Masih Misterius, 5 Kisah Pembunuhan Anak Ini Belum Terungkap

Berikut adalah kasus pembunuhan terhadap anak yang masih belum terungkap hingga saat ini.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Okt 2019, 13:03 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 13:03 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kriminal terhadap anak-anak sangatlah beragam mulai kasus penculikan, penyerangan, pemerkosaan, pembunuhan bahkan hingga pemangsaan.

Ribuan kasus pembunuhan anak tidak pernah terselesaikan bahkan para pembunuhnya pun tidak pernah diadili.

Sampai akhirnya, orangtua dari anak-anak tersebut pun meninggal dunia tanpa tahu akhir dari kisah pembunuhan terhadap anak mereka.

Dilansir dari listverse.com, Senin (14/10/2019), berikut kasus pembunuhan anak yang hingga kini masih belum terungkap jelas dan tak mendapat keadilan:

Saksikan Video Pilhan Berikut di Bawah Ini:

1. Cédrika Provencher

Cedrika Provencher.
Cedrika Provencher, korban pembunuhan anak. (Pinterest)

Pada 31 Juli 2007, Cédrika Provencher yang berusia 9 tahun terlihat di Trois-Rivières, Quebec ketika dia sedang bersepeda, mengetuk beberapa pintu tetangganya dan menanyakan apakah mereka telah melihat seekor anjing. Kemudian dia terlihat berjalan keluar dari hutan dengan seorang teman dan seorang pria mengikuti dari belakang.

Dia terus bersepeda di taman dan jalan-jalan di daerah tersebut. Pada pukul 20.30 malam itu, sepedanya ditemukan bersandar pada sebuah hidran tetapi tidak ada tanda-tanda kerbaradaan Cédrika.

72 jam setelah menghilangnya gadis itu, titik terang menujukkan Cédrika telah diculik. Cédrika diketahui diminta seorang pria tak dikenal untuk membantu mencari anjingnya yang hilang, dan sekarang jelas bahwa pria yang mengikuti gadis itu dan temannya keluar dari hutan mungkin adalah orang yang membawanya.

Pencarian atas kasus tersebut adalah salah satu yang terbesar dalam sejarah Quebec. Sisa-sisa Cedrika ditemukan pada 11 Desember 2015 di Saint-Maurice, hampir 15 km dari tempat Cédrika terakhir terlihat.

Satu-satunya tersangka dalam kematiannya, Jonathan Bettez, mengatakan pada 2019 ia menggugat kepolisian sebesar $ 10 juta karena "mengatur" kasus pornografi anak terhadapnya. Dia tidak pernah ditangkap karena pembunuhan Cédrika dan tidak ada tersangka lain hingga kini. 

2. Sharmini Anandavel

Sharmini Anandavel
Sharmini Anandavel, korban pembunuhan anak. (Pinterest)

Sharmini Anandavel, gadis berusia 15 tahun sangat menantikan untuk lulus dari SMP dan ingin menghemat uang untuk membeli sepatu baru agar sesuai dengan gaun kelulusannya. Pada 12 Juni 1999, Sharmini meninggalkan gedung apartemennya di Don Mills, Toronto setelah memberi tahu orangtuanya bahwa dia akan memulai pekerjaan baru, yang akan membantunya mendapatkan uang yang dibutuhkannya untuk sepatu.

Sharmini tidak pernah berhasil pulang lagi sejak saat itu. Empat bulan setelah dia terakhir terlihat, tengkorak dan rahangnya ditemukan di jurang di sebelah Sungai Don. Tersangka utama adalah seorang lelaki berusia 23 tahun, Stanley Tippett, yang kebetulan adalah tetangga keluarga Anandavel.

Pekerjaan yang dilamar oleh Sharmini adalah posisi sebagai resepsionis, sesuai dengan apa yang dikatakan gadis itu kepada orangtuanya, tetapi teman-temannya tidak tahu apa-apa tentang pekerjaan itu. Saksi mata melihat Sharmini duduk di bangku dekat Peanut Plaza, tidak jauh dari mal. Lamaran pekerjaan kosong ditemukan di kamarnya. Polisi kemudian mengatakan tidak ada unit seperti itu di dalam departemen mereka.

Aplikasi ini diberikan kepada Sharmini oleh Stanley Tippett. Tippett akhirnya ditahan di penjara tetapi tidak untuk kasus pembunuhan Sharmini. Hingga saat ini, masih belum diketahui apa yang sebenarnya menyebabkan kematian Sharmini dan siapa yang membunuhnya.

3. Clare Morrison

Clare Morrison.
Clare Morrison, korban pembunuhan anak. (Pinterest)

Pada 18 Desember 1992, Clare Morrison yang berusia 13 tahun dan temannya mengunjungi Geelong Mall di Victoria, Australia. Clare memberi tahu temannya bahwa dia akan naik bus pulang untuk mengambil uang yang akan dipakai untuk keperluan belanja Natal.

Namun, sejak itu dia tidak pernah kembali. Keesokan harinya tubuhnya yang nyaris telanjang ditemukan di dekat Bells Beach. Dia telah dipukuli, dicekik, dan digigit hiu. Shane McLaren yang berusia 18 tahun mengatakan kepada polisi bahwa dia melihatnya masuk ke mobil biru dengan dua pria.

Butuh beberapa bulan bagi polisi untuk menyadari bahwa McLaren berbohong, dan mereka menangkapnya karena sumpah palsu. Dia juga tetap menjadi satu-satunya tersangka dalam pembunuhan itu, tetapi dia tetap tidak bersalah.

Baru-baru ini saudara laki-laki Clare, Andrew, mengajukan petisi untuk hadiah $ 50.000 untuk setiap informasi yang akan mengarah pada penangkapan atas pembunuhannya. Investigasi berlanjut, tetapi sampai saat ini tidak ada informasi baru yang diperoleh.

4. Rikki Neave

Rikki Neave
Rikki Neave, korban pembunuhan anak. (Pinterest)

Rikki Neave memiliki kehidupan yang mengerikan sebelum meninggal pada usia 6 tahun. Pada saat dia berusia 3 tahun, ibunya telah berulang kali meninggalkannya di luar dalam cuaca dingin di tengah malam, menangis sampai tetangga memanggil layanan sosial.

Warga Peterborough, Cambridgeshire melaporkan melihat Ruth Neave menggantung putranya di atas jembatan dan menulis 'idiot' di dahinya dengan pena. Dia mencuci mulutnya dengan cairan pembersih dan membakarnya dengan korek api. Ruth juga meninju wajah Rikki, menendangnya dan sering menyuruhnya keluar di malam hari untuk mengambil narkoba.

Pada 28 November 1994, Rikki pergi ke sekolah dan tidak pernah kembali. Tubuhnya yang telanjang ditemukan pada hari berikutnya di hutan dekat rumahnya. Dia dicekik. Ruth Neave diadili atas pembunuhan putranya dua tahun kemudian, tetapi kemudian dibebaskan oleh juri. Namun dia dijatuhi hukuman 7 tahun penjara karena pengabaian anak yang ekstrem. Pembunuhan Rikki Neave masih belum terpecahkan hingga saat ini.

5. Siphamandla Madikane

Siphamandla Madikane
Siphamandla Madikane, korban pembunuhan anak. (Pinterest)

Pada November 2013, Siphamandla Madikane yang berusia 10 tahun hilang saat bermain dengan teman-teman di permukiman daerah Ramaphosa di Ekurhuleni, Johannesburg. Ketika teman-temannya diinterogasi oleh polisi, mereka semua melaporkan seorang pria mengawasi mereka bermain dan akhirnya mendekati mereka.

Pria itu bertanya apakah salah satu dari anak laki-laki itu ingin pergi bersamanya untuk membuat panggilan telepon. Siphamandla rupanya setuju untuk menemani pria itu. Beberapa hari kemudian, seorang anggota komunitas berjalan dan menemukan mayat Siphamandla. Celana pendek dan celana dalamnya telah dilepas, kaus kaki dimasukkan ke mulutnya, ada luka tusuk di lehernya dan dia telah terbakar. Di sebelah tubuh itu juga terdapat sebuah kondom bekas.

Pembunuhan yang mengejutkan warga dan membuat orang tua Siphamandla terpukul. Investigasi berlanjut, tetapi sampai saat ini, tidak ada tersangka yang ditangkap atas kejahatan mengerikan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya