Banjir di Australia Tewaskan Ratusan Ribu Ekor Sapi

Seorang peternak bernama Robert Chaplain yang memeriksa peternakannya di daerah Cloncurry mendapati kondisi sapinya mati.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2019, 10:01 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2019, 10:01 WIB
Sapi
Ilustrasi sapi (iStockPhoto)

Liputan6.com, Queensland - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan ratusan ribu ekor sapi kemungkinan besar tewas akibat banjir bandang di Queensland pada awal Februari 2019.

"Kami memperkirakan kehilangan ratusan ribu ekor ternak," katanya.

Hal itu disampaikan PM Morrison setelah membahas situasi banjir dengan Menteri Utama Queensland Annastacia Palaszczuk pada Jumat (8/2).

Dikutip dari laman ABC News Indonesia, Minggu (10/2/2019) para peternak meminta pemerintah melakukan penyaluran pakan ke titik-titik yang terisolasi. Sapi-sapi yang bertahan dari dampak banjir kini terancam kelaparan akibat terisolasi.

Seorang peternak bernama Robert Chaplain yang memeriksa peternakannya di daerah Cloncurry mendapati kondisi memilukan.

"Banyak ternak mati, namun ada beberapa yang selamat," katanya.

"Ini belum berakhir. Ada lokasi di mana seluruh peternakannya sekitar 40.000 hektar lebih terendam air. Itu hanya satu peternakan," tambah Chaplain.

Dia mengaku cukup beruntung jika 50 persen ternaknya bisa selamat.

"Banyak yang melaporkan kehilangan 100 persen. Jumlahnya besar juga, bukan hanya ratusan ekor sapi," ujarnya.

Michael Guerin dari Departemen Pertanian setempat menjelaskan masih terlalu dini untuk menyebutkan berapa ternak yang jadi korban, tapi jumlahnya pasti besar.

Dia menyatakan pihaknya kini fokus menyediakan pakan agar ternak-ternak yang selamat bisa bertahan hidup.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kondisi Sapi Mati

Sapi
Ilustrasi sapi (iStockPhoto)

Peternak lainnya William McMillan mengatakan penyaluran pakan sangat dibutuhkan bagi ternak yang kelaparan.

"Sapi-sapi itu terjebak banjir di lahan kering yang dikelilingi air, dengan pakan yang sangat minim," jelasnya.

Dia menyebut tidak mungkin ternak-ternak ini akan lari ketakutan jika datang helikopter militer membawa pakan.

"Mereka bahkan tidak bergerak, karena sudah sangat kelelahan berdiri di lumpur dalam kondisi dingin. Sudah 11 hari sekarang," ujar McMillan.

Premier Annastacia Palaszczuk menyatakan kaget ketika menyaksikan "hamparan ternak yang mati" di salah satu peternakan yang dikunjunginya kemarin.

"Menyaksikan ternak yang tak bergerak itu tersebar di lapangan, membuat kita merasa mual," ujar Premier Palaszczuk.

Kemarin dia mengumumkan kebijakan untuk membantu para petani dan peternak di Queensland yang terdampak banjir. Mereka bisa mengajukan bantuan dana pemulihan hingga 25.000 dolar AUD atau sekitar Rp 250 juta.

Sementara PM Morrison mengumumkan tambahan dana 3 juta dolar AUD untuk layanan kesehatan mental bagi para korban banjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya