan menguntungkan ekonomi. Tidak hanya itu, menggunakan cat untuk pestisida akan bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan manusia, berdasarkan peneliti.

Tampaknya proyek seni mingguan mungkin sepadan.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya