Pendarahan, Eks Presiden AS Jimmy Carter Jalani Operasi Otak pada Usia 95 Tahun

Mantan Presiden AS Jimmy Carter (95) telah dirawat di rumah sakit di Atlanta untuk menjalani prosedur medis guna meredakan tekanan pada otaknya.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 12 Nov 2019, 13:25 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 13:25 WIB
Jimmy Carter
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter menghadiri acara yang digelar Habitat for Humanity di Nashville, Tennessee, Senin (7/10/2019). Tampil di depan publik, mata kiri Carter memar dan mendapat beberapa jahitan di alis bagian atas setelah terjatuh di rumahnya pada Minggu waktu setempat. (AP/Mark Humphrey)

Liputan6.com, Atlanta - Mantan Presiden AS Jimmy Carter (95) dirawat di rumah sakit di Atlanta. Ia tengah menjalani prosedur medis guna meredakan tekanan pada otaknya.

Tekanan berasal dari pendarahan setelah ia jatuh baru-baru ini, kata Yayasan Carter Center dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Selasa (12/11/2019).

Prosedur dijadwalkan berlangsung di Rumah Sakit Universitas Emory pada Selasa pagi waktu setempat.

"Presiden Jimmy Carter beristirahat dengan nyaman, dan istrinya, Rosalynn, ada bersamanya," kata pernyataan dari Carter Center.

Jimmy Carter adalah mantan presiden AS tertua dan yang masih hidup di negara itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Pemenang Nobel Perdamaian

Jimmy Carter
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter menghadiri acara yang digelar Habitat for Humanity di Nashville, Tennessee, Senin (7/10/2019). Tampil di depan publik, mata kiri pria 95 tahun itu memar dan mendapat beberapa jahitan di alis bagian atas setelah terjatuh di rumahnya di Georgia. (AP/Mark Humphrey)

Seorang politikus Demokrat, Jimmy Carter adalah presiden ke-39, menjabat satu periode dari 1977 - 1981. Ia mengincar periode kedua, namun kalah oleh Ronald Reagan.

Sejak meninggalkan Gedung Putih, ia tetap aktif, melakukan pekerjaan kemanusiaan dengan Carter Center dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2002, ia menerima Nobel Perdamaian untuk pekerjaan kemanusiaannya.

Pada bulan Mei, Carter menjalani operasi untuk pinggul yang patah setelah jatuh di rumahnya di Georgia.

Setelah insiden jatuh lain di rumahnya, Carter pernah tampil di sebuah acara amal pada Oktober 2019 dengan mata hitam --yang nampaknya didapat Carter setelah jatuh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya