Arkeolog Australia Menemukan Lukisan Berusia 44.000 Tahun di Gua Indonesia

Arkeolog Australia menemukan sebuah lukisan berumur 44.000 tahun di dinding gua Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2019, 18:35 WIB
Diterbitkan 13 Des 2019, 18:35 WIB
Ilustrasi gua.
Ilustrasi gua. (iStockphoto)

Liputan6.com, Australia - - Arkeolog Universitas Griffith di Brisbane, Australia, Adam Brumm, menemukan sebuah lukisan berumur 44.000 tahun di dinding gua Indonesia. Temuan ini dipresentasikan dalam jurnal Nature.

Brumm pertama kali melihat foto-foto itu dua tahun lalu, setelah seorang rekan di Indonesia mencabut pohon ara untuk mencapai lorong gua itu.

"Gambar-gambar ini muncul di iPhone saya," kata Brumm, "Kurasa aku mengucapkan kata empat huruf khas Australia dengan sangat keras."

Karya itu sepertinya memperlihatkan seekor kerbau sedang diburu oleh sebagian manusia dan sebagian binatang yang memegang tombak juga tali. Demikian mengutip dari BBC, Jumat (13/12/2019).

Beberapa peneliti berpikir lukisan itu bisa menjadi kisah tertua di dunia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Apakah Benar Gambar Yang Paling Tua?

Ilustrasi arkeolog melakukan analisis pada gua.
Ilustrasi arkeolog melakukan analisis pada gua. (iStockphoto)

Namun, gambar Indonesia bukanlah yang tertua di dunia. Tahun lalu, para ilmuwan mengatakan mereka menemukan "gambar tertua manusia" di sebuah batu di Afrika Selatan, berumur 73.000 tahun.

Gambar-gambar itu ditemukan di sebuah gua bernama Leang Bulu'Sipong 4 di Sulawesi Selatan, sebuah pulau Indonesia di sebelah timur Kalimantan.

Dilansir dari BBC, dinding tersebut memiliki lebar hampir lima meter dan terlihat menunjukkan jenis kerbau yang disebut anoa, juga ada babi liar yang ditemukan di Sulawesi.

Dalam gambar itu, anoa diapit oleh beberapa orang memegang tombak. Di samping anoa dan babi, terdapat sosok yang lebih kecil terlihat seperti manusia, tetapi memiliki bentuk binatang seperti ekor dan moncong.

"Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," kata Brumm, "Maksudku, kita telah melihat ratusan situs seni cadas di wilayah ini, tetapi kita belum pernah melihat pemandangan berburu."

Inilah Hasil Penelitiannya

Ilustrasi penelitian.
Ilustrasi penelitian. (iStockphoto)

Meskipun begitu, peneliti lain telah mempertanyakan apakah dinding gua itu mewakili satu cerita dan mengatakan itu bisa menjadi serangkaian gambar yang dilukis dalam periode yang lebih lama.

Arkeolog dan spesialis seni cadas di Durham University, Paul Pettitt, mengatakan kepada Nature, "Apakah lukisan itu dipertanyakan? Dan bagaimana kita bisa mengetahui umurnya 44,000 tahun?

Tim menganalisis "popcorn" kalsit yang telah menumpuk di lukisan itu. Uranium radioaktif dalam mineral perlahan meluruh ke thorium, sehingga tim mengukur kadar berbagai isotop unsur-unsur ini.

Mereka menemukan kalsit pada babi mulai terbentuk setidaknya 43.900 tahun yang lalu, dan deposit pada dua kerbau setidaknya berusia 40.900 tahun.

Setidaknya ada 242 gua atau tempat perlindungan dengan citra kuno di Sulawesi saja, dan situs-situs baru ditemukan setiap tahun.

Bagaimana Dengan Seni Prasejarah Lain?

Ilustrasi dinding gua.
Ilustrasi dinding gua. (iStockphoto)

Gambar ini mungkin bukan yang tertua, tetapi para peneliti mengatakan itu bisa menjadi cerita tertua yang pernah ditemukan.

"Sebelumnya, seni cadas yang ditemukan di situs-situs Eropa berusia sekitar 14.000 hingga 21.000 tahun dianggap sebagai karya seni narasi tertua yang jelas di dunia," kata surat kabar itu di Nature.

Gambar Sulawesi juga bisa menjadi gambar binatang tertua yang pernah ditemukan.

Tahun lalu, sebuah lukisan gua di Kalimantan yang dianggap sebagai binatang tertua, ditemukan berusia setidaknya 40.000 tahun.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya