Vitamin hingga Kompres, 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Kena Nyeri Sendi

5 hal tentang nyeri sendi yang perlu diperhatikan ketika melanda tubuh kita.

oleh Afra Augesti diperbarui 27 Nov 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 20:40 WIB
sendi nyeri
Ilustrasi sendi nyeri (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi lokal di Amerika Serikat menunjukkan, sekitar 100 juta orang yang tinggal di negara adidaya tersebut menderita sakit kronis, dan nyeri sendi adalah permasalahan kesehatan paling umum kedua.

Ketika para ahli mencoba menemukan apa yang menjadi penyebab nyeri sendi, hal penting untuk dipahami adalah ini merupakan gejala berbahaya yang memerlukan pemeriksaan mendalam dari ahlinya dan perawatan profesional.

Berikut 5 hal yang perlu diperhatikan apabila nyeri sendi menyerang tubuh kita, seperti dikutip dari Bright Side, Rabu (27/11/2019).

1. Konsumsi Kalsium dan Vitamin D untuk Meringankan Rasa Sakit

Ilustrasi Makanan yang Mengandung Kalsium (sumber: iStockphoto)
Ilustrasi Makanan yang Mengandung Kalsium (sumber: iStockphoto)

Sebuah penelitian menyebut vitamin D mampu meredakan nyeri sendi. Sangat penting untuk mengonsumsi vitamin D dan makanan mengandung kalsium tinggi. Keduanya mungkin tidak akan menyembuhkan nyeri sendi, tetapi bisa mengurangi peradangan dan menjaga tulang Anda tetap kuat.

2. Pola Makan dengan Menambahkan Antioksidan

20150723-Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini Untuk Mencegah Kanker 1
Brokoli, terutama di bagian kecambah memiliki phytochemical sulforaphane yang dipercaya dapat mencegah beberapa tipe kanker seperti kanker usus dan rectal. Sulforaphane, sejenis antioksidan yang dapat menghancurkan sel-sel tumor. (Istimewa)

Diet yang tepat, yang direkomendasikan oleh dokter Anda, dapat meredakan nyeri sendi. Ada beberapa makanan yang bisa membantu mengurangi rasa sakit yaitu ikan laut, minyak zaitun, buah-buahan, sayuran, dan teh rosehip.

Kandungan yang terdapat dalam bahan-bahan makanan tersebut memiliki unsur yang sanggup memerangi peradangan akibat nyeri sendi. Selain itu, rosehip juga kaya akan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh terhadap kerusakan sel.

3. Lakukan Banyak Olahraga atau Yoga

Ilustrasi olahraga
Ilustrasi olahraga (iStockphoto)

Ketika Anda menderita nyeri sendi, umumya Anda tidak bisa melompat dan berlari seperti orang sehat, tetapi itu tidak berarti Anda harus menghindari semua aktivitas fisik.

Berjalan jauh cukup membantu tubuh Anda agar tetap bugar. Biasanya, bagi Anda yang terkena nyeri sendi, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan beberapa latihan khusus yang tidak memberikan tekanan ekstra pada sendi Anda.

 

4. Hati-hati Ketika Mengompres dengan Air Panas atau Dingin

Tradisi mandi minyak mentah di Azerbaijan
Seorang pria berendam dalam bak berisi minyak mentah selama sesi perawatan di resor mewah Qarabag, Naftalan, sekitar 320 km barat Baku, ibu kota Azerbaijan, 21 Maret 2019. Mandi minyak Naftalan diyakini mampu mengobati masalah kulit, mengurangi nyeri sendi dan menenangkan saraf. (Mladen ANTONOV/AFP)

Berhati-hatilah sebelum Anda mengompres air panas pada sendi yang nyeri. Ada beberapa kondisi di mana Anda dilarang untuk menghangatkan tubuh ketika sakit seperti ini menyerang: termasuk mandi air panas, pijat, dan sauna.

Hal yang sama berlaku untuk kompres air dingin atau es batu. Jika musim dingin atau cuaca sedang berangin di luar, jangan lupa pakai pakaian hangat dan sarung tangan.

Apabila Anda mengalami nyeri sendi, langsung ke dokter dan minta obat yang tepat untuk menghindari konsekuensi berbahaya dan untuk lebih memahami apa yang bisa atau tidak boleh Anda lakukan.

5. Tidak Semua Nyeri Sendi Adalah Artritis

Nyeri Sendi
Nyeri Sendi

Terkadang, sangat sulit untuk mendiagnosis seseorang dengan nyeri sendi. Banyak gejala penyakit yang menimbulkan efek serupa.

Ketika ada satu sendi yang terasa ngilu, sebaiknya Anda pergi ke rheumatologist. Hanya seorang profesional yang dapat membedakan artritis (peradangan atau degenerasi struktur sendi yang disertai dengan rasa sakit, pembengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak) dari bentuk penyakit sendi lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya